Max Verstappen Perkasa di GP Belgia, Raih Kemenangan ke-10 Musim Ini

Musim ini sungguh menjadi musimnya Max Verstappen. Betapa tidak. Rider asal Belanda itu sudah mengantongi 10 kemenangan.

Terkini, jagoan Red Bull Racing itu menguasai seri F1 Gp Belgia 2023 yang berlangsung di Sikruit Spa-Francorchamps pada Minggu, 30 Juli 2023 malam WIB.

Verstappen finis pertama usai melewati 44 lap nyaris tanpa pesaing. Disusul rekan setim, Sergio Perez dan pebalap Scuderia Ferrari Charles Leclerc untuk melengkapi podium.

Lewis Hamilton (Mercedes) dan Fernando Alonso (Aston Martin) finis keempat dan kelima. Sementara itu, George Russell (Mercedes) ada di peringkat keenam, diikuti oleh Lando Norris (McLaren).

Hasil Balapan F1 GP Belgia 2023

Pos Driver Chassis Engine Gap

1 HOL Max Verstappen Red Bull Red Bull

2 MEX Sergio Perez Red Bull Red Bull 22.305

3 MON Charles Leclerc Ferrari Ferrari 32.259

4 GBR Lewis Hamilton Mercedes Mercedes 49.671

5 ESP Fernando Alonso Aston Martin Mercedes 56.184

6 GBR George Russell Mercedes Mercedes 1’03.101

7 GBR Lando Norris McLaren Mercedes 1’13.719

8 FRA Esteban Ocon Alpine Renault 1’14.719

9 CAN Lance Stroll Aston Martin Mercedes 1’19.340

10 JPN Yuki Tsunoda AlphaTauri Red Bull 1’20.221

11 FRA Pierre Gasly Alpine Renault 1’23.084

12 FIN Valtteri Bottas Alfa Romeo Ferrari 1’25.191

13 CHN Zhou Guanyu Alfa Romeo Ferrari 1’35.441

14 THA Alexander Albon Williams Mercedes 1’36.184

15 DEN Kevin Magnussen Haas Ferrari 1’41.754

16 AUS Daniel Ricciardo AlphaTauri Red Bull 1’43.071

17 USA Logan Sargeant Williams Mercedes 1’44.476

18 GER Nicolas Hulkenberg Haas Ferrari 1’50.450

ESP Carlos Sainz Ferrari Ferrari

AUS Oscar Piastri McLaren Mercedes

Klasemen Pembalap Formula 1 2023:

1. Max Verstappen – Red Bull Racing Honda RBPT: 314
2. Sergio Perez – Red Bull Racing Honda RBPT: 189
3. Fernando Alonso – Aston Martin Aramco Mercedes: 149
4. Lewis Hamilton – Mercedes: 148
5. George Russell – Mercedes: 99
6. Carlos Sainz – Ferrari: 92
7. Charles Leclerc – Ferrari: 84
8. Lando Norris – McLaren Mercedes: 69
9. Lance Stroll – Aston Martin Aramco Mercedes: 47
10. Esteban Ocon – Alpine Renault: 35
11. Oscar Piastri – McLaren Mercedes: 34
12. Pierre Gasly – Alpine Renault: 22
13. Alexander Albon – Williams Mercedes: 11
14. Nico Hulkenberg – Haas Ferrari: 9
15. Valtteri Bottas – Alfa Romeo Ferrari: 5
16. Zhou Guanyu – Alfa Romeo Ferrari: 4
17. Yuki Tsunoda – AlphaTauri Honda RBPT: 3
18. Kevin Magnussen – Haas Ferrari: 2
19. Logan Sargeant – Williams Mercedes: 0
20. Nyck De Vries – AlphaTauri Honda RBPT: 0
21. Daniel Ricciardo – AlphaTauri Honda RBPT: 0

Klasemen Konstruktor Formula 1 2023:

1. Red Bull Racing Honda RBPT: 504
2. Mercedes: 246
3. Aston Martin Aramco Mercedes: 198
4. Ferrari: 191
5. McLaren Mercedes: 103
6. Alpine Renault: 57
7. Williams Mercedes: 11
8. Haas Ferrari: 11
9. Alfa Romeo Ferrari: 9
10. AlphaTauri Honda RBPT: 3

 

Akui Keunggulan Viktor Axelsen, Jonatan Christie Runner up Japan Open 2023

Jonatan Christie harus menguburkan harapannya menginjak podium juara Japan Open 2023.

