Dua tunggal putri muda, Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi sukses mencuri perhatian. Keduanya tampil cukup baik di babak penyisihan grup Mola TV PBSI Home Tournament.
Ester yang tak diunggulkan berhasil menundukkan Asti Dwi Widyaningrum yang merupakan unggulan keenam serta Choirunnisa, unggulan keempat. Ester mengalahkan Asti dengan skor 21-10, 21-10. Di sore harinya, Ester menundukkan Choirunnisa dengan skor 21-17, 21-16. Saat ini Ester berada di puncak klasemen grup N.
Sedangkan di grup P, Komang menghentikan perlawanan Fitriani yang merupakan unggulan kedua dalam dua game langsung dengan skor 21-13, 21-19. Kegigihan dan keuletan kedua tunggal putri muda ini patut diacungi jempol. Tampil lepas tanpa beban menjadi kunci kemenangan Ester dan Komang pada hari ini.
Fitriani mengakui lawan sempat memberikan perlawanan dan tekanan kepadanya. Pertahanannya kurang rapat, begitu juga pergerakan kurang luwes, membuat lawan mampu mencuri sejumlah poin.
Ia berusaha untuk memperbaiki penampilan di game kedua. Ia mengakui baru bisa menemukan permainannya di game tersebut.
“Di pertandingan tadi pagi, lawan memang memberi tekanan. Saya sendiri merasa pergerakan saya kurang luwes, defense kurang rapat. Di game kedua saya baru menemukan permainan saya,” ujar Fitriani soal pertandingan melawan Komang seperti dilansir dari media p2play sports Indonesia.
Kemenangan ini sekaligus membayar kekalahan yang dialami pada sesi pagi. Di laga tersebut ia harus menyerah dari pemain muda.
Kekalahan Fitriani di sesi pagi atas Komang sore ini dibalas dengan kemenangan. Fitriani mengalahkan Nandini Putri Arumni dengan dua game langsung, 21-17, 21-14. Kedua pemain sempat berkejaran angka di awal game, namun Fitriani yang bermain lebih stabil, unggul jauh 19-13 di game kedua dan akhirnya memenangkan pertandingan.
Usai laga Fitriani mengatakan dirinya tak bisa tampil maksimal pada sore hari, terutama saat menyerang. Untuk itu ia menyiasati dengan beradu reli.
“Sore ini saya nggak bisa smash full, jadi sebisa mungkin harus tahan di lapangan dan adu pola reli,” jelas Fitriani.
Di babak penyisihan terakhir, Fitriani akan berhadapan dengan Aisyah Sativa Fatetani. Menghadapi Aisyah, Fitriani mengatakan akan mencoba konsisten di pola permainannya.
“Kalau lawan ada perubahan pola main, saya harus bisa cepat beradaptasi. Soal target, saya berharap bisa main maksimal dan kalau Allah mengizinkan saya berharap bisa lolos ke babak final,” ucap Fitriani.
Sementara itu di lapangan kedua, hingga saat ini masih berlangsung partai terakhir antara Aisyah Sativa Fatetani melawan Komang Ayu Cahya Dewi.