Penalti Jorginho Tentukan Kemenangan Chelsea Atas Spurs

Chelsea berhasil memetik poin sempurna dalam lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris yang berlangsung pada Jumat, 5 Februari 2021 dini hari WIB. Menghadapi tuan rumah Tottenham Hotspur di Tottenham Hotspur Stadium, The Blues menang satu gol tanpa balas.

Penalti Jorginho Tentukan Kemenangan Chelsea Atas Spurs

Gol tunggal Si Biru dicetak oleh Jorginho dari titik penalti di paruh pertama. Kemenangan tipis ini lebih dari cukup bagi Chelsea untuk mendapat tiga poin. Selain itu ini melanjutkan tren positif di masa kepemimpinan Thomas Tuchel yang belum lama duduk di kursi pelatih.

Tambahan tiga angka membuat perolehan poin Chelesa kini menjadi 36. Chelsea pun naik ke posisi keenam. Sementara itu Tottenham gagal memperbaiki peringkat di tabel klasemen sementara. Tim besutan Jose Mourinho berada di posisi delapan dengan tabungan total 33 angka.

Penalti yang didapat Chelsea berawal dari pelanggaran Eric Dier terhadap Timo Werner di kotak terlarang. Wasit langsung menunjuk titik putih. Maju sebagai algojo Jorginho tak membuang kesempatan emas itu.

Usai pertandingan, Tuchel mengatakan bahwa dirinya senang dengan hasil tersebut. Ia mengapresiasi para pemainnya yang mampu bertahan dengan baik dari gempuran para pemain tuan rumah.

“Saya senang dengan semangat dan sikap dalam bertahan. Penampilan tim yang sangat solid dan kemenangan yang pantas untuk kami,” beber Tuchel, seperti dilansir dari berita sports Akusbobet.

Sementara itu pelatih Spurs, Jose Mourinho mengatakan bahwa timnya memang tak mampu menguasai pertandingan dan tak banyak melepaskan tembakan. Hanya saja ia menilai timnya memiliki jumlah tembakan ke gawang yang sama dengan Chelsea.

“Kami memang kesulitan. Namun, berapa banyak peluang yang mereka miliki? Benar, kami tidak banyak menguasai bola. Benar, kami tidak banyak mengkreasi peluang juga di babak pertama,” beber Mourinho.

Ia mengatakan pembeda di laga itu adalah penalti. Ia sangat menyayangkan timnya membuat pelanggaran yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

“Pada akhirnya, penalti itu menentukan pertandingan. Penalti itu tidak tercipta dari situasi yang membahayakan atau satu lawan satu. Penalti itu sulit diterima dan kalah dalam pertandingan seperti ini, rasanya sedikit sakit,” ungkapnya.

Di laga ini Spurs belum bisa memainkan sang kapten, Harry Kane. Sebagai gantinya Mourinho menempatkan Erik Lamela dan Lucas Moura di lini depan. Kedua pemain itu masuk di babak kedua.

Susunan Pemain Tottenham Hotspur versus Chelsea:

Tottenham Hotspur: Hugo Lloris; Ben Davies, Eric Dier, Toby Alderweireld, Serge Aurier; Moussa Sissoko, Pierre-Emile Hojbjerg; Son Heung-Min, Tanguy Ndombele (Lucas Moura 69′), Steven Bergwijn (Erik Lamela 69′); Carlos Vinicius.

Pelatih: Jose Mourinho

Chelsea: Edouard Mendy; Thiago Silva (Andreas Christensen 36′), Antonio Rudiger, Cesar Azpilicueta; Reece James, Jorginho, Mateo Kovacic (N’Golo Kante 74′), Marcos Alonso; Mason Mount, Callum Hudson-Odoi (Christian Pulisic 65′); Timo Werner.

Pelatih: Thomas Tuchel

Liverpool Tuai Kekalahan di Anfield

Liverpool memetik hasil negatif saat tampil di kandang dalam lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris. Pada pertandingan pekan ke-22 ini, Liverpool menjamu Brighton di Anfield pada Kamis, 4 Februari 2021 dini hari WIB.

Liverpool

Hasilnya, Liverpool harus menyerah kalah satu gol tanpa balas. Gol tunggal kemenangan tim tamu dicetak oleh Steven Alzate. Gol di menit ke-56 berawal dari umpan sundulan Dan Burn yang dimanfaatkan dengan baik oleh Alzate.

Ini merupakan kekalahan kedua beruntun bagi The Reds di kandang sendiri. Gagal mendapat poin membuat Liverpool terlempar dari tiga besar. Armada Jurgen Klopp kini berada di posisi keempat dengan tabungan total 40 poin dari 22 laga. Liverpool tertinggal tujuh poin dari Manchester City di puncak klasemen.

Sementara itu tambahan tiga poin dari laga ini membuat Brighton kini mengemas total 24 poin dari 22 pertandingan. Tim besutan Graham Potter itu perlahan-lahan menjauh dari zona degradasi.

“Pertama-tama, Brighton meraih kemenangan yang pantas mereka dapatkan. Mereka lebih segar dan melakukan lebih banyak hal bagus dibanding kami,” ungkap Jurgen Klopp.

Lebih lanjut pelatih Liverpool itu mengkui pemainnya kerap kehilangan bola. Menurutnya bila ingin mengatasi Brighton maka seharusnya mereka mampu menjaga penguasaan bola.

“Kami terlalu sering kehilangan bola. Cara terbaik bertahan melawan Brighton adalah dengan menjaga penguasaan bola, agar bisa memainkan permainan terbaik Anda dan ketika kami melakukannya, sayangnya kami tidak bisa menciptakan banyak peluang,” sambungnya, seperti dilansir dari berita Bolavita.

Ia mengakui mereka harus melewati jadwal pertandingan yang padat. Namun menghadapi laga ini ia berpikir timnya sudah mendapat kesegaran yang diperlukan untuk menembus pertahanan Brighton.

“Saya sudah mengatakan ini berkali-kali, bagi saya malam ini tim –dan ini sudah berlangsung begitu lama– tampak kelelahan, tepatnya kelelahan mental dan kami hari ini tidak cukup segar untuk menembus pertahanan Brighton,” tandasnya.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu angkat bicara terkait nasib Virgil Van Dijk. Menurutnya kecil kemungkinan bagi pemain itu untuk tampil di sisa musim ini.

“Saat ini, saya tidak tahu dari mana kabar itu berasal- tidak seorang pun yakin, tidak ada dokter atau siap pun yang memberi tahu saya bahwa ada peluang bagi Virgil untuk bermain lagi musim ini,” ungkapnya lagi.

Susunan Pemain Liverpool versus Brighton:

Liverpool (4-3-1-2): Caoimhin Kelleher; Trent Alexander-Arnold, Nathaniel Phillips, Jordan Henderson, Andy Robertson; Georginio Wijnaldum, James Milner, Thiago Alcantara; Xherdan Shaqiri; Mohamed Salah, Roberto Firmino.

Pelatih: Jurgen Klopp

Brighton (3-5-2): Robert Sanchez; Ben White, Lewis Dunk, Adam Webster; Solly March, Pascal Gross, Yves Bissouma, Steven Alzate, Dan Burn; Neal Maupay, Leandro Trossard.

Pelatih: Graham Potter

LA Lakers Petik Kemenangan 107-99 Atas Atlanta Hawks

LA Lakers sukses memetik kemenangan 107-99 atas Atlanta Hawks dalam duel sengit lanjutan NBA 2020/2021 pada Selasa, 2 Februari 2021. Kemenangan ini sebenarnya sudah bisa diduga melihat performa LeBron James dan kawan-kawan yang sudah menunjukkan keunggulan sejak kuarter pertama.

Memimpin 28-28 di awal laga, Lakers akhirnya mampu menjaga keunggulan hingga laga usai. Kemenangan ini tentu tidak lepas dari penampilan yang baik dari James. Pemain berusia 36 tahun maish tetap menunjukkan konsistensi di tengah padatnya jadwal pertandingan dan waktu istirahat yang pendek.

Sebelumnya saat Lakers menelan kekalahan mengejutkan di awal musim dari Detroit Pistons banyak yang menduga para pemain senior Lakers mengalami kelelahan. Namun hal tersebut dibantah oleh James. Ia mengatakan dirinya tak merasa lelah dan bisa mendapat istirahat yang cukup.

“Saya tidak lelah. Saya tidak merasa lelah. Saya bisa tidur; saya beristirahat,” ungkap James seperti dilansir dari QQTurbo.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki banyak energi. Ia tak merasa bahwa dirinya sedang mengalami perjalanan jauh yang melelahkan.

