Konflik internal di tubuh Barcelona belum benar-benar padam. Terbaru, bek klub asal Catalonia itu kembali angkat bicara terkait mantan presiden klub, Josep Maria Bartomeu.
Pemain asal Spanyol itu mengatakan, Bartomeu telah berbohong padanya dan Lionel Messi, bintang Argentina yang hijrah ke Paris Saint-Germain.
Kebohongan itu terkait skandal Barcagate yang mana ia merekrut firma buzzer untuk menyerang para pemain Barcelona yang berseberangan dengannya. Beberapa pemain yang menjadi sasaran para pendengung Bartomeu itu adalah Messi, Pique, dan mantan pemain yang kini menjadi pelatih, Xavi Hernandez.
“Dia berbohong ke Leo dan saya di tempat latihan, dia bilang tak tahu apapun soal Barcagate. Dia muncul untuk membela dirinya di konferensi pers, tapi dia tahu persoalan itu kok sejak awal,” beber Pique.
Bartomeu memang sengaja melakukan banyak rekayasa termasuk juga memalsukan laporan keuangan.
“Orang yang menangani itu semua adalah tangan kanannya. Dalam sebuah wawancara setelah saya mengkritisi masalah itu dia menulis pesan ke saya untuk memberi tahu bahwa itu tidaklah benar.”
Bartomeu bertindak seakan-akan mengutuk kejahatan, tetapi sebenarnya ia masih tetap melindungi pelakunya. Ia memecah orang kepercayaannya, tetapi tetap memberinya gaji.
“Dia menangguhkan orang kepercayaannya, tapi tidak gajinya. Saya punya hubungan baik dengannya tapi bahwa dia berbohong itu perbuatan yang sangat keliru sehingga hubungan kami berakhir. Mereka mengambil keputusan yang sangat buruk.”
Pique menilai Bartomeu sama sekali tidak memiliki jiwa kepemimpinan. Hal ini tak sebanding dengan apa yang sudah para pemain dan tim pelatih lakukan.
“Kami mengerjakan apa yang diberikan oleh pelatih dan dia, sebagai presiden. Tapi Bartomeu sendiri tak melakukan pekerjaannya dan kurangnya kepemimpinan tercermin di lapangan.”
Hal lain yang disorot Pique adalah orang-orang di sekitarnya. Pique menilai Bartomeu memberikan kepercayaan kepada orang-orang yang tidak kompeten.
“Dia dibisiki oleh orang-orang yang tak tahu apa-apa. Bartomeu tak pernah datang ke pusat latihan. Dia ingin menyenangkan semua orang dan tidak tahu caranya berkata tidak.”
Sebagaimana diketahui, Bartomeu terpaksa dilengserkan dari kursi presiden dan posisinya kini digantikan oleh Joan Laporta.
Laporta tengah bekerja keras untuk membereskan masalah finansial keuangan berikut prestasi tim di lapangan pertandingan.