Kejutan kembali terjadi di penyisihan tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament. Setelah Ester Nurumi Tri Wardoyo berhasil mengalahkan Asti Dwi Widyaningrum, kini giliran Komang Ayu Cahya Dewi yang menundukkan unggulan kedua, Fitriani.
Komang menang dua game langsung dengan skor 21-13, 21-19. Fitriani sebetulnya berpeluang untuk memperpanjang permainan saat menyusul 17-18 di game kedua. Satu pengembalian Fitriani yang keluar lapangan membuat harapannya pupus dan kembali kehilangan game kedua.
Usai pertandingan Komang mengatakan dirinya tak menyangka bisa mengalahkan Fitriani. Menurutnya kunci kemenangan atas pemain senior pelatnas itu adalah semangat pantang menyerah.
“Saya nggak menyangka bisa menang karena kak Fitri jauh lebih senior dari saya. Tadi yang penting itu semangat. Di awal kak Fitri membuat banyak kesalahan-kesalahan sendiri, lalu di akhir dia mulai safe dan menekan saya,” beber Komang seperti dilansir dari media sports agen bola Indonesia.
Lebih lanjut atlet binaan PB Djarum tersebut mengatakan dirinya berusaha untuk menjaga fokus terutama saat game kedua.
“Waktu akhir game kedua itu saya mencoba mengembalikan fokus dan masuk ke permainan saya lagi. Soalnya kalau mengikuti permainan kak Fitri bisa berbahaya,” ujar atlet binaan PB Djarum ini.
Komang mengatakan telah mempelajari permainan Fitriani, ia bahkan sampai bertanya kepada para pemain tunggal putri tentang pola permainan Fitriani. Ia menilai performa Fitriani hari ini tidak maksimal.
“Pola main kak Fitri itu tahan-tahanan. Hari ini saya merasa kak Fitri tampil under perform dan banyak kesalahan sendiri. Tadi kalau rubber game bisa berbahaya,” ucap Komang.
Sebelumnya Ester Nurumi Tri Wardoyo membuat kejutan dengan mengalahkan Asti Dwi Widyaningrum dalam dua game langsung dengan skor 21-10, 21-10.
“Saya memang sengaja membuat lawan berlari-lari mengejar bola, karena saya merasa lawan hari ini tidak tampil seratus persen. Jadi saya mencoba memanfaatkan ini, awalnya nggak menyangka bisa menang straight game, kalau pun menang, saya pikir akan rubber game,” ujar Ester.
Ester merupakan pemain muda dengan tipe main menyerang. Smash keras menjadi senjata andalannya, ia juga sering mengubah pola permainan secara tiba-tiba dan menyulitkan lawan-lawannya.
“Saya berharap bisa lolos ke babak perempat final dulu, lawan saya di sini tidak mudah, banyak pemain-pemain yang lebih senior,” ujar adik dari pemain tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo ini.
Dengan hasil ini, Ester sementara ada di puncak klasemen grup N. Sementara Choirunnisa yang merupakan unggulan keempat, ada di posisi kedua dengan satu kemenangan atas Yasnita Enggira Setiawan dengan skor 21-14, 21-17.