Liverpool akan meladeni Manchester United di pekan ketiga Liga Primer Inggris pada Selasa, 23 Agustus 2022 nanti. Di atas kertas, Liverpool tentu lebih diunggulkan walau akan bermain di Old Trafford, kandang Setan Merah.
Sebab, saat ini prestasi United sedang menurun. Bahkan tim yang ditangani pelatih anyar, Erik ten Hag menelan hasil minor di dua pekan pertama. Alhasil, Setan Merah ini mendekam di dasar klasemen.
Kubu Liverpool tidak mau jemawa. Bek Virgil van Dijk pun sudah mewanti-wanti rekan setim akan kebangkitan United. Hal ini mengacu pada hasil pramusim di Thailand yang mana Liverpool dipermalukan empat gol tanpa balas.
“Menurut saya mereka adalah tim yang bagus dan memiliki pemain bagus di seluruh lini. Jelas mereka tidak dalam situasi terbaik dalam hal kepercayaan diri, tetapi ini adalah pertandingan yang sempurna untuk membalikkan keadaan bagi mereka,” beber Van Dijk.
Pemain belakang internasional Belanda itu mengatakan timnya perlu fokus mempersiapkan diri. Mereka harus berjuang maksimal agar bisa membawa pulang poin sempurna.
“Kami fokus ke diri sendiri dulu dan kami ingin memastikan kesiapan untuk itu. Kami akan kerja keras lagi di pekan ini. Kami ingin menang dan melakukan segalanya,” tegasnya.
Kondisi United memang sedang miris. Hal ini diakui oleh mantan pemain United, Gary Neville yang melihat perbedaan mencolok antara United dan Liverpool.
“Saya dulu biasa menertawakan Anfield saat ke sana dan membandingkannya dengan Old Trafford. Saya saat itu selalu berpikir ‘Mereka nggak akan pernah bisa mengejar, mereka ketinggalan terlalu jauh’,” bebernya.
Mantan pemain timnas Inggris itu menyadari kini situasi sudah berubah. Ia menilai Anfield akan lebih modern ketimbang Old Trafford.
“Sekarang mereka membangun tribun kedua di belakang gawang, tempat para suporter tandang. Tribun utamanya sekarang menjulang. Anfield akan jadi stadion yang lebih modern ketimbang Manchester United dan Old Trafford dalam 12 bulan.”
Ia menyayangkan United tak menaruh perhatian pada fasilitas dalam dua dekade terakhir. Tidak hanya stadion, tempat latihan juga tidak mengalami perubahan.
“Itu tidak bisa dimaafkan. Dalam 20 tahun, Manchester United tidak berinvestasi ke stadion, dan mereka juga tidak berinvestasi banyak ke tempat latihan. Ini klub yang benar-benar kesulitan.”
Ia menilai yang bisa melakukan perubahan adalah pemilik klub. Ia ingin agar ada perubahan mendasar dalam tim tersebut.
“Dan saya sudah mengatakannya dalam beberapa tahun terakhir, bahwa satu-satunya hal yang saya rasa bisa mengubah itu adalah pemilik. Ada kebusukan yang tertanam di dalam klub,” pungkasnya.