Pasangan ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terus membuat kejutan. Unggulan tujuh yang belum lama dipasangkan sukses melangkah ke babak final Indonesia Masters 2022.
Bermain di kandang sendiri di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pasangan muda itu berhasil menyingkirkan wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dengan skor 21-23, 21-14, 21-14 dalam tempo 1 jam 14 menit.
Ini menjadi pencapaian tersendiri bagi pasangan peraih medali emas SEA Games 2021 itu. Di babak sebelumnya, keduanya bahkan menyingkirkan unggulan dua dari Korea Selatan.
“Bersyukur dengan kemenangan yang diraih. Pada poin kritis di gim pertama, kami bermain terburu-buru sehingga tidak bisa mengembangkan permainan,” beber Fadia usai laga melansir siaran pers Humas PP PBSI.
Apri/Fadia akan menghadapi lawan tangguh di partai pamungkas. Mereka akan meladeni uggulan pertama dari China sekaligus peraih perak Olimpiade Tokyo 2020, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Juara dunia 2021 asal China itu melaju ke final seusai menyingkirkan Jeong Na Eun/Kim Hye Jong dari Korea Selatan dengan skor 21-12, 21-13.
Apri menegaskan keduanya akan menjaga fokus dan mental saat menghadapi jagoan dari China itu.
“Saya sudah berkomunikasi bersama dengan Fadia, kami tahu lawan punya kelebihan. Terpenting bagi kami, akan menjaga mental jangan sampai down menjelang partai final,” tandas Apriyani.
Sementara itu, kejutan lain dilakukan ganda campuran Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue. Keduanya berhasil mengatasi perlawanan wakil Thailand, Supak Jumkoh/Supissara Paewsampran dalam dua gim, 22-20, 21-12.
Gicque tak menyangka mereka bisa melangkah sejauh itu di turnamen level Super 500 ini.
“Jujur bisa melangkah sejauh ini di turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2022 tidak menyangka. Saya tidak pernah berekspektasi tinggi sebelum pertandingan,” beber Gicquel.
Gicquel/Delrue melangkah ke final usai menyingkirkan para unggulan, mulai dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Mathias Christiansen/Alexandra Bøje (Denmark), hingga Tan Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong).
“Kami sekarang sudah di final dan rasanya sudah tidak sabar untuk mengakhirinya. Bermain di hadapan publik Istora membuat saya bersemangat, rasanya ingin segera mengakhiri dengan meraih gelar juara,” timpal Gicquel.
Berita ini disponsori oleh 1Bandar – Slot Online Terpercaya.