“Saya memiliki banyak energi. Saya tidak lelah dan pola pikir saya tidak pernah sampai pada titik di mana ini seperti perjalanan jauh atau saya lelah atau saya lelah,” sambungnya.

Sementara itu di pertandingan kontra Hawks, James sempat mendapat masalah dengan seorang penggemar. Menurutnya hal seperti ini merupakan sesuatu yang wajar. Sebuah interaksi yang diperlukan.

“Pada akhirnya, saya senang para penggemar kembali ke gedung,” tandas James.

“Saya melewatkan interaksi itu, saya membutuhkan interaksi itu, kami sebagai pemain membutuhkan interaksi itu. Saya tidak merasa perlu untuk dikeluarkan. Ada perselisihan antara dua pria dewasa. Kami mengatakan bagian kami, dia mengatakan bagiannya, saya mengatakan bagian saya, dan kemudian orang lain melompat ke dalamnya dan mengatakan bagian mereka,” lanjutnya.

Ia mengatakan bahwa situasi tersebut tidak seharusnya diselesaikan dengan mengusir mereka. Sebenarnya ini bukan insiden pertama James dan penonton. Pekan lalu saat timnya mengalahkan Cleveland Cavaliers, seorang eksekutif lawan menunjukkan reaksi tidak menyenangkan.

“Dia sangat bersemangat karena saya kehilangan kesempatan itu. Sedikit lebih banyak daripada yang saya inginkan. Tapi dia harus mendukung timnya, tentu saja. Dan dia, dia memamerkan itu. Jadi saya tahu saya memiliki seperempat lagi, dan kuartal keempat adalah favorit saya. “

Hasil Pertandingan NBA:

Atlanta vs Los Angeles 99-107
Miami vs Charlotte 121-129 (OT)
Cleveland vs Minnesota 100-98
Chicago vs New York 110-102
Milwaukee vs Portland 134-106
New Orleans vs Sacramento 109-118
Oklahoma City vs Houston 106-136
Dallas vs Phoenix 108-109
San Antonio vs Memphis 102-133

Kontrak Fantastis Messi Bocor, Koeman: Ada Niat Jahat Rusak Messi

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman tak kuasa menahan diri untuk tidak berkomentar terkait bocornya kontrak Lionel Messi ke publik. Saat ini ramai polemik terkait besaran angka bayaran yang diterima La Pulga yakni senilai Rp 9,4 triliun dan menjadikannya atlet dengan bayaran tertinggi sejagad.

Messi Ingin Hengkang, Ini Pesan Mantan Presiden Barcelona

Menurut Koeman, bocornya kontrak tersebut ditengarai menjadi bagian dari upaya pihak-pihak tertentu untuk merusak Barcelona dan khususnya pemain bersangkutan. Ia menganggap ada nihat jahat di balik bocornya kontrak Messi itu.

“Ada niat jahat di balik apa yang muncul di media hari ini dan ingin merusak seorang pemain yang sudah melakukan banyak hal untuk sepakbola Spanyol dan klub ini,” beber Koeman.

Lebih lanjut pelatih asal Belanda itu mengatakan Messi adalah sosok penting bagi klub. Kehadirannya sudah memberikan banyak manfaat dan pengaruh bagi klub. Saat ini ia yakin pemain asal Argentina itu tetap fokus pada setiap pertandingan.

“Messi sekali lagi menunjukkan kalau dia terlahir sebagai juara yang tahu bagaimana tetap fokus ke pertandingan terlepas dari segalanya.”

Ia pun mengharapkan pihak klub mencari tahu dalang di balik bocornya kontrak tersebut. Menurutnya hal tersebut tidak seharusnya jatuh ke tangan media.

“Kami harus cari tahu bagaimana kontrak Messi muncul di media. Itu adalah hal yang tak seharusnya bocor. Ada orang-orang yang ingin merusak kami,” ucap Koeman.

Ia mengatakan bila sampai kebocoran itu terjadi karena kesalahan internal klub maka ini akan menjadi sesuatu yang sangat buruk. Menurutnya setiap pihak harus membantu pemain dan pelatih untuk bisa berkonsentrasi penuh dalam setiap pertandingan.

“Kalau bocornya dari dalam klub, itu sangat buruk. Kami harus membantu pemain, pelatih untuk memenangi pertandingan. Kalau seseorang dari dalam klub membocorkannya, mereka tidak bisa punya masa depan di klub,” tandasnya.