Betapa tidak. Pemain yang karib disapa Jojo itu gagal memenangi pertandingan pemungkas menghadapi unggulan pertama dari Denmark, Viktor Axelsen.

Jojo yang merupakan pemain tunggal putra kelahiran Jakarta itu nyaris tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di hadapan raksasa Eropa itu.

Jojo takluk dua gim langsung dengan skor cukup mencolok di set pertama, 7-21 dan 18-21.

Meski gagal membawa pulang gelar juara, Jojo tetap tidak kehilangan rasa syukur atas hasil yang telah dicapai.

“Pertama-tama Puji Tuhan, Puji Syukur untuk hasil yang diberikan Tuhan buat saya di Japan Open ini,” beber Jojo melansir situs resmi PBSI.

Lebih lanjut, Jojo menilai di balik statusnya sebagai runner-up, ia menilai hasil ini sudah lebih baik.

“Memang harus menerima kembali berada di posisi kedua di sini, tapi saya rasa pencapaian saya sudah cukup baik.”

Jojo menyadari tidak mudah menumbangkan Axelsen. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus ia benahi  bila ingin meruntuhkan dominasinya.

“Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terlebih lagi untuk melawan Viktor (Axelsen). Sudah ada beberapa poin yang bisa saya ambil dari pertandingan tadi untuk dipelajari di Jakarta.”

Terkait kekalahan telak di set pertama, Jojo menyadari strategi yang sudah disiapkan tidak berjalan sesuai rencana.

“Di gim pertama, strategi yang saya jalankan kurang berjalan dengan baik dan pengembalian bola saya membuat dia mudah untuk menyerang. Alhasil saya tidak bisa keluar dari tekanan.”

Ia berusaha tampil lebih agresif di set kedua. Hanya saja tetap tidak mampu memperpanjang pertandingan ke set ketiga.

“Di gim kedua saya berusaha lebih agresif, dari permainan depannya juga jarang membuat Viktor mendapat serangan yang enak. Tapi kembali lagi ada catatan-catatan yang masih harus diperbaiki.”

Menghadapi sosok seperti Axelsen setiap pemain, demikian Jojo, harus siap capek dan lebih sabar.

“Tidak mudah bertanding dengan dia, memang harus siap capek dan harus lebih sabar.”

Terkait rencana selanjutnya, Jojo tidak punya waktu istirahat. Ia harus terbang ke Sydney mempersiapkan diri menghadapi Australia Open yang akan bergulir pekan ini.

“Malam ini saya langsung terbang ke Sydney untuk turun di Australia Open pekan depan. Yang terpenting recoverynya harus bagus apalagi saya langsung bertemu Kento Momota (Jepang).”

Ia berharap bisa bermain baik di Negeri Kanguru meski dirinya baru saja melewatkan pekan yang melelahkan.

“Semoga tetap bisa menampilkan yang maksimal setelah kondisinya sudah terpakai satu minggu ini,” tutupnya.

Tampil Memukau, Gregoria Singkirkan Akane Yamaguchi di Japan Open 2023

Gregoria Mariska Tunjung tampil menawan di Japan Open 2023. Pemain tunggal putri yang karib disapa Jorji itu mampu menyegel tiket ke babak semifinal.

Langkah Jorji ke semifinal ditandai oleh kemenangan fenomenal di babak delapan besar.

Tidak tanggung-tanggung, wanita kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu, menyudahi perlawanan unggulan pertama dari Jepang, Akane Yamaguchi.

Jorji memenangi pertarungan tiga gim dengan skor akhir 21-11, 11-21, dan 21-18.

Jorji mengaku bersyukur ia bisa menampilkan permainan terbaik. Penampilannya ini benar-benar sesuai harapannya.

“Puji Tuhan permainan yang saya inginkan hari ini bisa keluar. Semoga kemenangan ini menjadi tambahan motivasi untuk pertandingan yang tidak kalah sulit besok di semifinal,” beber Jorji melansir situs resmi PBSI.

