Setelah tiba hari Minggu (10/12) kemarin, tim bulutangkis Indonesia menggelar latihan pertama di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China hari Senin (11/12) pagi.

Latihan dua jam ini dibagi dalam dua sesi, 60 menit di lapangan pertandingan dan 60 menit di lapangan latihan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky, menceritakan jalannya latihan tersebut.

“Hari ini kami langsung dapat kesempatan mencoba lapangan pertandingan. Ada 60 menit dan anak-anak dalam kondisi fit,” ungkap Rionny melansir situs resmi PBSI.

Ia menilai latihan adaptasi ini berlangsung lancer dan seseuai harapan. Ia menyebut berbagai hal berbeda yang butuh penyesuaian tersendiri mulai dari warna karpet hingga kok.

“Latihan cukup bagus, adaptasi juga minim kendala walaupun dengan lapangan yang cukup berbeda, karpetnya berwarna merah. Selain itu, kondisi shuttlecock juga menjadi fokus penyesuaian,” lanjut Rionny.

Kakak kandung dari Rexy Mainaky ini pun tidak segan turun ke lapangan untuk mengasah kemampuan Bagas Maulana cs.

“Di lapangan latihan tadi saya juga ada drill-drill sedikit untuk mereka. Mengasah dan mematangkan lagi pukulan-pukulan,” sahut Rionny.

Rionny menegaskan kepada para pemain Indonesia untuk menjaga kesehatan mengingat cuaca setempat tidak sedang bersahabat.

“Pesan saya yang terpenting adalah menjaga kesehatan. Cuaca di sini sedang hujan dan dingin jadi jangan sampai terkena flu dan sebagainya,” harap Rionny.

Sementara pelatih tunggal putra, Irwansyah, menyampaikan kondisi Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting dalam keadaan prima.

“Kondisi lapangan sangat bagus, besar dan pas untuk pertandingan ini,” ujar Irwansyah.

“Anak-anak dalam keadaan prima, dengan semua yang sudah disiapkan di Jakarta hari ini coba dikembalikan, feeling pukulan, adaptasi dan lain-lain. Jadi tadi banyak simulasi game,” tuturnya.

Senada dengan Irwansyah, Anthony Sinisuka Ginting mengatakan tidak ada kendala berarti saat uji coba lapangan.

“Baru selesai latihan pertama, sejauh ini ok tidak ada kendala tapi terus melakukan adaptasi. Besok masih ada kesempatan satu kali lagi mencoba lapangan jadi semoga bisa lebih baik sambil melihat ada perubahan atau tidak sebelum ke partai pertama nanti,” ucap Ginting.

Ginting yang di edisi tahun lalu sukses menembus babak final, bertekad kembali memperbaiki performa.

“Setiap pemain punya harapan dan peluang yang sama. Jadi seperti biasanya saya ingin fokus ke diri saya sendiri untuk mempersiapkan diri dengan baik. Ingin di minggu ini memperbaiki performa dari turnamen-turnamen sebelumnya,” pungkas Ginting.

BWF World Tour Finals 2023 bakal bergulir mulai 13-17 Desember. Pengundian babak grup dilaksanakan malam ini setelah acara gala dinner.

Skuad Indonesia bersiap menghadapi turnamen badminton pamungkas di tahun ini. BWF World Tour Finals 2023 yang akan digelar di Hangzhou, China.

Rombongan Merah-Putih sudah bertolak ke Negeri Tirai Bambu beberapa hari lalu.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rionny Mainaky memimpin langsung tim ini.

“Setelah pulang dari China Masters kemarin, kondisi anak-anak cukup baik. Persiapan juga maksimal. Yang penting mereka bisa jaga kondisi, sehat sampai di sana nanti,” kata Rionny melansir situs resmi PBSI.

Mantan pelatih tim bulu tangkis Jepang itu berharap para pemainnya bisa memaksimalkan turnamen akbar ini, tidak hanya untuk mendulang hadiah tetapi juga meraup poin yang tidak sedikit.

“Ini poin yang besar bisa mereka dapat, poin yang penting untuk ke depan jadi saya harap bermain sebaik mungkin. Setiap sektor punya peluang dan kemampuan untuk lolos dari grup dan saya mau mereka masuk final dulu” harapnya.

Indonesia meloloskan enam wakil ke BWF World Tour Finals 2023, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (ganda putra) dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri).

“Tahun ini pastinya saya mau hasil yang lebih baik dari tahun lalu tapi undiannya belum tahu seperti apa jadi mau fokus dulu mematangkan persiapan di sana nanti,” ucap Gregoria.

Gregoria menyadari persaingan nanti tidak akan mudah. Semua pemain jelas lawan yang patut diperhitungkan.

“Mau masuk grup manapun pasti sulit karena semua yang main di sini adalah delapan pemain yang bagus semua. Di tahun lalu jadi contoh dan itu juga jadi pembelajaran buat saya,” ungkapnya.

Senada dengan Gregoria, Fajar/Rian juga bertekad untuk mendapat hasil yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Di tahun lalu, FajRi terhenti di babak semifinal oleh pasangan China Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.

“Yang pasti senang bisa kembali lolos ke World Tour Finals tapi hasil di pertengahan tahun sampai akhir tahun ini kurang baik jadi semoga kami bisa kembali mendapat hasil yang lebih baik” ujar Fajar.

Fajar menyadari persaingan di sector ganda saat ini makin ketat. Ia pun berharap bisa menjaga fokus dan stamina agar bisa tampil maksimal.

“Lawan semakin ke sini semakin sulit, dari pertama tidak ada yang mudah jadi kami mau fokus satu demi satu,” ungkap Fajar.

Sebagaimana diketahui, BWF World Tour Finals 2023 yang merupakan turnamen penutup tahun ini bakal berlangsung pada 13-17 Desember mendatang di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China.

Selain menjanjikan poin yang besar, turnamen ini juga menawarkan hadiah fantastis dengan total mencapai $2,5 juta Dollar Amerika Serikat.