Moh Zaki Ubaidillah Harus Puas dengan Perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2024

Pebulutangkis tunggal putra Moh Zaki Ubaidillah tidak berhasil melaju ke laga puncak ajang Kejuaraan Dunia Junior 2024 setelah kalah di babak semifinal.

Dalam laga yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari Sabtu (12/10) siang itu, Ubed, sapaan akrabnya takluk dari wakil tuan rumah Wang Zi Jun 19-21, 20-22. Dengan demikian Ubed menyumbang medali perunggu untuk Indonesia.

Ubed sebenarnya memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, ia selalu unggul di awal-awal baik di gim pertama maupun kedua namun masuk ke separuh akhir pertandingan, lawan mampu mengejar dan membalikkan keadaan. Hal ini cukup disesali atlet kelahiran Sampang, 26 Juni 2007 itu.

“Gim pertama maupun kedua saya sudah unggul tapi terkejar karena saya kehilangan fokus,” kata Ubed melansir situs resmi PBSI.

Ia menyadari banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan.

“Jadinya saya banyak melakukan kesalahan sendiri dan ingin cepat-cepat mematikan lawan padahal secara pola permainan saya sudah tahu apa yang harus diterapkan. Di sisi lain, lawan bermain rapi dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri,” lanjut Ubed.

Walau kalah Ubed tetap bersyukur atas pencapaiannya. Dia pun bertekad untuk terus meningkatkan performa.

“Saya tetap mengucap syukur alhamdulillah bisa sampai di sini, bisa dapat medali tapi saya belum puas,” ucap penggemar Anthony Sinisuka Ginting ini.

Ia pun mengaku banyak belajar dari penampilannya di Kejuaraan Duni Junior 2024 ini sebagai modal untuk menghadapi event-event selanjutnya.

“Dari Kejuaraan Dunia Junior saya pertama ini, banyak yang harus saya tingkatkan dari sisi fisik dan tekniknya,” sahut Ubed yang masih memiliki satu kali kesempatan lagi tampil di level junior tahun depan.

Indonesia masih memiliki satu wakil yang akan bertanding di babak semifinal. Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine akan bersua Ririna Hiramoto/Aya Tamaki dari Jepang sore nanti.

Saat semifinal Piala Suhandinata pekan lalu, kedua pasangan sempat bertemu yang dimenangkan oleh Isyana Rinjani 66-59 (11-8).

Singkirkan Unggulan, Karsten Spencer Darma/Dapa Lesmana ke 16 Besar Kajuraan Dunia Junior 2024

Pasangan Karsten Spencer Darma/Dapa Lesmana memastikan satu tempat di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Junior 2024. Setelah berhasil mengalahkan pasangan unggulan kelima dari India, Bhargav Ram Arigela/Viswa Tej Gobburu dengan skor 20-22, 21-14, 21-19.

Karsten/Dapa mendapatkan perlawanan sepadan dari Arigela/Gobburu, laga ketat tiga gim di lapangan enam Nanchang International Sports Center Gymnasium itu pun harus dituntaskan dalam durasi 57 menit. Sebenarnya, Karsten/Dapa bisa saja menyelesaikan pertandingan dengan dua gim langsung tapi mereka kecolongan di gim pertama setelah terus unggul dari awal.

“Gim pertama setelah interval, kami terbawa nafsu ingin cepat menyelesaikan, bermain kencang terus padahal kondisi lapangannya menang angin jadi out terus,” kata Karsten.

Di gim kedua dan ketiga, Karsten/Dapa bermain lebih nekat. Setelah mengambil gim kedua, dominasi dilanjutkan di gim ketiga.

“Di gim kedua kami lebih nekat, lawan punya pertahanan yang rapat dan power yang lumayan jadi kami mencoba mengadu saja. Begitu juga di gim ketiga. Kami saling mengingatkan satu sama lain, kuncinya kemenangan hari ini adalah komunikasi dengan partner,” ungkap Dapa.

“Di akhir gim ketiga kami malah jadi gugup dan grogi. Beruntung kami bisa tenang dan mengambil kemenangan,” timpal Karsten.

