Tottenham Hotspur baru saja mengabarkan pemutusan hubungan kerja dengan Cristian Stellini. Manajer interim itu harus kehilangan pekerjaan tak lama setelah timnya digasak Newcastle United dengan skor telak 1-6.
Dalam keterangan di situs resmi klub pada awal pekan ini, bos Spurs, Daniel LEvy mengatakan Cristian memang berada dalam situasi sulit. Karena itu pihaknya perlu mengakhri kerja sama dengan Cristian dan seluruh staf kepelatihannya.
“Cristian akan meninggalkan perannya saat ini bersama dengan staf kepelatihannya. Cristian turun tangan di titik yang sulit di musim kami dan saya ingin berterima kasih padanya atas sikap profesional yang dia dan staf pelatihnya lakukan sendiri selama masa yang penuh tantangan ini. Kami berharap dia dan stafnya senantiasa baik,” tandas Levy.
Stellini merupakan pengganti Antonio Conte. Stellini naik jabatan dari asisten pelatih Conte dan diharapkan bisa mengemban tugas itu hingga akhir musim. Ternyata, hasil tidak sesuai harapan.
Tidak lagi mau terburu-buru menentukan pelatih utama, Spurs sementara ini menunjuk Ryan Mason sebagai pelatih sementara berikutnya.
Spurs memang butuh sentuhan perubahan. Tim yang sempat berada dalam trek positif kemudian terombang-ambing. Kini mereka berada di posisi kelima dengan 53 poin, tertinggal enam angka dari Manchester United di zona Liga Champions.
“Mereka dalam kekacauan nyata, tapi buat saya itu bersumber dari apa yang terjadi di sisi luar lapangan. Dan tidak adanya arah yang jelas, yang sumbernya dari para petinggi,” tulis eks gelandang Spurs Jermaine Jenas dalam kolom di BBC.
Jenas mengaku tidak ada perubahan positif yang terjadi di tubuh The Lyliwhites di musim ini.
“Saya sungguh tak bisa melihat segala sesuatunya membaik buat mereka musim ini. Sebagai permulaan, lupakan saja soal kans mereka menapak naik di papan klasemen, mereka lebih mungkin menuju ke arah sebaliknya.”
Ia malah lebih menjagokan tim-tim lain untuk melengkapi posisi lima besar seperti Aston Villa, Brighton, hingga Liverpool.
“Aston Villa, Liverpool, dan Brighton, semuanya bermain lebih baik. Dan saya rasa seluruh ketiga tim itu akan finis di atas Spurs, jadi ya segalanya cukup suram.”
Ia berpandangan yang harus dilakukan Spurs adalah reformasi total. Perubahan mendasar harus dilakukan bila ingin tim itu kembali ke jalur semestinya.
Pada pertandingan kontra Newcastle, Spurs hanya mampu mencetak satu gol melalui Harry Kane di menit ke-49.
Sementara enam gol Newcastle dicetak oleh Jacob Murphy (2′, 9′), Joelinton (6′), Alexander Isak (19′, 21′), dan Callum Wilson (67′).
Susunan Pemain Newcastle versus Tottenham Hotspur:
Newcastle United (4-3-3): 22-Pope; 2-Trippier (19-Manquillo 70’), 5-Schaer (6-Lascelles 74’), 4-Botman, 33-Burn; 36-Longstaff, 39-Guimaraes (8-Gordon 70’), 28-Willock; 23-Murphy (24-Almiron 66’), 14-Isak (9-Wilson 66’), 7-Joelinton.
Pelatih: Eddie Howe.
Tottenham Hotspur (4-3-3): 1-Lloris (20-Forster 46’); 23-Porro, 17-Romero, 15-Dier, 14-Perisic; 29-Sarr (6-Sanchez 23’), 4-Skipp, 5-Hojbjerg; 21-Kulusevski (16-Danjuma 72’), 10-Kane, 7-Son Heung-min (9-Richarlison 83’).
Pelatih: Cristian Stellini.