Paris Saint-Germain (PSG) mendapat hasil kurang memuaskan di leg pertama babak semi final Liga Champions Eropa. Menjamu Manchester City di Parc des Princes, Kamis, 29 April 2021 dini hari WIB, Les Parisien justru tersungkur. Skuad besutan pelatih Mauricio Pochettino itu menyerah dengan skor 1-2.
Tentu situasi menjadi semakin sulit untuk bisa lolos ke final. Tim asal kota mode itu harus memenangi pertandingan kedua yang akan digelar di Stadion Etihad, kandang The Citizen.
Walau demikian, Pochettino belum juga kehilangan harapan. Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu mengatakan mereka masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan.
“Anda harus selalu yakin dalam sepakbola. Kami akan datang ke sana enam hari lagi dan mencoba menang serta mencetak gol. Tentu saja kami memang sedikit dalam tekanan, tapi Anda harus selalu mencoba banyak hal dalam sepakbola,” beber Pochettino.
Pelatih asal Argentina itu pernah memiliki pengalaman “comeback” menghadapi City. Itu terjadi di di perempat final Liga Champions Eropa musim 2018/2019. Saat itu Pochettino masih menjadi pelatih Spurs yang menyingkirkan City dengan agregat 4-3 setelah di leg pertama kalah satu gol tanpa balas.
Namun demikian, Pochettino enggan menyandingkan pertandingan tersebut dengan situasi saat ini. Menurutnya, situasi sudah sedemikian berbeda.
“Itu adalah dua pertandingan yang berbeda, dengan dua tim berbeda dan konteksnya beda pula. Mereka luar biasa, sulit dikendalikan selama 90 menit,” beber Pochettino.
Apalagi mereka akan menghadapi skuad City yang ditangani salah satu pelatih terbaik di dunia, Pep Guardiola. Ia pun menyadari laga kedua akan menjadi tidak mudah.
“Guardiola adalah salah satu pelatih terbaik di dunia, jika bukan yang terbaik. Saya menghormati semua yang telah dia lakukan sepanjang kariernya. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit, karena Manchester City sedang menjalani musim yang hebat,” tegasnya.
Sementara itu terkait situasi dalam tim, Pochettino mengatakan tidak ada masalah antara dirinya dengan para pemain bintang seperti Neymar Junior dan Kylian Mbappe. Ia membatah rumor bahwa dirinya kesulitan mengendalikan para pemain top itu.
“Mereka sangat terbuka, bahagia, dan selalu tersenyum. Itu ciri khas negara dan budaya Brasil. Mereka perlu merasa baik-baik sajaa dan senang, untuk menampilkan permainan hebat.”
“Dia mendengarkan anda, dan dia selalu menerima semua instruksi dengan cara yang sangat baik,” ungkap Pochettino terkait Neymar.
Ia pun memuji mantan pemain Barcelona itu sebagai sosok yang rendah hati dan bekerja keras.
“Mereka sangat rendah hati, suka bekerja keras, dan mencintai sepak bola. Itu yang terpenting, dan sangat mudah menangani mereka,” tutur Pochettino.
Sementara itu pelatih City, Guardiola, mengatakan mereka menang karena mampu mengawali pertandingan dengan baik. Sempat tertekan setelah tertinggal, City akhirnya bisa mengendalikan keadaan.
Berita ini disponsori oleh Clubpokeronline – Gaple Online.