Sementara itu dukungan terhadap Messi juga datang dari calon kuat presiden Barcelona, Joan Laporta. Menurutnya kontribusi besar Messi tidak bisa ditampik. Terlepas dari persoalan pihak yang membocorkan itu, nominal tersebut, menurutnya wajar diterima Messi.

“Delapan dari 10 kaus yang terjual itu kausnya Leo dan ketertarikan dunia juga bergantung Messi. Tanpa Leo pun kami tidak akan banyak juara. Keuntungan ekonominya ada. Leo mewakili 8,2 persen dari biaya klub. Sebuah tim dengan Leo selalu bertujuan untuk memenangi semuanya.”

Ia juga menegaskan bahwa sang pemain sama sekali tidak hanya memikirkan soal uang. Messi dinilai bukan soso mata duitan.

“Messi tidak hanya memikirkan tentang uang. Kami harus menemukan formula untuk mempertahankan dia. Dia tidak mata duitan dan secara ekonomi, kalau dia bertahan, Messi akan membantu. Kami harus mengajukan tawaran untuk pemain terbaik dalam sejarah yang masih dalam jangkauan klub,” tegasnya seperti dilansir dari berita Maxbet88 sports.

Leg Asia Berakhir, Begini Rapor Pemain Indonesia di Mata PBSI

Tiga turnamen Leg Asia di awal tahun 2021 telah usai. Pada partai final ajang BWF World Tour Finals 2020, pencapaian Indonesia pada sektor ganda putra berakhir sebagai runner up. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal revans atas juara bertahan Thailand Terbuka, Lee Yang/Wang Chi Lin. Pertandingan selama 37 menit dimenangkan wakil Chinese Taipei tersebut dengan skor 21-17, 23-21.

Leg Asia Berakhir, Begini Rapor Pemain Indonesia di Mata PBSI

Pada Yonex Thailand Terbuka, 12-17 Januari lalu, Indonesia mendapat gelar juara di sektor ganda putri lewat kemenangan yang diraih Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Di final mereka mengalahkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), 21-15, 21-12. Di sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti keluar sebagai runner up, setelah kalah dari Decaphol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), dengan rubber game 3-21, 22-20, 18-21.

Sementara pada Toyota Thailand Terbuka, 19-24 Januari, tidak ada wakil skuad Indonesia yang lolos ke babak final. Kedua wakil Indonesia terhenti di semifinal. Greysia/Apriyani kalah dari Lee So hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan), 16-21, 18-21. Sedangkan Ahsan/Hendra dikalahkan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi Lin, 21-14, 20-22, 12-21.

Melihat hasil yang diraih skuad Indonesia di tiga turnamen ini memang belum memenuhi target. Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, secara menyeluruh memang ada penurunan, khususnya pada daya juang sang atlet.

“Kalau melihat dari permainan pertama di Yonex Thailand Open, ketika mereka harus masuk karantina dulu, kemudian baru latihan, sebetulnya memang tidak terlalu mengganggu. Tapi seperti tidak bebas dari sisi latihan, dan memang waktu untuk latihannya pun sedikit,” ungkap Rionny seperti dilansir dari berita sports MPO555.

Sementara untuk hasil World Tour Finals 2020, Rionny sendiri belum berkoordinasi lebih lanjut untuk membahas, baik dengan pemain atau pelatihnya. Dikarenakan, dia sendiri sudah kembali ke Indonesia bersama dengan kepulangan kloter pertama, Senin (25/1) lalu.

“Untuk World Tour Finals ini karena saya juga tidak hadir di sana, jadi saya belum koordinasi langsung. Memang yang diharapkan untuk masuk ke final ini, mereka gagal tidak ada yang lolos,” ucap Rionny.

Selain dari segi teknis, kekalahan skuad Indonesia juga dinilai kurang dari sisi non-teknis. Terutama dalam hal stamina. Namun menurut Rionny, yang paling utama adalah motivasi para atlet untuk tetap semangat saat berlaga.

“Saya akui juga pemain-pemain lawan terlihat lebih siap bertanding, terutama Chinese Taipei (Lee Yang/Wang Chi Lin) ini. Bukan hanya soal teknis, tapi non-teknis seperti postur, tenaga, mungkin dari makanan, minuman, dan nutrisinya juga lebih oke. Saya akui mereka lebih stabil di tiga kali turnamen ini bisa juara. Jadi yang harus dievaluasi bukan hanya dari sisi teknis saja,” tutur Rionny.

