Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto hanya butuh satu kemenangan lagi untuk meraih gelar Super 750 pertama mereka. Keduanya akan bertanding di babak final Malaysia Open 2022 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia pada Minggu, 3 Juli 2022 siang WIB.
Fajar/Rian lolos ke final setelah menyingkirkan wakil tuan rumah Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dua gim langsung 21-14, 21-12.
Fajar dalam keterangannya usai pertandingan mengakui kemenagnan ini tidak mudah. Walau unggul jauh dalam rekor pertemuan, keduanya harus menghadapi tekanan dari luar lapangan.
“Alhamdulillah bersyukur karena ini pertandingan tidak mudah melawan tuan rumah dengan dukungan penonton yang begitu banyak. Walau rekor pertemuan kami menang, kalau sudah di lapangan saya rasa tidak ada pengaruhnya, seperti 0-0 lagi,” beber Fajar melansir siaran pers Humas PP PBSI.
Lebih lanjut, ia mengatakan mereka berusaha mengendalikan pertandingan. Sementara pasangan tuan rumah tak bisa lepas dari tekanan sepanjang laga.
“Hari ini kami berusaha mengendalikan permainan depan karena kalau sudah pegang bola depannya, akan sangat enak untuk menyerang. Di gim pertama dan kedua, terlihat sekali lawan tidak bisa keluar dari tekanan,” sambungnya.
Ini merupakan final Super 750 pertama mereka. Usai menjuarai Swiss Open Super 300 dan Indonesia Masters Super 500, saatnya FajRi menambah koleksi gelar mereka.
“Rasanya senang dan bersyukur, tapi belum cukup sampai di sini, masih ada partai besok (Minggu, 3/7 –Red.), partai final. Kami tetap mau menampilkan yang terbaik untuk Indonesia,” ungkap Fajar.
Rian menegaskan mereka akan mempersiapkan diri dengan baik, terutama memulihkan kondisi guna menghadapi lawan yang sangat tangguh dari Jepang.
“Besok kami akan menyiapkan fisik dan mental, full recovery yang utama. Turnamen kan sudah beruntun terus, stamina dan fokus pasti terkuras. Jadi harus lebih disiapkan lagi,” tegas Rian.
Pasangan nomor tujuh dunia itu akan meladeni unggulan dua Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.
Sementara itu, satu wakil Merah-Putih di babak semifinal yakni Jonatan Christie gagal melangkah ke final. Jojo bertekuk lutut di hadapan unggulan pertama dari Denmark, Viktor Axelsen.
“Karena dia pemain tinggi dengan jangkauan yang baik, itu yang membuat dia bisa men-cover lapangan dengan hanya satu langkah saja. Itu salah satu kelebihan dia yang menyulitkan saya,” aku pemain yang karib disapa Jojo itu setelah perandingan.
Walau demikian, pemain kelahiran Jakarta itu tetap senang bisa menghadapi Viktor di pertandingan ini.
“Tapi di luar hasil dan permainan, saya senang bisa bertemu Viktor hari ini. Ingin juga ketemu Momota, tapi memang belum bisa.”
Selanjutnya Jojo akan mempersiapkan diri menghadapi turnamen di pekan berikutnya yakni Malaysia Masters 2022.