Anthony Ginting Bakal Lama Menepi, PBSI Ajukan Perlindungan Ranking

Salah satu andalan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting tengah bergelut dengan cedera yang mengharuskannya untuk lama menepi.

Untuk melindungi ranking sang pemain, pihak PP PBSI akan mengajukan protection ranking ke Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Hal ini disampaikan melalui jejaring sosial Instagram resmi pada Selasa, 25 Maret 2025 lalu.

Pengajuan ini disampaikan setelah tim dokter melakukan pemeriksaan dan memberikan rekomendasi terkait pemulihan sang pemain.

Ginting sudah mengalami masalah pada bahu kanannya sejak jelang Olimpiade Paris 2024 lalu.

“Ginting mengalami cedera tulang rawan dan peradangan otot di bagian bahu kanan. Cedera ini dialami Ginting pada saat persiapan jelang Olimpiade. Pada saat itu sudah dilakukan penanganan awal. Namun, belum cukup komprehensif karena sudah mendekati Olimpiade,” ungkap Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Eng Hian.

Masalah ini membuat sang pemain tak bisa maksimal di Paris. Ginting gagal melewati fase grup. Ia memenangi laga pembuka menghadapi Howard Hsu asal Amerika Serikat dengan skor 21-14, 21-8, namun gagal melewati hadangan wakil tuan rumah Toma Junior Popov setelah bertarung tiga gim 19-21, 21-17, 21-15.

Setelah Olimpiade, Ginting tak bisa lagi menahan nyeri sehingga harus menjalani perawatan intensif.

“Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan secara komprehensif dan disarankan untuk melakukan terapi secara menyeluruh, hingga sembuh total dan juga memaksimalkan performa tangannya,” sambungnya.

Setelah menjalani sejumlah terapi, kondisi Ginting dikabarkan membaik dan berencana tampil di All England 2025. Namun, Ginting ternyata kembali merasakan nyeri sehingga gagal berangkat ke Birmingham, Inggris.

“Setelah dilakukan MRI dan pemeriksaan ulang, maka dokter spesialis orthopedi, konsultan bahu, dan dokter spesialis kedokteran olahraga, memberikan program treatment yang meliputi lima tahap dan memakan waktu minimal tiga bulan. Treatment tersebut mempunyai setiap fase yang akan memastikan Ginting mempunyai progres komprehensif dari awal hingga dinyatakan siap bertanding,” jelas Eng Hian.

Eng Hian mengatakan tahap selanjutnya adalah penguatan otot-otot di sekitar bahu agar lebih kuat dan tidak mudah cedera.

“Di fase dua diharapkan Ginting sudah mulai bisa berlatih ringan mengunakan bahu kanannya. Untuk program latihan fisik yang tidak memakai bahu kanan, tetap bisa dilakukan,” tandasnya.

Memang kondisi ini mempengaruhi penampilan Ginting sepanjang tahun ini. Pemain kelahiran Cimahi itu baru menjalani satu turnamen yakni Malaysia Open 2025 yang berakhir di babak 16 besar setelah kalah dari wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn dengan skor 21-7, 21-10.

Kita berharap proses pemulihan sang pemain berlangsung sesuai rencana agar bisa kembali mengayunkan raket di lapangan pertandingan.

INFOPRIORITAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *