Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dari Jakarta menuju Tokyo dengan terbang kurang lebih selama delapan jam, tim Indonesia yang akan berlaga pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 akhirnya tiba.
Tim Merah-Putih tiba di Bandara Narita pada Kamis (18/8) petang dan disambut cukup meriah oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang.
Setelah itu, tim Indonesia langsung bertolak menuju hotel yang berjarak kurang lebih 72 km. Ditempuh selama satu jam 30 menit dengan bus.
Sesampainya di hotel, tim pun bergegas melakukan tes PCR sebagai syarat yang diajukan panitia pelaksana. Lalu, menuju kamar untuk beristirahat.
“Puji Tuhan, tim sudah tiba dengan selamat di Tokyo. Kondisi anak-anak dalam keadaan baik dan bersemangat. Hanya memang cukup melelahkan karena tadi kita penerbangan pagi jam enam dan baru tiba di sini sekitar jam tujuh malam,” kata Rionny Mainaky, Kabid Binpres PP PBSI yang memimpin rombongan melansir pbsi.id.
Lebih lanjut, mantan pelatih timnas Jepang itu mengatakan rombongan sudah melakukan tes PCR sebagai syarat yang ditetapkan pemerintah Jepang. Saat ini angka penyebaran Covid-19 di Negeri Sakura masih tinggi.
“Tim sudah melakukan tes PCR di Tanah Air dua hari sebelum keberangkatan dan setibanya di sini kita PCR lagi. Ini merupakan syarat dari panitia pelaksana mengingat di Jepang angka penyebaran Covid-19 masih cukup tinggi,” lanjutnya.
Rionny juga menyampaikan bahwa hari ini para atlet tidak diberikan program latihan apapun. Pemulihan kondisi dengan makan dan istirahat yang cukup menjadi fokusnya.
“Dengan demikian hari ini saya dan tim pelatih tidak memberikan program latihan apapun. Para atlet saya minta untuk makan yang bagus dan tidur yang cukup saja untuk mengembalikan kondisi tubuh yang kurang istirahat,” jelas Rionny.
Ia berharap kondisi para pemain bisa kembali fit sehari berselang. Selanjutnya, mereka akan mulai menggelar latihan.
“Jadi saya harap besok kondisi mereka sudah kembali fit dan prima untuk siap menjalani latihan,” tutup Rionny.
Asisten pelatih ganda putra Aryono Miranat memberikan komentar terkait hasil undian sektor ganda putra yang menempatkan tiga wakil di bagan yang sama.
“Kalau lihat undian tiga pasangan kita ada di bagan atas, satu di bawah. Ada menguntungkannya, ada tidak menguntungkannya. Menguntungkannya, bila bertemu, kita sudah pasti ada wakil di babak-babak selanjutnya juga karena semua statusnya unggulan jadi mendapat bye di babak 64 besar. Tapi tidak menguntungkannya bertemu sesama di babak-babak awal membuat rugi karena satu pasangan akan tersingkir. Ada plus-minusnya,” beber Aryono.
Ia mengakui sebagai tumpuan, sektor ini tentu memikul tanggung jawab besar dan beban tersendiri. Namun, pihaknya selalu menekankan kepada para pemain agar jangan menjadikan ekpektasi tersebut sebagai beban tetapi motivasi untuk tampil maksimal.