Tim nasional U-20 Indonesia gagal terbang tinggi di Piala Asia U-20 2025 yang berlangsung di Shenzen, Tiongkok.
Skuad Garuda hanya mampu finis di posisi ketiga di fase grup. Dengan demikian, target tinggi lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2025 pun pupus.
PSSI pun mengambil langkah tegas dengan memberhentikan sang pelatih, Indra Sjafri.
“Setelah kami di PSSI, baik saya, Wakil Ketua Umum, dan para Exco mengadakan evaluasi, kami berkeputusan untuk melepas coach Indra Sjafri sebagai pelatih kepala Timnas U-20. Saya pribadi dan PSSI sangat berterima kasih atas jasa dan kerja keras yang telah ditunjukkan coach Indra selama menangani Garuda Muda sehingga punya prestasi juara AFF U-19 2024 dan lolos Piala Asia U-20 2025,” ungkap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melansir situs resmi PSSI.
Erick mengatakan pihaknya akan segera mencari pengganti pelatih berusia 62 tahun itu demi menjaga roda pembinaan sepak bola di Indonesia terus bergulir.
“Keputusan untuk melepas coach Indra diambil secara profesional. Artinya, coach Indra juga memahami dan menerima keputusan tersebut. Secara pribadi dan organisasi, hubungan kami tetap baik. Coach Indra masih dan akan tetap menjadi bagian dari sepak bola Indonesia,” sambungnya.
Sebelumnya, Indonesia hanya bisa meraih hasil imbang 1-1 menghadapi Yaman di pertandingan terakhir Grup C. Dengan dua kekalahan dan sekali seri, Indonesia finis di posisi ketiga, di belakang Iran dan Uzbekistan. Indonesia hanya unggul selisih gol dari Yaman di posisi terakhir.
Setelah pertandingan itu, Indra Sjafri pun angkat bicara termasuk menyinggung soal masa depannya.
“Saya mewakili tim dan saya pribadi sebagai pelatih yang dipercaya, minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia, tidak bisa memenuhi keinginan untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2025,” beber Indra setelah pertandingan.
Ia mengatakan dirinya belum bisa mewujudkan target yang diberikan kepadanya. Untuk itu, ia pun meminta maaf.
“Saya memimpin tim ini di bulan Desember 2023. Dalam satu tahun ini ada tiga target yang saya terima. Target pertama juara AFF, target kedua harus lolos Piala Asia, dan target ketiga harus lolos ke Piala Dunia. Dari ketiga target itu, saya tak bisa mengantarkan tim ini untuk lolos ke Piala Dunia. Untuk itu, sekali lagi saya mohon maaf,” tambahnya.
Sebagai konsekuensinya, Indra mengatakan siap untuk dievaluasi. Ia menyerahkan keputusan akhir kepada PSSI.
“Saya berterima kasih kepada PSSI yang mendukung penuh semua roadmap saya dan semua program-program latihan saya. Mengenai hal-hal yang misalnya apakah saya harus dievaluasi, saya menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI. Apapun resiko dari kegagalan ini, saya secara kesatria bertanggung jawab,” tutup mantan pelatih timnas U-19 Indonesia itu.