Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri berhasil menghentikan perlawanan Hendra Setiawan/Pramudya Kusumawardana Riyanto di laga terakhir Mola TV PBSI Home Tournament. Dalam duel yang berlangsung di Pelatnas PBSI Cipayung, Marcus/Fikri menang rubber game dengan skor 21-15, 13-21, 21-11.
Kalah telak di game kedua, Marcus/Fikri ternyata kewalahan dengan permainan depan Hendra yang begitu menyulitkan. Hendra mengatur tempo permainan dan membuat Marcus/Fikri terbawa irama permainan yang lebih lambat.
“Koh Hendra memang bagus bola-bola depannya, dia bisa hentikan laju bola, temponya jadi pelan, dia sangat berpengalaman. Hari ini kami lebih fokus dan badannya lebih fit saja,” ungkap Marcus seperti dilansir dari NOVA88 News.
Sebagai pemain yang lebih muda, Fikri memetik banyak pelajaran dari pasangannya. Fikri menilai banyak hal teknis maupun non teknis yang mesti dilatih lagi.
“Saya harus tingkatkan fokus supaya nggak mati-mati sendiri, sama mindset-nya. Pelajaran yang saya ambil dari koh Sinyo (Marcus) adalah ketenangan dan kesabarannya,” ungkap Fikri.
“Kalau segi fisik saya bisa mengimbangi, tapi kalau ketenangan memang masih kurang. Saya juga harus menambah power di tangan, banyak bola-bola saya yang mengambang,” lanjutnya.
Sementara itu, Marcus/Fikri tetap bersyukur atas hasil yang mereka raih di Mola TV PBSI Home Tournament. Kondisi fisik yang belum seratus persen kembali akibat lama absen di tengah pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu kendala.
“Kalau fit seperti dulu sih pasti belum, karena latihannya kan belum full, masih jaga kondisi. Sekarang ini targetnya yang penting jangan sakit. Selain itu, kami baru berpasangan, masih banyak kekurangan yang perlu dilatih,” jelas Marcus.
Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan meneruskan tren positif di ajang Mola TV PBSI Home Tournament dengan merebut kemenangan ketiga. Dalam laga melawan Mohammad Ahsan/Leo Rolly Carnando pagi ini, Fajar/Yeremia menang dengan skor 21-18, 16-21, 21-19.
Setelah dua kemenangan diraih dengan straight game, kali ini Fajar/Yeremia harus kehilangan satu game. Penampilan Ahsan/Leo memang menyulitkan Fajar/Yeremia, smash keras Ahsan dan sambaran cepat Leo di depan net seringkali mematikan pertahanan Fajar/Yeremia.
“Kami mainnya yakin dan percaya diri. Di pertandingan ini, bang Ahsan sudah baca pola main kami dan kami sempat goyah. Mereka main defense balik serang dan nggak ada bola sambungnya, ini yang bikin kagok. Memang bang Ahsan bisa mengatur permainan,” jelas Fajar usai laga.