Jorji mengakui kualitas lawannya. Unggulan teratas itu adalah pemain yang ulet dan punya skill mumpuni.

“Akane adalah pemain yang sangat ulet dan mempunyai kualitas luar biasa. Sama sekali tidak mudah untuk mengalahkan dia. Kunci kemenangan saya adalah berani untuk mengadu rally, sabar dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri.”

Jorji yang sempat mengunci kemenangan di set pertama harus kehilangan gim kedua. Ia mengakui hal ini tidak lepas dari banyaknya kesalahan sendiri yang ia lakukan.

“Di gim kedua saya banyak melakukan kesalahan sendiri lalu saya berusaha bangkit dan tidak mengulangi hal itu di gim ketiga.”

Pertarungan makin ketat di set ketiga. Jorji sendiri berusaha tampil tanpa beban dan hanya berjuang untuk menampilkan permainan terbaik.

“Setelah unggul lumayan di gim ketiga, pelan-pelan Akane bisa mengejar. Saya tidak berpikir apa-apa karena sebelum poin 21 saya rasa saya tidak bisa merasa saya unggul karena dengan kualitas dan kegigihannya, dia bisa menyusul kapan saja.”

Ia menegaskan dirinya berusaha fokus meraih poin demi poin. Ia tak mau lawannya itu mendikte permainan dan mendominasi pengumpulan poin.

“Jadi sebisa mungkin bagaimana fokus mendapatkan poin demi poin. Kalau dia dapat poin, saya juga harus dapat poin.”

Selanjutnya Jorji akan menghadapi lawan yang tak kalah berat yakni pemain China, He Bing Jiao.

“Saya senang dengan kemenangan ini tapi tidak mau terlalu larut. Saya mau langsung fokus untuk pertandingan besok lawan He Bing Jiao,” tutupnya.

Dejan/Gloria Dapat Pelajaran Berharga dari Jagoan Thailand di Japan Open 2023

Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja mendapat pelajaran berharga dari jagoan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di Japan Open 2023.

Dejan/Gloria harus mengakui keunggulan pasangan Thailand itu dalam pertarungan tiga set dengan skor akhir 16-21, 23-21, 12-21.

Dejan Ferdinansyah mengakui keduanya sudah berusaha menerapkan berbagai strategi. Hanya saja lawannya memang tampil lebih baik.

“Kami sudah mencoba berbagai cara hari ini tapi memang lawan bermain baik terutama dari pertahanannya,” beber Dejan melansir situs resmi PBSI.

“Setelah ini masih ada Australia Open dan kami mau memulihkan dulu tenaga. Kondisi kami cukup terkuras walau hanya bermain di dua pertandingan. Lalu setelah itu akan diskusi dengan pelatih apa yang harus ditingkatkan,” sambungnya.

Dejan mengakui di set kedua, keduanya berusaha mengubah pola permainan yang berdampak positif.

“Di gim kedua dari awal kami mengubah pola yang membuat kami unggul tapi mereka juga mengubah pola yang akhirnya bisa menyusul kami. Di saat-saat kritis itu, kami tampil lebih nekat dan lepas saja, itu yang membuat kami bisa merebut gim kedua.”

Dejan mengakui kekalahan ini memberi mereka banyak pelajaran. Berhadapan dengan pasangan-pasangan bagus membuat mereka bisa terus belajar untuk menjadi lebih baik.

“Saya mendapat banyak pelajaran dari pemain-pemain top seperti Dechapol/Sapsiree tadi atau minggu lalu ketika bertemu Seo/Chae di Korea Open. Mereka permainannya sulit ditebak, banyak variasi pola yang bisa dimainkan. Saya harus bisa juga seperti itu dan saya percaya proses dan perkembangan kami pelan-pelan akan sampai di level sana.”

Hal senada diakui Gloria Emanuelle Widjaja. Gloria mengakui keunggulan lawan dari berbagai sisi, seperti pengalaman.

“Dari pengalaman dan lainnya kami akui mereka memang lawan yang tangguh. Tidak mudah, kami sudah melakukan semuanya dengan maksimal.”

Saat menghadapi gim ketiga, lawannya ternyata mampu mengubah strategi untuk mempercepat tempo dan terbukti berhasil.

“Di awal gim ketiga lawan mempercepat tempo, itu membuat kami banyak melakukan kesalahan-kesalahan,” tutupnya.

