4 Alasan Pramudya Kusumawardana Gantung Raket dan Mundur dari PBSI

Pemain ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana memutuskan untuk berhenti berkarier sebagai pebulutangkis di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur terhitung sejak Senin, 18 Desember 2023.

Pebulutangkis kelahiran 13 Desember 2000 itu memantapkan diri untuk berhenti dari dunia tepok bulu untuk melanjutkan karier studi di Australia. Pramudya sendiri mengaku kesehatan mental sempat terganggu sehingga berpengaruh ke dalam kehidupan pribadinya.

“Ada beberapa poin yang saya akan sampaikan mengenai alasan keputusan untuk mengundurkan diri dari PBSI dan bulutangkis Indonesia,” ujar Pramudya melansir situs resmi PBSI.

Lebih lanjut, ia pun membeberkan sejumlah poin pertimbangan di balik keputusannya tersebut.

“Poin pertama adalah kesehatan mental saya sedang tidak bagus. Hal ini tidak bagus untuk keseharian saya karena hal ini memiliki efek terhadap kehidupan saya sehingga saya membutuhkan istirahat,” ungkap Pramudya.

Pramudya pamit sendiri untuk meneruskan studi di Negeri Kangguru dengan sekolah di jurusan Sports Science dan Sports Psychology di Sydney. Hal tersebut dilakukan Pramudya diharapkan ke depannya bisa membantu olahraga, khususnya bulutangkis, lebih berkembang di Tanah Air.

“Poin kedua ialah pendidikan. Saya masih mementingkan pendidikan. Sebagian orang sudah tahu saya akan menekuni pendidikan Sports Science dan Sport Psychology. Saya ambil studi di luar karena merasa sistem di Indonesia belum mendukung untuk atlet profesional,” tambah Pramudya.

Poin lanjutan dari mundurnya Pramudya yakni masih kurang mantap untuk bersaing di ajang Olimpiade. Perhitungan poin menuju Olimpiade Paris 2024 terus berjalan dan sejauh ini untuk Pramudya bersama Yeremia masih terlalu jauh peluangnya untuk tampil di ajang bergengsi tersebut.

“Poin ketiga yakni perebutan Olimpiade, banyak hal yang harus disiapkan dan tidak selesai begitu saja. Saya rasa untuk ke sana, saya tidak punya kapabilitas atlet di Olimpiade berdasarkan progres dan statistik mengingat Indonesia punya historis yang besar di ajang tersebut,” tuturnya.

Poin keempat ia menegaskan dirinya punya target dan keputusan tersendiri.

“Poin terakhir, saya juga sebagai manusia biasa, saya punya pikiran dan impian serta target sendiri. Saya punya target sendiri kapan untuk mengambil keputusan,” ungkap Pramudya.

Pramudya sendiri sejatinya telah memiliki niat untuk undur diri sejak awal 2023 silam. Dengan perhitungan yang matang, Pramudya kemudian berbicara dengan pelatih mengenai masalah kesehatan mental yang terganggu sehingga akhirnya memutuskan untuk gantung raket.

“Keputusan yang saya ambil sangat panjang. Sempat di tengah jalan terpikir untuk langsung melanjutkan studi. Saya kemudian berbicara dengan pelatih membicarakan hal ini dan juga telah berusaha di beberapa turnamen di Japan Masters dan China Masters 2023 untuk berusaha keras agar mendapat hasil maksimal. Setelah turnamen itu kemudian keputusan saya akhirnya bulat untuk mundur,” tambah Pramudya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.