Balas Dendam Bawa 2 Tunggal Putra ke Perempat Final Kejuaraan Dunia BWF 2022

Hasil positif ditorehkan dua tunggal putra Indonesia di babak 16 besar Kejuaraan Dunia BWF 2022. Istimewanya lagi, kemenangan itu sekaligus balas dendam atas kekalahan mereka di pertemuan sebelumnya.

Jonatan Christie sukses revans atas tunggal putra Chinese Taipei, Wang Tzu Wei usai kekalahan menyakitkan di ajang Malaysia Masters 2022. Saat itu, Jojo kalah 21-16, 18-21, 25-27 di babak 32 besar.

Kali ini ia mampu menuntaskan dengan kemenangan straight game 24-22, 21-14 dalam laga yang mentas di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Kamis (25/8).

Kemenangan ini juga menandai untuk kedua kalinya Jojo masuk ke perempatfinal Kejuaraan Dunia setelah tahun 2019 silam.

“Puji Tuhan bersyukur bisa kedua kalinya masuk perempatfinal Kejuaraan Dunia dan bersyukur juga bisa revans atas Wang Tzu Wei,” beber Jojo usai laga seperti dilansir dari situs resmi PBSI.

Lebih lanjut, ia mengatakan sempat kehilangan fokus di gim pertama. Namun, ia bisa mendapatkan kembali permainan terbaiknya.

“Sebenarnya tadi bisa ada kesempatan mainnya tidak terjadi setting, tapi memang saat di gim pertama unggul 20-17, fokus saya sedikit hilang. Jadi dia ambil kesempatan itu,” lanjutnya.

Selain sudah siap dengan strategi, faktor kondisi lapangan dan shuttlecock menjadi kunci kemenangan Jojo atas Wang.

Di babak perempatfinal, Jojo sudah dinanti tunggal putra Chinese Taipei lainnya, Chou Tien Chen.

“Besok lawan Chou Tien Chen yang kita tahu dia adalah pemain yang tidak mudah menyerah, dia selalu berusaha semaksimal mungkin. Jadi besok bakal jadi pertandingan yang cukup ketat,” ujar Jojo.

Sementara, Anthony Sinisuka Ginting akhirnya memecah kebuntuan setelah menang atas Shi Yuqi asal China dengan rubber game 21-11, 13-21, 21-18.

Ginting, sebelum laga ini memang tercatat tidak pernah sekalipun menang atas Shi Yuqi. Di enam pertemuan sebelumnya, Ginting selalu kalah. Tak ayal, selebrasi andalan Indonesia ini cukup emosional terlihat di akhir laga.

“Memang di pertandingan ini sisi lapangan memiliki situasi tersendiri. Dan gim pertama dan awal gim ketiga adalah sisi lapangan yang lebih nyaman untuk saya mengontrol pertandingan. Begitu juga yang dirasakan Shi Yuqi,” beber Ginting.

Ginting mengatakan bahwa gim ketiga menjadi sangat krusial. Apalagi ia yang sempat unggul 13-6 malah tersusul 15-18. Beruntung semangat pantang menyerah membawa Ginting pada kemenangan.

“Di gim ketiga itu kuncinya sebelum interval saya mencoba untuk menjauhkan poin dulu. Setelah interval saya kehilangan banyak poin. Tetapi di poin-poin kritis saya coba menekan dia sebanyak yang saya bisa dan akhirnya dia banyak melakukan kesalahan sendiri,” ungkap Ginting.

Di babak perempatfinal Ginting sudah ditunggu Viktor Axelsen asal Denmark.

“Setiap pemain yang datang punya kesempatan yang sama untuk memenangkan gelar. Tidak ada garansi siapa yang akan juara. Jadi yang terpenting adalah melakukan yang terbaik di setiap pertandingan dan menikmati setiap poin,” ucap Ginting.

Leave a Reply

Your email address will not be published.