Nasib berbeda dialami sejumlah wakil Indonesia di Japan Open 2023. Gregoria Mariska Tunjung sukses melewati hadangan pertama.
Pemain yang karib disapa Jorji itu berhasil mengalahkan Pornpawee Chochuwong dari Thailand. Keduanya terlibat pertarungan ketat tiga set dengan skor akhir 21-19, 18-21, dan 21-18.
“Hari ini saya sudah lebih siap untuk melawan Pornpawee, saya tidak mau kecolongan karena kekalahan sebelumnya kan di Swiss Open 2023 dan catatannya seringkali lengah di poin-poin akhir,” beber Jorji melansir situs resmi PBSI.
“Di gim kedua sebetulnya saya harusnya bisa lebih fokus agar permainan tidak menjadi rubber game,” sambungnya.
Pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu menyebut di set ketiga ia berusaha berjuang maksimal hingga pada akhirnya bisa mengunci kemenangan sekaligus membalas kekalahan sebelumnya.
“Di gim ketiga saya berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melakukan kesalahan sendiri dan juga mengatur fokusnya agar tidak terlalu tegang karena saya tertinggal beberapa poin tapi bersyukur bisa keluar dari tekanan dan membalikkan keadaan. Tadi di poin-poin akhir saya malah bisa lebih tenang. Saya pun diuntungkan dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan lawan.”
Ia menyebut tidak ada yang berubah dibanding laga-laga sebelumnya.
“Untuk strategi tidak terlalu berubah dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Saya mencoba untuk tidak kalah di rasa ngototnya.”
Hasil berbeda dialami Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. “Honey couple” ini tak bisa berbuat banyak saat menghadapi unggulan kedua dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Highashino.
Praveen/Melati menyerah dua gim langsung dengan skor telak, 13-21 dan 8-21.
“Kami tadi masih mengingat-ingat bagaimana cara dan pola untuk melawan mereka. Kami sudah lama tidak bertemu dan kami akui lawan lebih unggul,” beber Praveen.
Sementara itu, Melati Daeva Oktavianti menyebut keduanya sudah berusaha pegang kendali di set pertama. Namun, pasangan tuan rumah bisa menemukan permainan terbaik.
“Sebenarnya di awal gim pertama kami sudah bisa memegang kendali permainan. Kami unggul beberapa poin tapi Yuta/Arisa cepat menemukan ritme permainannya. Dari situ kami susah keluar dari tekanan,” timpal Melati.
Melati mengakui servis yang diterapkan lawannya cukup menyulitkan.
“Servis mereka bagus, tadi saya merasa bolanya agak berhenti jadi sulit untuk mengembalikannya. Engga pas dengan pukulan saya,” sambung wanita kelahiran Tengerang itu.