Dua wakil Indonesia yang cukup diunggulkan harus menelan pil pahit di Japan Open 2023. Pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan jagoan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting.
Leo/Daniel yang dijuluki The Babies harus mengakui keunggulan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dalam pertarungan tiga set 16-21, 21-11, 13-21.
Daniel mengakui performa mereka belum maksimal. Sebenarnya mereka punya kesempatan untuk meraih hasil lebih baik.
“Permainan kami hari ini belum maksimal. Di gim kedua sebenarnya kami sudah menemukan pola permainan yang tepat untuk melawan mereka tapi di gim ketiga mereka mengubah pola permainan lagi dan kami terbawa. Itu yang harus kami banyak pelajari lagi ke depan,” beber Daniel melansir situs resmi PBSI.
“Di gim ketiga mereka malah memperlambat tempo dan mengubah arah servis menjadi servis-servis panjang. Kami malah tidak bisa mengantisipasi hal itu,” sambungnya.
Daniel mengakui pasangan India itu sedang “on fire” usai menjadi juara di Korea Open 2023, pekan sebelumnya.
“Mereka mungkin setelah minggu lalu juara, kepercayaan dirinya meningkat tapi kami tidak terlalu memikirkan hal itu. Kami lebih fokus pada pola permainan kami sendiri.”
Sementara itu, Leo Rolly Carnando menyebut mereka sesungguhnya sudah mempelajari pasangan India itu.
“Kami sudah mempelajari teknik permainan lawan. Pasangan India ini kan mainnya cepat, jadi bagaimana meredam kecepatannya itu. Kami sudah mencoba menerapkan strategi yang sudah disiapkan, walau belum 100% berhasil tapi kami merasa apa yang tadi dilakukan sudah benar.”
Leo berharap mereka bisa belajar dari kekalahan ini dan bisa bermain lebih baik di pertemuan selanjutnya.
“Semoga di pertemuan selanjutnya, kami bisa mendapat hasil yang lebih baik dari ini.”
Sementara itu, Ginting takluk dari wakil tuan rumah, Kanta Tsuneyama, dalam dua gim langsung, 13-21 dan 18-21.
“Penampilan saya hari ini kurang maksimal, kurang puas juga dengan hasilnya. Memang lawan bermain baik, dari gim pertama dia terus menekan saya,” aku Ginting.
“Di gim kedua saat saya mengubah pola permainan dan menguasai pertandingan, di poin-poin krusial dia mengubah permainan dan berhasil,” sambungnya.
Ginting mengakui faktor tuan rumah cukup membuat lawannya bermain penuh percaya diri.
“Feel lawan mungkin juga berbeda karena main sebagai tuan rumah pastinya menambah motivasi. Selebihnya karena kami sudah beberapa kali bertemu jadi sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing. Hanya beberapa hal tadi di lapangan saya tidak bisa mengatasinya, sementara lawan sukses mengatasinya.”
Ginting yang merupakan kelahiran Cimahi, Jawa Barat mengakui kekalahan ini menjadi pelajaran tersendiri baginya. Ia akan mengevaluasi diri agar bisa tampil lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya.