Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon telah mengoleksi banyak gelar juara, hingga saat ini mereka masih bertengger di peringkat satu dunia. Kevin/Marcus menjadi salah satu andalan Indonesia di berbagai turnamen individu maupun turnamen beregu.
Namun keduanya mengatakan bahwa apa yang mereka raih bukanlah pekerjaan mudah dan butuh kerja keras untuk mencapainya. Bertaburan gelar juara tak membuat Kevin/Marcus lepas dari tekanan, apalagi besarnya ekspektasi banyak orang terhadap mereka.
“Pressure itu pasti banyak, apalagi makin ke atas, makin banyak pressure. Kalau pergi (bertanding) pasti targetnya juara. Kalau sampai final saja dibilang gagal. Pasti ada pressure, tapi karena memang ini hobby dan pekerjaan kami ya dinikmati saja,” kata Marcus seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.
Lebih lanjut Kevin mengatakan terhadap mereka kerap diberikan ekspektasi tinggi. Saat kalah tentu mereka akan merasa sedih. Namun demikian wajib bagi mereka untuk terus berlatih lebih keras.
“Ekspektasi orang kan tinggi, apalagi di pertandingan penting. Kalau kalah pasti sedih, yang dilakukan ya harus latihan lebih keras lagi,” ujar Kevin.
Kevin mengatakan saat bertanding mereka berusaha tampil lepas, tidak ingin terbebani oleh berbagai ekspektasi. Mereka lebih memilih fokus pada permainan. Sebelum bertanding tentu tekanan itu ada.
“Kami nggak mau mikir beban, kalau sudah main, fokus di permainannya saja. Kecuali sebelum main, memang (merasa) tekanan itu ada,” tambahnya.
Sebagai ganda putra terbaik dunia saat ini, Kevin/Marcus juga diberi target tertinggi, termasuk dari pihak sponsor mereka. Dalam setahun, Kevin/Marcus ditarget untuk meraih lima gelar di turnamen level Super 500 hingga Super 1000.
“Kami juga diberi target gelar juara dunia tahun lalu dan tahun ini harusnya diberi target dapat medali apapun di olimpiade. Tapi karena tahun lalu tidak dapat gelar juara dunia, maka target di olimpiade dinaikkan jadi harus medali emas,” ujar Kevin.
Negara-negara penyelenggara situs judi online hingga saat ini masih mengatur teknis penyelenggaraan turnamen dan protokol kesehatan yang mesti diterapkan. Sejumlah insan bulutangkis juga tak lepas dari kekhawatiran, maklum saja ini merupakan hal baru bagi semua pihak, baik penyelenggara maupun peserta.
“Rasa khawatir pasti ada, kami kan perginya jauh-jauh. Di pesawat rentan, tapi mau bagaimana kan memang kerjaan kami seperti ini. Kalau tidak ikut turnamen nanti rangkingnya turun dan didenda,” kata Marcus Fernaldi Gideon, pemain ganda putra rangking satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo.
“Makanya kalau (situasinya) belum aman, saran saya BWF jangan start (turnamen) dulu,” sambung Marcus.