Ditanya perihal persiapan Olimpiade Tokyo, Juli mendatang, Rionny pun mulai memikirkan strategi khusus untuk persiapan para atlet, terutama untuk sesi latihan.

Kembali Tanpa Zidane, Real Madrid Takluk dari Levante

Real Madrid gagal memetik kemenangan dalam lanjutan pertandingan La Liga Spanyol. Menjamu Levante di Estadio Alfredo Di Stefano pada Sabtu, 30 Januari 2021 malam WIB, El Real menyerah dengan skor 1-2.

zidane

Satu-satunya gol tuan rumah dicetak oleh Marco Asensio di menit ke-13. Sementara itu tim tamu mencetak sepasang gol melalui aksi Luis Morales di menit ke-32 dan Roger Marti di menit ke-78. Kekalahan El Real tentu tidak lepas dari petaka kartu merah yang diterima salah satu pemainnya yakni Eder Militao di awal pertandingan, tepatnya di menit kesembilan.

Kekalahan ini membuat Madrid gagal memperkecil ketertinggalan dari Atletico Madrid di posisi puncak. Madrid masih berada di urutan kedua, namun kini tertinggal jauh, tujuh poin, dari Atletico Madrid. Sementara itu Levante naik ke posisi sembilan dengan tabungan total 26 poin dari 20 laga.

Di laga ini Madrid belum bisa didampingi sang pelatih, Zinedine Zidane. Karim Benzema dan kawan-kawan ditemani asisten pelatih, David Bettoni. Meski begitu Bettoni dan Zidane tetap berkomunikasi seperti biasa melalui sambungan telepon.

“Ide pertama saya adalah menerjunkan bek tengah,” beber Bettoni terkait perubahan strategi setelah mendapat telepon dari Zidane.

“Namun, dengan kepala dingin dan setelah bicara dengan pelatih (Zidane), kami memutuskan untuk mengeluarkan gelandang dan menarik Casemiro ke pertahanan,” sambungnya, seperti dilansir dari Clickbet88.

Bettoni menyadari kartu merah yand terima timnya di awal pertandingan benar-benar merugikan mereka. Ia pun tidak ingin mempermasalahkan keputusan sang pengadil pertandingan.

“Kami tidak akan membahas keputusan wasit, kalian di sana untuk menilai apa yang terjadi dan memiliki pendapat. Begitulah caranya. Levante menang 1-2,” ungkap Bettoni.

“Kami akan menilai cara kami bermain, yang tidak mudah dengan sepuluh orang karena Levante adalah tim yang bagus. Saya melihat Real Madrid yang penuh karakter, penuh kebanggaan. Kami tidak mampu memenangkan pertandingan ini di babak kedua, hanya itu saja.”

Susunan pemain Real Madrid versus Levante:

Real Madrid (4-3-3): Thibaut Courtois; Raphael Varane, Alvaro Odriozola, Ferland Mendy, Eder Militao; Luka Modric, Toni Kroos, Casemiro; Karim Benzema (82′ Mariano Diaz), Eden Hazard (60′ Vinicius Junior), Marco Asensio (82′ Sergio Arribas)

Pelatih: Zinedine Zidane (absen)

Levante (4-4-2): Aitor Fernandez; Oscar Duarte, Sergio Postigo, Jorge Miramon, Carlos Clerc; Nemanja Radoja, Jose Luis Morales (76′ Daniel Gomez), Mickael Malsa (60′ Ruben Rochina), Gonzalo Melero; Sergio Leon (60′ Enis Bardhi), Roger Marti (83′ Ruben Vezo)

Pelatih: Paco Lopez

Bekuk Pasangan Malaysia, Hendra/Ahsan ke Semi Final World Tour Finals

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lolos ke babak semifinal pada BWF World Tour Finals 2020. Tiket tersebut didapat ganda putra Indonesia ini setelah pada pertandingan penyisihan akhir grup B, Jumat (29/1), mengalahkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, lewat rubber game, 18-21, 21-17, 21-11.

Bekuk Pasangan Malaysia, Hendra/Ahsan ke Semi Final World Tour Finals

Berlangsung di Impact Arena, Bangkok, pada gim pertama Ahsan/Hendra sempat unggul 13-8 dan 17-15. Sayang, lawan berhasil mengejar dan menyamakan kedudukan skor 17-17. Gim pertama dimenangkan oleh Aaron/Wooi Yik dengan skor 21-18 dalam 13 menit.

