Gregoria Mariska Tunjung tampil luar biasa di babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2023 yang berlangsung di Denmark. Jorji, sapaan akrabnya, berhasil melewati hadangan Han Yue, unggulan sembilan dari China.
Jorji memenangi tiket perempat final usai bertarung tiga gim dengan skor akhir 13-21, 21-19, 21-11.
“Senang dan bersyukur saya bisa lolos ke babak 8 besar Kejuaraan Dunia. Ini merupakan kesempatan keempat saya di Kejuaraan Dunia dan sejauh ini, inilah yang paling jauh. Tentu hal ini akan menambah motivasi saya,” ungkap Jorji usai laga melansir situs resmi PBSI.
Lebih lanjut, Jorji menyebut dirinya kurang nyaman di set pertama. Hal ini membuat permainannya tak bisa keluar.
“Pada gim pertama, saya sejujurnya kurang nyaman. Angin cukup kencang di lapangan. Sehingga dalam mengontrol bola tak leluasa.”
“Saat unggul di gim kedua, bukannya bermain lepas, saya malah tegang dan bermain lebih hati-hati. Lawan juga bisa menyamakan angka. Saat kedudukan 19-19, akhirnya saya bisa bermain lebih tenang dan lawan malah salah sendiri.”
Jorji akan menghadapi lawan berat di babak delapan besar yakni Akane Yamaguchi dari Jepang. Usai bertarung tiga set sejak pertandingan pertama, pemain kelahiran Wonogiri itu menegaskan dirinya butuh waktu istirahat.
“Dua pertandingan sebelumnya, saya selalu bermain rubber game. Jadi saya perlu istirahat yang maksimal setelah ini. Saya mau terapi dan fokus menghadapi pertandingan besok.”
Hasil berbeda dialami dua wakil Indonesia. Ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin harus mengakui keunggulan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Unggulan dua dari India itu memenangi pertarungan rubber game, Â 15-21, 21-19, 9-21.
“Penampilan kami tadi kurang baik. Seharusnya bisa fokus lebih baik. Jangan banyak membuang-buang poin. Kami jufa banyak mati sendiri,” tegas Daniel Marthin.
Hal senada diakui Leo Rolly. “Setelah dari Kejuaraan Dunia ini, kami akan fokus ke turnamen China dan Hong Kong Open. Waktu persiapannya juga tidak banyak. Kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi.”
Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi sudah berjuang hingga tiga set. Namun, keduanya harus rela memberikan tiket delapan besar kepada pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai yang memenangi pertarungan dengan skor akhir 14-21, 21-17, 19-21.
“Sebenarnya performa kami memang sudah lebih baik. Cuma, masih ada kelemahan. Yang perlu dievaluasi adalah sisi fokus. Kami harus konsisten bagaimana cara menjaga keunggulan,” tandas Ana.
“Kami malah tegang dan kondisi ini dimanfaatkan lawan. Lawan jadi lebih berani dan bermain baik. Sementara fokus kami malah kendor setelah unggul. Padahal, meski sudah unggul harus terus fokus dan konsentrasi. Kami kurang bisa menjaga keunggulan angka,” timpal Tiwi.