 

Curhat The Babies dan Anthony Ginting Usai Tersingkir Lebih Awal dari Japan Open 2023

Dua wakil Indonesia yang cukup diunggulkan harus menelan pil pahit di Japan Open 2023. Pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan jagoan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting.

Leo/Daniel yang dijuluki The Babies harus mengakui keunggulan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dalam pertarungan tiga set 16-21, 21-11, 13-21.

Daniel mengakui performa mereka belum maksimal. Sebenarnya mereka punya kesempatan untuk meraih hasil lebih baik.

“Permainan kami hari ini belum maksimal. Di gim kedua sebenarnya kami sudah menemukan pola permainan yang tepat untuk melawan mereka tapi di gim ketiga mereka mengubah pola permainan lagi dan kami terbawa. Itu yang harus kami banyak pelajari lagi ke depan,” beber Daniel melansir situs resmi PBSI.

“Di gim ketiga mereka malah memperlambat tempo dan mengubah arah servis menjadi servis-servis panjang. Kami malah tidak bisa mengantisipasi hal itu,” sambungnya.

Daniel mengakui pasangan India itu sedang “on fire” usai menjadi juara di Korea Open 2023, pekan sebelumnya.

“Mereka mungkin setelah minggu lalu juara, kepercayaan dirinya meningkat tapi kami tidak terlalu memikirkan hal itu. Kami lebih fokus pada pola permainan kami sendiri.”

Sementara itu, Leo Rolly Carnando menyebut mereka sesungguhnya sudah mempelajari pasangan India itu.

“Kami sudah mempelajari teknik permainan lawan. Pasangan India ini kan mainnya cepat, jadi bagaimana meredam kecepatannya itu. Kami sudah mencoba menerapkan strategi yang sudah disiapkan, walau belum 100% berhasil tapi kami merasa apa yang tadi dilakukan sudah benar.”

Leo berharap mereka bisa belajar dari kekalahan ini dan bisa bermain lebih baik di pertemuan selanjutnya.

“Semoga di pertemuan selanjutnya, kami bisa mendapat hasil yang lebih baik dari ini.”

Sementara itu, Ginting takluk dari wakil tuan rumah, Kanta Tsuneyama, dalam dua gim langsung, 13-21 dan 18-21.

Penampilan saya hari ini kurang maksimal, kurang puas juga dengan hasilnya. Memang lawan bermain baik, dari gim pertama dia terus menekan saya,” aku Ginting.

“Di gim kedua saat saya mengubah pola permainan dan menguasai pertandingan, di poin-poin krusial dia mengubah permainan dan berhasil,” sambungnya.

Ginting mengakui faktor tuan rumah cukup membuat lawannya bermain penuh percaya diri.

“Feel lawan mungkin juga berbeda karena main sebagai tuan rumah pastinya menambah motivasi. Selebihnya karena kami sudah beberapa kali bertemu jadi sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing. Hanya beberapa hal tadi di lapangan saya tidak bisa mengatasinya, sementara lawan sukses mengatasinya.”

Ginting yang merupakan kelahiran Cimahi, Jawa Barat mengakui kekalahan ini menjadi pelajaran tersendiri baginya. Ia akan mengevaluasi diri agar bisa tampil lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya.

 

Gregoria Mariska Balas Dendam, Praveen/Jordan Langsung Tersingkir dari Japan Open 2023

Nasib berbeda dialami sejumlah wakil Indonesia di Japan Open 2023. Gregoria Mariska Tunjung sukses melewati hadangan pertama.

Pemain yang karib disapa Jorji itu berhasil mengalahkan Pornpawee Chochuwong dari Thailand. Keduanya terlibat pertarungan ketat tiga set dengan skor akhir 21-19, 18-21, dan 21-18.

“Hari ini saya sudah lebih siap untuk melawan Pornpawee, saya tidak mau kecolongan karena kekalahan sebelumnya kan di Swiss Open 2023 dan catatannya seringkali lengah di poin-poin akhir,” beber Jorji melansir situs resmi PBSI.

“Di gim kedua sebetulnya saya harusnya bisa lebih fokus agar permainan tidak menjadi rubber game,” sambungnya.

Pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu menyebut di set ketiga ia berusaha berjuang maksimal hingga pada akhirnya bisa mengunci kemenangan sekaligus membalas kekalahan sebelumnya.

“Di gim ketiga saya berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melakukan kesalahan sendiri dan juga mengatur fokusnya agar tidak terlalu tegang karena saya tertinggal beberapa poin tapi bersyukur bisa keluar dari tekanan dan membalikkan keadaan. Tadi di poin-poin akhir saya malah bisa lebih tenang. Saya pun diuntungkan dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan lawan.”

Ia menyebut tidak ada yang berubah dibanding laga-laga sebelumnya.

“Untuk strategi tidak terlalu berubah dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Saya mencoba untuk tidak kalah di rasa ngototnya.”

Hasil berbeda dialami Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. “Honey couple” ini tak bisa berbuat banyak saat menghadapi unggulan kedua dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Highashino.

Praveen/Melati menyerah dua gim langsung dengan skor telak, 13-21 dan 8-21.

“Kami tadi masih mengingat-ingat bagaimana cara dan pola untuk melawan mereka. Kami sudah lama tidak bertemu dan kami akui lawan lebih unggul,” beber Praveen.

Sementara itu, Melati Daeva Oktavianti menyebut keduanya sudah berusaha pegang kendali di set pertama. Namun, pasangan tuan rumah bisa menemukan permainan terbaik.

“Sebenarnya di awal gim pertama kami sudah bisa memegang kendali permainan. Kami unggul beberapa poin tapi Yuta/Arisa cepat menemukan ritme permainannya. Dari situ kami susah keluar dari tekanan,” timpal Melati.

Melati mengakui servis yang diterapkan lawannya cukup menyulitkan.

“Servis mereka bagus, tadi saya merasa bolanya agak berhenti jadi sulit untuk mengembalikannya. Engga pas dengan pukulan saya,” sambung wanita kelahiran Tengerang itu.

Pasangan India Perkasa, Fajar/Rian Runner Up Korea Open 2023

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus puas sebagai runner up Korea Open 2023. Unggulan pertama ini kandas di hadapan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Pasangan India yang menempati unggulan ketiga itu memenangi pertarungan rubber game dengan skor akhir 21-17, 13-21, 14-21.

“Alhamdulillah, tetap bersyukur karena pertandingan Korea Open 2023 ini selesai. Walau belum berhasil mempersembahkan gelar bagi Indonesia khususnya PBSI,” beber Fajar Alfian melansir situs resmi PBSI.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya sesungguhnya membidik hasil maksimal.

“Kami pastinya ingin hasil yang lebih tapi lawan bermain sangat baik hari ini. Sementara, kami banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.”

Hanya saja, demikian Fajar, pola permainan pasangan India itu sangat mengandalkan kecepatan dan kekuatan.

“Dibandingkan pertemuan terakhir, hari ini kami sudah bisa lebih baik. Tapi tetap harus dicari bagaimana strategi untuk mengalahkan mereka dengan mempelajari lagi video-video pertandingannya.”

Fajar menegaskan setelah ini mereka akan mempersiapkan diri menghadapi Japan Open dengan waktu persiapan sangat sempit.

“Setelah ini kami akan tampil di Jepang Open. Tidak banyak waktu istirahat jadi harus kami maksimalkan. Semoga kami bisa lebih all out dan lebih konsisten.”

Sementara itu Muhammad Rian Ardianto mengakui di set pertama strategi mereka berjalan baik. Namun, lawan akhirnya bisa menemukan bentuk permainan.

“Di gim pertama kami bisa menerapkan strategi dengan baik. Tapi saat kami sudah unggul jauh, mereka mulai menemukan bentuk permainannya. Lalu perlahan mengejar perolehan poin kami.”

“Walau akhirnya kami dapat mengambil gim pertama, hanya lawan sudah lebih percaya diri di gim kedua dan ketiga.”

Ia mengakui permainan mereka sudah lebih baik dibanding turnamen-turnamen sebelumnya. Masih banyak hal yang harus mereka perbaiki ke depan.

“Kami merasa permainan kami di sini sudah cukup baik bila dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya. Tapi tetap masih banyak yang harus kami evaluasi,” pungkasnya.