Ahsan/Hendra akhirnya merebut kembali kemenangan mereka pada gim kedua dan ketiga, 21-17, 21-11. Dengan kemenangan ini, Indonesia miliki satu wakil di ganda putra untuk maju ke babak semifinal.

“Hari ini kami terus berusaha main lebih enjoy dan lebih bisa mengatur strategi. Mengeluarkan permainan terbaik kami. Dari kemarin kan sudah unggul, tapi akhirnya kalah, dan tadi terjadi lagi. Kami juga tidak mau seperti itu. Mungkin saat kami leading, lawan juga berubah untuk lebih mau menyerang juga,” kata Ahsan seperti dilansir dari berita Totobet.

Menurut Ahsan, pertandingan hari ini dirasa lebih baik dari pertandingan kemarin. Strategi permainan pun bisa mereka terapkan.

“Saya rasa permainan hari ini membaik dari yang kemarin. Kami lebih bisa menerapkan permainan dan strategi kami. Memang tidak bisa memaksa harus main 100 persen terus. Kami hanya ingin berusaha yang terbaik dan maksimal saja. Yang penting bisa enjoy, dan berharap besok semifinal bisa lebih enjoy lagi,” tutur Ahsan.

Tepat pada hari kelolosan Ahsan/Hendra ke semifinal ini juga merupakan hari kelahiran putri ketiga Ahsan, yang diberi nama Aisyah Nayyara Ahsan. Banyak spekulasi di media sosial, bahwa hal ini menjadi salah satu faktor yang mengganggu pikiran Ahsan sehingga mendapat kekalahan di partai sebelumnya.

“Untuk motivasi sih dari kemarin ingin menang. Dari awal turnamen juga sudah semangat, tapi ternyata kalah juga. Pertandingan-pertandingan kemarin saat kalah itu memang performanya juga tidak terlalu bagus, lawannya juga bagus,” jelas Ahsan.

Untuk babak semifinal, Sabtu (30/1), akan diundi setelah seluruh pertandingan babak penyisihan grup selesai. Siapapun lawannya, Ahsan/Hendra akan tetap menyiapkan mental dan bermain maksimal. Seandainya harus bertemu kembali dengan pasangan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae pun, akan mereka hadapi.

“Selanjutnya kami harus menyiapkan mental saja sih. Seandainya bertemu dengan pasangan muda Korea, mereka pasti mau main cepat dan adu tenaga. Apalagi mereka juga lebih muda, jadi kami siap capek saja,” tutur Hendra.

Meski Kalah, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan Masih Ada Peluang

Kekalahan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mewarnai partai pembuka di hari kedua babak penyisihan sektor ganda putra grup B ajang BWF World Tour Finals 2020. Andalan Merah-Putih ini dikalahkan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan).

Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan

Kegagalan Ahsan/Hendra kali ini pun menambah panjang daftar kekalahan mereka dari wakil Korea Selatan tersebut. Untuk ketiga kalinya, Ahsan/Hendra ditaklukkan pasangan asal Negeri Ginseng ini.

Berlangsung Kamis (28/1) di Impact Arena, Bangkok, laga yang berdurasi singkat, hanya 36 menit ini berakhir untuk kemenangan Sol Gyu/Seung Jae dengan skor 21-19, 21-16. Pada pertemuan sebelumnya di babak perempatfinal Yonex Thailand Terbuka, Jumat (15/1), Sol Gyu/Seung Jae juga mengalahkan The Daddies dengan skor 21-16, 21-19, dalam waktu 38 menit.

Jalannya laga, hingga interval gim pertama, Sol Gyu/Seung Jae terus memimpin 11-10. Ahsan/Hendra sempat mengejar dan unggul 18-15, namun lawan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Hingga ganda Korea Selatan ini unggul dan akhirnya sukses mengamankan gim pertama dengan kemenangan 21-19.

Hendra Setiawan mengatakan mereka seharusnya bisa memetik kemenangan di game pertama. Saat itu mereka sempat memimpin. Namun situasi kemudian berubah.

“Tadi sayang juga, di gim pertama sebenarnya kami sudah leading, terus sempat disamakan lawan. Sebenarnya tadi sudah lumayan bisa poin, sudah bisa menemukan polanya. Tapi di poin-poin yang sama itu, kami kurang menahan sedikit,” jelas Hendra seperti dilansir dari Utama4D.