Di laga lain, Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan akhirnya turun bertanding di nomor perorangan. Ini menjadi laga pertama mereka usai menjadi penentu di final Piala Suhandinata. Ansel/Pulung mendapatkan keuntungan setelah mendapat bye di babak 128 besar dan menang walkover di babak 64 besar.

“Ada untung ruginya ya mendapat bye seperti ini. Untungnya tenaga kami masih terjaga tapi ruginya memang ke kondisi lapangannya harus beradpatasi lagi,” kata Pulung.

Ansel/Pulung sendiri sukses ke babak 16 besar setelah lolos dari lubang jarum. Mereka hampir dikalahkan pasangan Denmark Philip Kryger Boe/Jakob Clausen Jessen.

Beruntung, setelah tertinggal 16-21 di gim pertama, Ansel/Pulung bisa menggagalkan enam kesempatan match point lawan dan menang 28-26. Di gim ketiga pertandingan tidak kalah sengit, Ansel/Pulung terus dipaksa bekerja keras sebelum menutup skor 21-16.

“Kami belum enak bermainnya, saya juga masih merasakan ketegangan di sepanjang pertandingan,” ujar Ansel.

“Salah satu faktor memang karena ini pertama kali kami bermain di perorangan. Harus kembali beradaptasi dengan lapangannya lagi. Selain itu, kami belum percaya diri dengan pola permainan tapi tadi di poin-poin kritis mencoba lebih yakin dan ternyata berhasil,” jelas Pulung.

Selain Karsten/Dapa dan Ansel/Pulung, ganda putra Indonesia juga meloloskan Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo ke babak 16 besar. Dexter/Tyo menang dari pasangan Belanda Casper Spaans/Joep Strooper 21-10, 21-17.

Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine Amankan Medali Kejuaraan Dunia Junior 2024

Pasangan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine terus menunjukkan penampilan memukau di Kejuaraan Dunia Junior 2024. Terbaru, mereka sukses mengamankan satu medali dengan lolos ke babak semifinal.

Isyana/Rinjani ke semifinal setelah mengalahkan Liu Yuan Yuan/Wang Dao asal China dua gim langsung 21-18, 21-19 di pertandingan babak perempatfinal yang berlangsung hari Jumat (11/10) di Nanchang International Sports Center Gymnasium.

Di gim pertama aksi kejar-kejaran poin terjadi sejak awal. Di gim kedua, Isyana/Rinjani sempat tertinggal sebelum kembali ke pola permainan terbaik.

“Di gim pertama sudah mepet poinnya, sempat unggul dua poin lalu disamakan, sempat tertinggal juga tapi kami berhasil menyamakan poin lagi. Kami hanya menjaga fokus dan mental saja. Dibandingkan ganda putri China lain, gaya main Liu/Wang sedikit berbeda. Yang ini no lobnya lebih bagus,” sahut Isyana melansir situs resmi PBSI.

Rinjani mengatakan mereka sempat terburu-buru dan terbawa pola permainan lawan di gim kedua, sebelum bisa kembali ke jalur yang benar.

“Di gim kedua kami beberapa kali terlalu terburu-buru, terbawa tempo lawan. Itu seharusnya tidak dilakukan. Setelah tertinggal kami mencoba konsisten saja dengan starategi kami. Cukup senang karena sudah ada peningkatan di lapangan dibandingkan hari sebelum-sebelumnya,” timpal Rinjani.

Di babak semifinal, Isyana/Rinjani menunggu pemenang antara duo Jepang Sora Hatakeyama/Akari Kamio melawan Ririna Hiramoto/Aya Tamaki. Isyana/Rinjani mewaspadai pola permainan kedua pasangan ini.

“Pola Jepang kan bermainnya satu-satu jadi kami harus siap di lapangan. Siap capek dan lebih tahan di lapangan,” tukas Isyana.

Rinjadi senang karena sudah dipastikan merah medali. Hanya saja, mereka tetap mematok target lebih tinggi bisa menginjak podium tertinggi.

“Kami senang bisa mendapat medali tapi kami belum puas. Kami juga belum memikirkan ke sana (medali dan naik podium), kami hanya mau fokus ke pertandingan selanjutnya,” ungkap Rinjani.