Singkirkan Wakil Tuan Rumah, Fajar/Rian ke Final Korea Open 2023

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto masih di jalur positif menuju tangga juara Korea Open 2023.

Sebagai unggulan pertama, keduanya berhasil melewati lawan-lawannya hingga sampai di partai final.

Di babak semifinal, Fajar/Rian sukses menyudahi perlawanan jagoan tuan rumah, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae melalui pertarungan rubber game, 17-21, 21-16, dan 21-18.

Fajar mengaku senang bisa kembali ke partai final setelah dalam beberapa turnamen terakhir meraih hasil kurang memuaskan.

“Pertama-tama alhamdulillah bersyukur, rasanya senang sekali bisa kembali ke final setelah terakhir di All England lalu. Tapi ini belum berakhir karena besok masih ada partai final,” beber Fajar.

Lebih lanjut Fajar juga menekankan kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan atas pasangan Korea itu langsung di depan pendukung mereka sendiri.

“Sangat luar biasa bisa membalas kekalahan di depan publik mereka sendiri. Kami tidak hanya melawan pasangan Korea tadi tapi juga seluruh suporter tuan rumah yang datang mendukung.”

Keduanya sempat mendapat perlawanan ketat di set ketiga. Namun, berkat keyakinan dan kepercayaan diri mereka akhirnya bisa membalikkan keadaan hingga mengunci kemenangan.

“Di gim ketiga kami sempat tertinggal tapi kami punya cukup percaya diri, kami mau comeback. Dan coba terus dengan pola menyerang tapi terukur. Lebih safe.”

“Di poin 14-15 itu saya tidak tahu apakah pukulan saya fault atau tidak tapi sudah jadi keputusan wasit. Tadi Rian coba menenangkan saya, mengingatkan untuk mengontrol emosi.”

Fajar menyebut keduanya harus bisa menjaga fisik dan mental untuk menghadapi pasangan India yang sedang dalam performa bagus.

“Besok kami harus menjaga semua aspek. Kondisi, stamina dan mental. Istirahat juga harus ekstra mengingat lawan besok adalah pasangan India yang sedang on fire. Terakhir kami kalah di Indonesia Open, semoga bisa membalas kekalahan tersebut.”

Sementara itu, Rian menyebut pasangan Korea punya pertahanan yang bagus dan beberapa kali serangan mereka tak berhasil meruntuhkan tembok rapat itu.

“Pasangan Korea memiliki defens yang sangat rapat, beberapa kali kami all out menyerang tapi mereka bisa membalikkan,” sambung Rian.

Meski begitu, Fajar/Rian menolak menyerah dan berusaha mencari cara membongkar pertahanan mereka.

“Kami tidak mau menyerah, terus mencari cara untuk membongkar pertahanan mereka.”

Performa mereka, demikian Rian kian membaik. Hal ini membuat mereka bisa mengatasi berbagai tantangan hingga tiba di partai pemungkas.

“Dari awal lawan kami tidak mudah dan pukulan kami banyak tidak pas. Tapi hari ini sudah semakin membaik. Touch-nya sudah cukup in,” tutupnya.”

Curhat Gregoria Mariska Usai Dihentikan Wakil Tuan Rumah di Korea Open 2023

Panggung Korea Open 2023 sungguh tidak mudah bagi para pemain Indonesia. Sejumlah pemain andalan harus angkat koper.

Dua di antaranya adalah Gregoria Mariska Tunjung dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.

Gregoria Mariska tak bisa berbuat banyak saat menghadapi wakil tuan rumah, Sim Yu Jun. Pemain yang karib disapa Jorji itu takluk dua gim langsung, 20-22 dan 17-21.

Kemarin saya bilang saya mau menampilkan yang lebih baik hari ini tapi ternyata tidak bisa juga, permainan saya tidak keluar. Ini menjadi catatan saya untuk ke turnamen selanjutnya,” beber Gregoria Mariska melansir situs resmi PBSI.

Atlet kelahiran Wonogiri itu mengakui lawannya tampil baik dan dirinya banyak melakukan kesalahan sendiri.

“Sim Yu Jin bermain baik dan sedikit melakukan kesalahan sendiri. Bagi saya hasil di dua turnamen terakhir ini bisa dibilang sangat buruk. Semoga saya bisa kembali ke performa terbaik pekan depan.”