Hendra pun mengakui bahwa permainan sang lawan memang kuat, terutama pada pertahanannya. Selain itu, kesalahan sendiri pun tidak terhindarkan, terutama saat poin-poin kritis.

“Kurang lebih permainan mereka (Sol Gyu/Seung Jae) sama seperti pertandingan sebelumnya. Memang mereka kuat defense-nya. Tadi juga kami tidak mudah mati saat defense. Nah dari situ kami balik serang, itu banyak mendapat poin. Tapi saat poin-poin kritis, kami malah banyak mati sendiri,” kata Hendra.

Meski kalah di pertandingan kedua, Ahsan/Hendra tetap punya peluang maju ke semifinal. Pasalnya, di laga pembuka, Rabu (27/1), mereka menang atas Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia).

Untuk itu, di pertandingan ketiga sekaligus yang terakhir pada babak penyisihan grup B, Jumat (29/1), Ahsan/Hendra harus bisa menggusur wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Pada pertemuan ketujuhnya lawan wakil Negeri Jiran ini sangat krusial. Karena akan menjadi penentu lolos atau tidaknya sang juara World Tour Finals 2019 maju ke babak semifinal. Rekor pertemuan Ahsan/Hendra dan Aaron Chia/Wooi Yik adalah 5-1. Kemenangan terakhir didapat Ahsan/Hendra di penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019, dengan skor 21-19, 21-16.

Awal Bagus Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di BWF World Tour Finals 2020

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengawali langkah dengan manis setelah mengalahkan pemain asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, pada laga pembuka penyisihan grup B ajang BWF World Tour Finals 2020. Laga yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Rabu (27/1), berakhir dengan skor 21-18, 15-21, 21-17.

Awal Bagus Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di BWF World Tour Finals 2020

Pertandingan seru ini berlangsung tiga gim selama 52 menit. Kemenangan ini sekaligus menambah panjang rekor pertemuan Ahsan/Hendra dengan juara All England 2016 ini menjadi 6-0.

Pada awal gim, Vladimir/Ivan sempat memimpin 6-3 dan 9-7. Kemudian Ahsan/Hendra mengejar hingga interval pertama berbalik menjadi 11-9 dan terus memimpin hingga akhir pertandingan. Dalam waktu 16 menit, gim pertama diselesaikan dengan skor 21-18.

“Pertandingannya tadi berlangsung cepat. Mereka (Vladimir/Ivan) juga memang pemain bagus, smashnya juga kencang. Memang kami harus fokus di strategi permainan kami sendiri,” ucap Ahsan seperti dilansir dari berita sports giototo4d.

Gim kedua yang juga menghabiskan waktu 16 menit, Ahsan/Hendra tertinggal dari awal hingga akhir. Pengakuan Ahsan, kalah angin menjadi salah satu faktor penyebab kekalahannya ini. Untungnya, dalam waktu 19 menit, Ahsan/Hendra mampu mengembalikan keadaan dan akhirnya menang di gim ketiga.

“Saat gim kedua, agak kalah angin. Jadi kami lebih banyak tertekan. Mereka juga lebih inisiatif bermain di depan, terutama dalam bermain net,” ungkap Ahsan.

Ahsan mengatakan mereka berusaha mengambil inisiatif di game ketiga. Mereka tampil lebih menyerang untuk menekan lawan. Pasalnya, bila tidak, maka mereka yang akan mendapat tekanan.

“Gim ketiga memang kami lebih inisiatif duluan. Lebih menyerang duluan. Soalnya kalau kami lebih banyak mengangkat, mereka lebih senang. Hal itu sangat mendukung power mereka menjadi bertambah besar,” tambahnya.

Pada babak pertama pertandingan Toyota Thailand Terbuka Rabu (20/1) pekan lalu, betis kiri Ahsan sempat mengalami cedera. Hingga saat ini, sakit pun masih dia rasakan. Ia masih mengkonsumsi obat untuk menghilangkan rasa sakit.

“Sekarang sih sudah mendingan, tapi masih ada rasa sakitnya. Jadi masih minum obat terus untuk menghilangkan sakitnya dan masih terapi juga,” kata Ahsan.

Selanjutnya Kamis (28/1), Ahsan/Hendra akan bertemu dengan lawan yang mengalahkan mereka pada perempatfinal Yonex Thailand Terbuka, dua pekan lalu, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan).

