Pelatih Sevilla Seperti Tak Percaya Timnya Juara Liga Europa 2022/2023

Sevilla menegaskan diri sebagai yang terbaik di Liga Europa 2022/2023. Menghadapi AS Roma di partai final, klub LaLiga itu keluar sebagai pemenang melalui adu penalti dengan skor akhir 4-1.

Pelatih Sevilla, Jose Luis Mendilibar seperti tidak percaya dengan hasil tersebut.

“Sepertinya kami telah memenangkan Liga Eropa, bukan?” tandasnya.

Pelatih asal Spanyol itu mengatakan dirinya masih terus membayangi hasil tersebut bahkan hingga dirinya pergi berlibur.

“Saya tidak tahu apakah saya masih mempercayainya. Ketika saya pergi berlibur, kami akan memikirkan apa yang telah kami lakukan,” sambungnya.

Terkait jalannya pertandingan, ia mengaku senang dengan penampilan timnya.

“Saya sangat senang. Segalanya berjalan luar biasa dengan anak-anak, karena mereka dengan cepat menerima apa yang saya minta dan memberikan segalanya.”

“Akan sangat menyenangkan untuk melanjutkannya. Pekerjaan sudah selesai. Mereka mungkin akan menawarkan perpanjangan kontrak kepada saya dan saya akan sangat senang jika mereka menawarkannya kepada saya.”

Ia mengakui timnya mengawali pertandingan dengan kurang meyakinkan. Alhasil Roma berhasil mencuri gol melalui pemain anyar, Paulo Dybala.

“Kami memulai laga dengan buruk, tanpa mencari ruang atau melepaskan umpan silang dan mereka sangat nyaman.”

Situasi mulai berubah setelah jeda. Timnya tampil lebih agresif sehingga mampu menyamakan kedudukan.

“Di babak kedua kami lebih agresif, kami lebih banyak masuk ke dalam kotak penalti untuk mencari penyelesaian akhir dan hasil imbang pun tercipta.”

Ia mengakui menghadapi situasi sulit di babak perpanjangan waktu karena pergantian pemain dan cedera yang menimpa beberapa pemain kunci.

“Di babak perpanjangan waktu kami tidak bisa bermain menekan karena pergantian pemain dan cedera, namun kami berhasil dalam adu penalti dan kami berhasil memenangkannya,” tutupnya.

Meski gagal menjaga tradisi bagus di final Liga Europa, pelatih AS Roma, Jose Mourinho mengaku dirinya tetap pulang dengan kepala tegak.

“Saya telah memenangkan lima final dan saya kalah di final ini, tetapi saya kembali ke rumah dengan bangga. Para pemain telah memberikan segalanya,” beber Mourinho.

Pria yang dijuluki The Special One itu mengakui hasil tersebut mendatangkan beragam perasaan terutama di antara para pemain Roma.

“Kami semua melekat pada kostum ini, dengan sifat kami. Kami menganggap serius dan rendah hati, kami banyak bekerja. Setiap orang bereaksi dengan cara yang berbeda: yang satu menangis, yang lain tidak.”

“Kenyataannya adalah kami semua sangat sedih dengan atau tanpa tangisan. Pertandingan yang hebat, final yang hebat – intens, penuh semangat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.