Saat berita ini diturunkan, Indonesia sementara meloloskan dua wakil ke semifinal. Selain Isyana/Rinjani, Moh Zaki Ubaidillah sudah terlebih dahulu memastikan satu tempat di babak empat besar.

Akui Keunggulan Pasangan Jepang, Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan Terhenti di 16 Besar Kejuaraan Dunia Junior 2024

Ganda putra unggulan tiga Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan harus menghentikan langkahnya di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Junior 2024. Ansel/Pulung diadang pasangan Jepang Renjiro Inagawa/Daichi Miura lewat pertarungan tiga gim 16-21, 23-21 dan 11-21.

Start terlambat dan kurang dalam ketahanan menjadi penyebab Ansel/Pulung harus kalah hari ini. Hal ini mereka sampaikan sesaat setelah pertandingan di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari Kamis (10/10).

“Kami kecewa dengan hasil ini pastinya. Kami kalah di start awalnya,” ucap Pulung melansir situs resmi PBSI.

“Gim ketiga kondisi kami sudah mulai menurun, akibatnya kami kurang tahan di fokusnya. Di sisi lain, lawan cukup merepotkan dari kecepatannya,” kata Pulung.

Ansel/Pulung mengatakan banyak yang masih harus mereka perbaiki untuk menjadi lebih baik ke depannya.

“Kami banyak sekali yang harus diperbaiki ke depan terutama dari komunikasi dan cara bermain di lapangan,” aku Pulung.

Selain Ansel/Pulung, Ardita Anjani/Titis Maulida Rahma dan Kavitha Nadjwa Aulia juga harus mengakui keunggulan lawan-lawannya di babak 16 besar. Ardita/Titis kalah dari unggulan pertama asal China Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue 14-21, 14-21 sementara Kavitha takluk dari Yuan An Qi (China) 8-21, 6-21.

Dengan kekalahan Kavitha maka sektor tunggal putri Indonesia tidak lagi memiliki wakil di ajang Kejuaraan Dunia Junior 2024.

Belum Terbendung, Darren Aurelius/Bernadine Anindya ke Perempat Final Kejuaraan Dunia Junior 2024

Pasangan Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana melanjutkan tren positifnya di Kejuaraan Dunia Junior 2024. Teranyar, satu-satunya andalan Indonesia di sektor ganda campuran ini melaju ke babak perempatfinal usai mengalahkan pasangan Chinese Taipei Shao Hua Chiu/Yan Fei Chen dengan skor 21-17, 21-15.

Dalam laga yang digelar di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Nanchang, China, hari Kamis (10/10), Darren/Bernadine sempat mengalami kesulitan di awal gim pertama tapi setelah menemukan ritme yang tepat mereka terus mendominasi lawan.

“Puji Tuhan kami bisa menang,” ujar Bernadine melansir situs resmi PBSI.

“Tadi di awal gim pertama kami sempat ragu-ragu bermainnya tapi pelatih terus mengingatkan untuk percaya diri akhirnya kami bisa kembali fokus dan memainkan pola yang kami mau,” jelasnya.

Di babak perempatfinal, Darren/Bernadine sudah ditunggu wakil tuan rumah Wang Zi Heng/Cao Zi Han. Kecepatan dan kekuatan lawan menjadi hal yang diwaspadai runner up Kejuaraan Asia Junior 2024 ini.

“Besok kami bertemu China, mereka punya permainan yang agresif, kecepatan dan power yang cukup besar juga jadi kami harus waspadai itu. Kami berusaha yang terbaik, menampilkan performa semaksimal mungkin,” kata Darren.

“Kami belum puas, kami masih mau menunjukkan yang lebih dari ini. Jadi satu-satunya wakil di ganda campuran membuat motivasi kami semakin besar, bukan malah menjadi beban,” aku Bernadine.

Di laga lain, tunggal putra Richie Duta Richardo juga sukses melaju ke babak perempatfinal setelah menang 21-17, 21-17 dari Mateusz Golas dari Polandia.

