Satu kemenangan lagi akan menahbiskan Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo sebagai juara duni junior 2022. Ya, Putra/Patra hanya perlu memenangi pertandingan final untuk meraih medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2022.
Putra/Patra ke final usai mengandaskan pasangan Korea Song Hyun Cho/Beom Soo Park dua gim langsung 21-19, 21-13. Putra/Patra mengatakan tidak mudah untuk memenangkan pertandingan Dalam lag yang mentas di Palacio de Deportes de Santander, Santander ini.
“Tidak mudah memenangkan pertandingan ini, lawan bermain bagus dan kita merasa levelnya seimbang,” ujar Patra melansir situs resmi PBSI.
Putra mengaku keduanya berusaha menjaga konsistensi setelah mengunci gim pertama.
“Setelah menang di gim pertama, kita coba terus untuk menekan lawan. Mungkin mereka jadi tidak nyaman dan akhirnya tidak bisa keluar dari tekanan,” tambah Putra.
Sudah tiba di final, Putra/Patra mengaku belum puas. Gelar juara menjadi target selanjutnya yang ingin dicapai.
“Puji Tuhan sudah bisa ke final, sudah mencapai target awal. Rasanya luar biasa tapi kita tidak boleh puas karena masih ada laga terakhir besok,” ungkap Patra.
Putra mengaku keduanya tidak ingin membuang kesempatan untuk menjadi juara dunia. Untuk itu, mereka tidak akan jemawa dan tetap menjaga fokus dan konsentrasi.
“Pastinya mau juara tapi pertandingan besok akan berat. Kita tidak boleh jumawa, harus tetap waspada dan tetap fokus,” lanjut Putra.
Lebih lanjut, Putra/Patra menyatakan bahwa tampil di beberapa kesempatan turnamen kelas senior membuat kepercayaan diri mereka meningkat.
“Kita tidak berpikir apa-apa sih ketika masuk lapangan, yang penting percaya diri dan yakin saja. Kita juga sudah beberapa kali main di turnamen level senior jadi sudah lebih hafal tekanan-tekanan di turnamen,” jelas Putra.
Di final, Putra/Patra akan menghadapia Xu Hua Yu/Zhu Yi Jun dari China yang menghentikan langkah Apiluk Gaterahong/Witchaya Jintamuttha dari Thailand.
Sayangnya, langkah Putra/Patra gagal diikuti tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo. Ester tersandung dihadapan wakil China Yuan An Qi. Pemain kelahiran Jayapura, Papua ini takluk usai bertarung rubber game 21-17, 15-21, 11-21.
Dengan hasil ini, Ester harus puas dengan kalungan medali perunggu.
“Pastinya kecewa karena ini Kejuaraan Dunia Junior terakhir saya dan saya tidak berhasil menyumbang emas untuk orang tua dan Indonesia,” ungkap Ester dengan raut sedih.
Ester mengakui bahwa banyak melakukan kesalahan sendiri di gim ketiga menjadi pembeda di laga ini.
“Di gim ketiga sebenarnya saya sudah mulai menemukan ritme saya tapi setelah interval saya banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri lalu hilang fokus dan merasa down. Sementara lawan makin percaya diri. Selain itu, kondisi saya juga mulai menurun,” ungkap Ester.
Ke depan Ester mau memperbaiki fisik dan akurasi pukulan-pukulannya.