Jorji menegaskan akan langsung “move on” dari hasil minor ini untuk mempersiapkan diri menghadapi Jepang Open pekan depan.

“Besok saya akan langsung latihan untuk persiapan ke Jepang Open. Di babak pertama lawannya tidak mudah (Pornpawee Chochuwong, Thailand) jadi evaluasi dan perbaikan harus segera dilkakukan agar bisa mendapat hasil lebih baik nanti.”

Sementara itu, Dejan/Gloria juga dihentikan wakil tuan rumah lainnya Seo Seung Jae/Chae Yu Jung melalui pertarungan ketat tiga gim, 14-21, 22-20, 11-21.

“Tetap bersyukur walau hasilnya bukan yang kami inginkan. Saya hari ini bermain kurang all out, kurang memuaskan tapi saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk keluar dari tekanan tapi ini hasilnya,” beber Gloria.

Gloria mengaku mereka sudah berusaha tampil baik di gim kedua. Namun, di set penentuan, situasi justru kembali memburuk.

“Sayang di gim ketiga, fokus saya hilang lagi, saya tidak bisa keluar dari tekanan diri sendiri akhirnya banyak melakukan kesalahan. Lawan pun langsung bisa dapat momentumnya sedangkan kami bermain di bawah tekanan.”

Dejan Ferdinansyah pun mengakui penampilan lawannya yang dianggap lebih baik dari mereka. Ia memberikan sedikit evaluasi terkait penampilan mereka yang kurang siap menghadapi pola permainan lawan.

“Lawan bermain bagus hari ini, kami harus lebih meningkatkan fokus, harus lebih siap dengan pola apapun yang diterapkan lawan,” ungkap Dejan.

Dejan menyebut mereka akan melakukan evaluasi dengan pelatih untuk mempersiapkan diri menghadapi turnamen selanjutnya.

“Setelah ini kami akan evaluasi dengan pelatih apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki untuk turnamen selanjutnya,” tutupnya.

Fajar/Rian Belum Terbendung di Korea Open 2023

Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto belum menemui hambatan di Korea Open 2023.

Sebagai unggulan teratas, Fajar/Rian sukses mengklaim tiket perempat final usai menggasak Lu Ching Yao/Yang Po Han dari Taiwan dalam dua gim langsung 21-19, 21-15.

Muhammad Rian Ardianto mengaku bersyukur bisa memetik kemenangan hingga babak delapan besar.

“Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah hari ini bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar, tanpa cedera dan diberikan kemenangan,” beber Rian.

“Lawan bermain cukup bagus terutama di gim pertama. Mereka terus menekan kami dengan bola-bola drive,” sambungnya.

Rian mengaku hingga kini keduanya masih terus beradaptasi dengan kondisi lapangan karena sebelumnya belum bermain penuh terutama pada babak pertama.

“Kami masih beradaptasi dengan lapangan karena kemarin belum bermain penuh di babak pertama. Masih belajar dengan kondisi angin dan shuttlecock. Itu juga yang membuat kami masih melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.”

Hal senada dikatakan Fajar Alfian yang tetap mengakui lawannya di laga ini sulit dikalahkan.

“Kita semua tahu pasangan Chinese Taipei punya power yang sangat kuat tapi karena kami sudah sering bertemu dan kami nonton juga pertandingan mereka melawan Leo (Rolly Carnando)/Daniel (Marthin) jadi tadi kami coba meredam dengan sabar mengatur serangan dan banyak memberikan penempatan bola halus.”

Fajar juga menyebut servis panjang yang ia lakukan memberikan dampat tersendiri bagi pasangan lawan.

“Hari ini servis panjang saya juga merepotkan karena saya lihat lawan menjaga di depan sekali dan akhirnya mungkin tidak terlalu siap.”

Perjalanan mereka ke tangga juara masih panjang. Untuk itu, Fajar menyebut mereka akan terus menjaga fokus dan stamina.

“Kami harus menjaga fokus dan stamina. Sudah masuk delapan besar faktor tersebut sangat berpengaruh. Siapa yang lebih siap, dia yang akan menang,” tutupnya.

Apakah Fajar/Rian mampu melangkah jauh hingga podium juara? Semoga!