Mutiara Ayu Puspitasari Tersandung di 32 Besar, Gagal Wujudkan Target Medali Kejuaraan Dunia Junior 2024

Impian Mutiara Ayu Puspitasari untuk memndapatkan medali di Kejuaraan Dunia Junior terakhirnya harus kandas. Mutiara terhenti di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Junior 2024 di tangan tunggal putri Jepang Niina Matsua.

Dalam laga yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari Rabu (9/10), Mutiara kalah dua gim langsung 10-21, 19-21.

Mutiara mengaku tertekan sejak awal laga, dia baru bisa menemukan ritme saat sudah tertinggal jauh di gim kedua. Itu yang membuatnya kesulitan untuk mengejar dan membalikkan keadaan. Selain itu, lawan tampak lebih siap dibandingkan pertemuan pertama di Kejuaraan Asia Junior tahun lalu dimana Mutiara berhasil memenangkan pertandingan.

“Pastinya kecewa dengan hasil ini,” ungkap Mutiara melansir situs resmi PBSI.

“Memang dari pertama bermain sudah cukup tertekan dari apa yang lawan tunjukkan. Dia juga lebih siap hari ini dan karena sudah pernah bertemu jadi dia sudah tahu gaya bermain saya. Di gim kedua ketika jarak poinnya sudah terlampau jauh, saya malah tidak banyak berpikir mau main seperti apa dan itu membuat saya banyak mendapat poin. Di awal jujur saya banyak berpikir mau main seperti apa malah menjadi bumerang,” aku Mutiara.

Mutiara menambahkan bahwa dia memang tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di kala harapan tertuju padanya.

“Ini Kejuaraan Dunia Junior terakhir saya, pastinya mau hasil terbaik. Tapi saya memang tidak bisa keluar dari bebannya, saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” kata Mutiara.

Selain Mutiara, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi dan Sausan Dwi Ramadhani juga harus menerima kekalahan. Dhinda dihentikan wakil China unggulan tiga Xu Wen Jing 10-21, 14-21 sedangkan Sausan diadang tunggal putri Chinese Taipei Wang Pei Yu 18-21, 17-21.

Indonesia masih memiliki satu harapan di tunggal putri lewat Kavitha Nadjwa Aulia yang sukses melaju ke babak 16 besar. Kavitha hari ini menang atas Anja Blazina dari Slovenia dengan straight game 21-15, 21-17.

“Bersyukur bisa memenangkan pertandingan hari ini walau dengan kondisi yang tidak fit. Saya merasakan ada sakit di kaki saya tapi tadi mencoba tidak memikirkan itu dan berjuang saja, all out,” kata Kavitha.

“Pemain Eropa punya daya juang yang bagus, tidak mudah juga saya bisa mendapatkan poin dari lawan,” sambung Kavitha.

Di babak 16 besar, Kavitha akan menghadapi wakil tuan rumah Yuan An Qi. Fokus mengurangi kesalahan sendiri menjadi hal yang bakal diperhatikannya.

“Saya harus mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri. Harus lebih fokus karena lawan besok sangat ulet,” tutur Kavitha.

“Untuk kondisi kaki saya, setelah ini akan diperiksa dan difisioterapi, semoga besok sudah membaik,” tutup Kavitha.

Jadwal Argentina dan Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Agenda Kualifikasi Piala Dunia 2026 terus berlanjut. Dari zona Amerika Selatan, dua tim unggulan yakni Brasil dan Argentina akan menghadapi lawan masing-masing.

Argentina akan melakoni laga tandang ke markas Venezuela pada Jumat, 11 Oktober 2024. Di hari yang sama, Brasil akan menghadapi tuan rumah Chile.

