Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus menjalani laga “perang saudara” menghadapi junior mereka Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di babak 32 besar All England 2023.
Pasangan senior berjuluk The Daddies itu akhirnya keluar sebagai pemenang. The Daddies menang dua gim langsung 25-23, 21-18.
Berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Ahsan/Hendra sebenarnya memulai pertandingan dengan terus ditekan sang juniornya itu.
Ahsan/Hendra tertinggal 5-11 dan 9-14 sebelum perlahan berhasil mendekati perolehan angka lawan lalu membalikkan keadaan.
“Kami pertama mengucap syukur alhamdulillah sudah bisa melewat pertandingan pertama, pertandingan yang cukup berat karena Pram/Yere juga bermain sangat bagus. Tadi kami tetap fokus walau tertinggal cukup jauh angkanya yang penting kami tidak mau menyerah dahulu,” ujar Ahsan melansir situs resmi PBSI.
Hendra mengatakan lawan langsung tancap gas sejak awal. Hal ini sempat membuat mereka kewalahan. Namun, keduanya berusaha mengejar ketertinggalan karena kesalahan dari pasangan muda itu.
“Mereka startnya langsung bermain cepat ya dan kami tidak siap mengantisipasinya. Setelah interval kami coba mengejar ketinggalan lalu mereka di poin akhir malah banyak melakukan kesalahan sendiri, bola-bola mudah malah mati, salahnya di situ,” tutur Hendra.
Bicara All England dengan Ahsan/Hendra memang tidak bisa terpisahkan dari cerita indah nan manis. The Daddies sudah mengecap dua kali gelar juara yaitu tahun 2014 dan 2019. Tahun lalu mereka juga sukses menjadi finalis.
Walau begitu, Ahsan/Hendra mengatakan tahun ini persaingan di ganda putra sangat ketat dan akan menyulitkan mereka.
“Tahun ini pasti lebih sulit, kami mau fokus ke pertandingan besok saja dulu. Lawannya tidak mudah, Lucas Corvee/Ronan Labar dari Perancis,” ucap Hendra.
Sementara bagi Pramudya/Yeremia, laga ini menjadi suatu pengalaman berharga bagi mereka. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari melawan Ahsan/Hendra, senior sekaligus sang panutan.
“Di gim pertama sebenarnya kami sudah enak mainnya, sudah unggul lumayan juga. Hanya saat terakhir pas mulai terkejar kami malah banyak ragu-ragu jadi melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Ini yang harus kami perbaiki, bagaimana mengatur fokusnya,” ungkap Yeremia.
Pramudya menegaskan keduanya mendapat banyak pelajaran dari kekalahan ini. Mereka harus lebih tenang dan taktis.
“Kami belajar bagaimana bermain lebih taktis, tenang dan menambah kualitas pukulan,” tutup Pramudya singkat.