Tim bulutangkis Indonesia menjalani sesi latihan kedua di kompleks Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (7/1/2021). Program latihan yang dijalani Fajar Alfian dkk berlangsung pukul 10.00 hingga 11.15 waktu setempat dan sudah terlihat jauh lebih bervariasi bila dibandingkan sesi sebelumnya.
Meski begitu penerapan protokol tetap tak bisa ditawar-tawar. Meski begitu, setiap pemain mulai terlihat semakin siap menatap Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 yang bakal dimulai 12 Januari 2021 mendatang.
Sektor ganda putra, misalnya. Pada sesi hari ini, Fajar cs langsung menjalani sesi latihan teknik dan pola. “Ada aturan, satu court hanya maksimal diisi empat orang,” ujar Manajer Tim Indonesia, Aryono Miranat seperti dilansir dari Spbo sports.
Sementara untuk sektor ganda putri, sebelum memulai latihan teknik, Greysia Polli/Apriyani Rahayu dan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti lebih dulu menjalani latihan ketangkasan dan kecepatan dengan media bola tenis yang dilemparkan secara acak. Sesi ini dipimpin pelatih fisik, Yansen Alpine.
Program tersebut ditujukan untuk menyegarkan kembali otot-otot agar siap untuk menerima latihan dan pertandingan pekan depan. Sebab, semua pemain belum banyak beraktivitas tinggi di tengah protokol kesehatan panitia yang ketat dalam membatasi gerak atlet.
Tim bulutangkis Indonesia kembali menjalani sesi latihan fisik ringan pada sore harinya, sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Selepas latihan, para pemain langsung melakukan tes swab PCR. Ini menjadi tes kedua yang dijalani tim Indonesia sejak berada di Bangkok. Tes pertama dilakukan Anthony Sinisuka Ginting dkk saat mereka tiba di Bangkok, Senin (4/1) lalu. Dan hasilnya negatif semua.
“Panitia benar-benar menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat. Usai latihan hari ini, pemain langsung menjalani swab test PCR,” katanya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionnya Mainaky akan sangat memerhatikan progres setiap atletnya, mulai dari segi fisik, teknik, keterampilan hingga mental dalam pertandingan. Apalagi, tiga turnamen seri Asia ini merupakan kompetisi internasional pertama yang diikuti tim bulutangkis Indonesia sejak pertengahan Maret 2020 lalu.
“Kami lihat dari sisi peningkatan motivasi dan semangatnya seperti apa, fisiknya (daya tahan), mental, kesabaran, serta keterampilan mereka di lapangan,” tuturnya.
Bukan cuma itu, ketenangan dalam menghadapi lawan juga akan menjadi salah satu aspek yang diperhatikan Rionny. Menurutnya, apabila semua atlet bisa berusaha keras menampilkan permainan terbaiknya, maka mereka akan bisa tampil bagus pada seri Asia ini.
“Tak lupa peningkatan ketenangan dalam mengatasi tekanan-tekanan di lapangan karena mereka kan sudah lama sekali tidak tampil dalam ajang internasional. Sehingga kami tahu bagaimana persiapan selama ini yang dilakukan mereka bisa tampil maksimal atau tidak,” tandasnya.