Berikut jadwal pertandingan selengkapnya:

ASEAN CUP 2024 – QUALIFICATION

Selasa, 8 Oktober 2024

19:30 WIB – Brunei Darussalam 0-1 Timor Leste – Vision+

WORLD CUP 2026 – ASIA QUALIFICATION

Kamis, 10 Oktober 2024

16:10 WIB – Australia vs China – RCTI, Vision+
21:00 WIB – Yordania vs Korea Selatan – Vision+
21:00 WIB – Uzbekistan vs Iran – Vision+
23:00 WIB – Bahrain vs Indonesia – RCTI, GTV, Vision+
23:00 WIB – Qatar vs Kirgistan – Vision+
23:00 WIB – Oman vs Kuwait – Vision+
23:00 WIB – Uni Emirat Arab vs Korea Utara – Vision+

Jumat, 11 Oktober 2024

01:00 WIB – Arab Saudi vs Jepang – RCTI, Vision+
01:00 WIB – Irak vs Palestina – Vision+

WORLD CUP 2026 – CONMEBOL QUALIFICATION

Jumat, 11 Oktober 2024

04:00 WIB – Venezuela vs Argentina – Indosiar, Vidio
07:00 WIB – Chile vs Brasil – Indosiar, Vidio

UEFA NATIONS LEAGUE

Jumat, 11 Oktober 2024

01:45 WIB – Israel vs Prancis – Vision+
01:45 WIB – Italia vs Belgium – Vision+
01:45 WIB – Inggris vs Yunani – Vision+

PEGADAIAN LIGA 2

Jumat, 11 Oktober 2024

15:00 WIB – Deltras vs Persipura Jayapura – Indosiar, Vidio

AFRICA CUP OF NATIONS – QUALIFICATION

Jumat, 11 Oktober 2024

02:00 WIB – Aljazair vs Togo – Vidio
23:00 WIB – Mesir vs Mauritania – Vidio
23:00 WIB – Kamerun vs Kenya – Vidio

Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026, Chile Hadapi brasil dan Argentina Ditantang Venezuela

Jeda internasional terus diisi dengan sejumlah agenda pertandingan. Salah satunya adalah Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dari zona Amerika Selatan akan berlangsung sejumlah laga menarik. Salah satunya adalah pertemuan antara tuan rumah Chile menghadapi Brasil pada Jumat, 11 Oktober 2024 pagi WIB.

Laga lainnya akan mempertemukan Bolivia versus Kolombia, Ekuador versus Paraguay, dan Venezuela menantang juara dunia Argentina.

Berikut jadwal pertandingan selengkapnya:

ASEAN CUP 2024 – QUALIFICATION

Selasa, 8 Oktober 2024

19:30 WIB – Brunei Darussalam vs Timor Leste – Vision+

WORLD CUP 2026 – ASIA QUALIFICATION

Kamis, 10 Oktober 2024

16:10 WIB – Australia vs China – RCTI, Vision+
21:00 WIB – Yordania vs Korea Selatan – Vision+
23:00 WIB – Bahrain vs Indonesia – RCTI, GTV, Vision+

Jumat, 11 Oktober 2024

01:00 WIB – Arab Saudi vs Jepang – RCTI, Vision+

WORLD CUP 2026 – CONMEBOL QUALIFICATION

Jumat, 11 Oktober 2024

03:00 WIB – Bolivia vs Kolombia – Vidio
04:00 WIB – Ekuador vs Paraguay – Vidio
04:00 WIB – Venezuela vs Argentina – Vidio
07:00 WIB – Chile vs Brasil – Vidio

UEFA NATIONS LEAGUE

Jumat, 11 Oktober 2024

01:45 WIB – Israel vs Prancis – Vision+
01:45 WIB – Italia vs Belgium – Vision+
01:45 WIB – Inggris vs Yunani – Vision+

PEGADAIAN LIGA 2

Jumat, 11 Oktober 2024

15:00 WIB – Deltras vs Persipura Jayapura – Indosiar, Vidio

Kavitha Nadjwa Aulia Tanpa Hambatan di Laga Pertama Kejuaraan Dunia Junior 2024

Kavitha Nadjwa Aulia tidak menemui kesulitan saat menghadapi tunggal putri asal Kepulauan Cook, Lana Toa di babak 128 besar Kejuaraan Dunia Junior 2024. Bertanding di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari Senin (7/10), Kavitha menang telak 21-1, 21-7.

“Pastinya bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik dan tanpa cedera,” buka Kavitha usai laga melansir situs resmi PBSI.

Lebih lanjut ia mengomentari kondisi lapangan selama pertandingan.