Menurut Ahsan, tidak ada strategi khusus untuk revans melawan pasangan asal Negeri Ginseng tersebut. Hanya dia akan berusaha yang terbaik.  Ia yakin mereka bisa meraih hasil positif.

“Tidak ada strategi sih. Siapa saja lawannya yang penting fight saja untuk pertandingan besok. Insya Allah bisa,” ucap Ahsan.

Undian BWF World Tour Finals 2020: Sejumlah Wakil Indonesia di Grup Neraka

BWF sudah menggelar undian grup BWF World Tour Finals 2020. Turnamen ini akan mulai digelar pada Rabu (27/1/2021) di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Beberapa wakil Indonesia harus berada di grup neraka. Selain Anthony Ginting di sektor tunggal putra, perjuangan sengit juga harus dihadapi oleh Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di ganda campuran.

Undian BWF World Tour Finals 2020: Sejumlah Wakil Indonesia di Grup Neraka

Berada dalam grup A, andalan Indonesia bergabung bersama Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), yang juga menjuarai dua turnamen sebelumnya. Terdapat juga lawan yang tidak bisa diremehkan, yaitu Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) dan Seo Seung Jae/Chae Yu Jung (Korea Selatan).

Menurut pelatih ganda campuran, Nova Widianto, anak didiknya memang berada di grup berat. Untuk lolos ke semifinal, juara All England 2020 ini membutuhkan upaya maksimal di setiap pertandingan penyisihan grup.

“Ya, Praven/Melati memang berada di grup berat. Tetapi kami tetap optimistis, mereka bisa lolos dari fase penyisihan grup. Walaupun kita ketahui, perjuangannya tidak mudah,” ungkap Nova seperti dilansir dari klikwin88.

Pada sektor ganda putra, Ahsan/Hendra berada di grup B. Pasangan andalan Merah Putih ini akan berhadapan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia), dan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan).

Harapan untuk meraih gelar juara terbuka bagi Greysia/Apriyani. Juara Yonex Thailand Terbuka ini berada di grup A bersama Lee So Hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan), Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia), dan Vivian Hoo/Yap Cheng Wen (Malaysia).

Berbicara peluang, Rionny Mainaky, Kabid Binpres PP PBSI menyatakan Indonesia diharapkan bisa merebut dua gelar juara dari empat sektor. Hal tersebut ditentukan oleh bagaimana kondisi dan semangat juang sang atlet.

“Untuk target di World Tour Final, saya harapkan ada dua gelar juara dari empat sektor. Tergantung bagaimana kondisi dan daya juang atletnya. Untuk lolos ke babak semifinal, setiap atlet harus bermain tiga kali di penyisihan grup. Apalagi lawan yang dihadapi adalah pemain terbaik,” tutur Rionny.

Berikut hasil undian pembagian grup BWF World Tour Final 2020:

Tunggal Putra

Grup A

Viktor Axelsen (Denmark)

Chou Tien Chen (Taiwan)

Lee Zii Jia (Malaysia)

Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)

Grup B

Anders Antonsen (Denmark)

Wang Tzu Wei (Taiwan)

Srikanth Kidambi (India)

Angus Ng Ka Long (Hong Kong)

Tunggal Putri

Grup A

Carolina Marin (Spanyol)

An Se Young (Korea Selatan)

Michelle Li (Kanada)

Evgeniya Kosetskaya (Rusia)

Grup B

Tai Tzu Ying (Taiwan)

Ratchanok Intanon (Thailand)

Pornpawee Chochuwong (Thailand)

Pusarla Venkata Sindhu (India)

Ganda Putra

Grup A

Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan)

Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia)

Ben Lane/Sean Vendy (Inggris)

Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris)

Grup B

Aarin Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia)

Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia)

Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan)

Ganda Putri

Grup A

Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia)

Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan)

Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia)

Vivian Hoo/Yap Cheng Wen (Malaysia)

Grup B

Kim So-yeong/Kong Hee-Yong (Korea Selatan)

Chloe Birch/Lauren Smith (Inggris)

Linda Efler/Isabel Herttrich (Jerman)

Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand)

Ganda Campuran

Grup A

Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris)

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand)

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia)

Seo Seung-jae/Chae Yoo-Jung (Korea Selatan)

Grup B

Mark Lamsfuß/Isabel Herttrich (Jerman)

Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis)

Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia)

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (Indonesia)