“Di gim pertama kondisinya kalah angin jadi saya lebih enak untuk mengontrolnya. Bermain cukup nyaman sedangkan lawan terlihat belum panas,” ungkap Kavitha.

Di gim kedua saat kondisinya berbalik, dara kelahiran 26 April 2007 ini sempat kaget namun tidak lama ia berhasil menguasai keadaan.

“Di gim kedua saya lebih susah untuk mengontrol karena posisi menang angin dan lawan sudah mulai enak bermainnya. Tapi hari ini saya masih bisa mengatasinya,” terang Kavitha.

Kavitha berharap dirinya bisa lebih meningkatkan fokus untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

“Besok saya harus lebih meningkatkan fokus karena pasti lawan semakin berat di babak selanjutnya. Tidak ada kagok karena kemarin sempat main relay point dan hari ini kembali ke poin 21,” katanya.

Langkah apik Kavitha juga diikuti Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi yang sukses mengalahkan Liu Yanxi dari Selandia Baru dengan skor 21-7, 21-4. Sementara Sausan Dwi Ramadhani menang tanpa bertanding setelah lawannya, Moslena Ama Korama Adu (Ghana) mengundurkan diri.

Dengan hasil ini, Kavitha, Dhinda dan Sausan menyusul Mutiara Ayu Puspitasari yang sudah terlebih dahulu lolos ke babak 64 besar via jalur bye.

Perjuangan Wakil Indonesia di Nomor Perorangan Kejuaraan Dunia Junior 2024 Dimulai

Ganda campuran M. Nawaf Khoiriyansyah/Luna Rianty Saffana membuka Kejuaraan Dunia Junior 2024 dengan kemenangan. Mereka berhasil mengalahkan pasangan Kepulauan Mariana Utara John Paul Tutor Delos Reyes/Abigael Yambao Robles dengan skor 21-5, 21-3 dalam pertandingan babak 128 besar hari Senin (7/10) yang berlangsung di Nanchang International Sports Center Gymnasium.

“Alhamdulillah hari ini bisa bermain dengan lancar dan tanpa halangan apapun di partai pertama ini. Senang akhirnya bisa turun bertanding,” kata Nawaf melansir situs resmi PBSI.

“Kami masih coba menyesuaikan dengan kondisi lapangan ya. Semua situasinya dari angin, pencahayaan maupun laju shuttlecocknya. Tadi kami merasa adaptasi kami sudah lumayan dapat,” tambah Luna.

Walau tidak turun di partai beregu, Nawaf/Luna mengaku kembalinya Piala Suhandinata menjadi tambahan motivasi mereka untuk melangkah jauh di kesempatan ini.

“Kemenangan tim di Piala Suhandinata sangat berarti buat kami. Pastinya membuat semangat kami lebih besar lagi untuk melangkah lebih jauh,” ujar Nawaf.

“Saya penasaran sebenarnya mau mencoba juga bermain relay point, gim 11 itu,” ungkap Luna.

Selain Nawaf/Luna, dua ganda campuran Indonesia lainnya juga sukses melewati babak 128 besar dengan kemenangan. Andhika Wirapati/Laudya Chelsea Griselda menumbangkan Nikita Peshekhonov/Tinkara Alic dari Slovenia dengan skor 21-4, 21-4 disusul Taufik Aderya/Clairine Yustin Mulia yang mengandaskan pasangan Portugal Alexandre Bernardo/Isabella Wilkinson 21-12, 21-10.

“Kami masih bingung dengan pola bermain hari ini, belum bisa langsung menemukan yang pas. Itu tadi mengapa di awal bisa ketat poinnya. Ini jadi evaluasi untuk pertandingan selanjutnya, harus bisa in darw awal”, ucap Taufik.

“Lawan terutama yang putranya cukup baik dalam mengcover lapangan. Itu yang membuat kami kesulitan di awal,” sambung Clairine.

Sementara satu ganda campuran Indonesia lainnya, Darren Aurelius/Bernadine Andindya Wardana yang menempati unggulan tiga mendapatkan bye dan langsung lolos ke babak 64 besar.