Manuel Pellegrini harus kehilangan posisi sebagai pelatih West Ham United. Pelatih asal Italia itu baru saja dipecat dari posisi pelatih utama pada Sabtu, 28 Desember 2019 waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.
West Ham United benarkan pemecatan Pellegrini
Sosok yang pernah menangani sejumlah klub besar Eropa itu harus kehilangan kursi pelatih karena performa timnya tak memuaskan sejak awal musim. Sebagaimana dikatakan Presiden klub, David Sullivan, pihaknya harus mengambil keputusan tersebut agar timnya bisa bangkit dan terhindar dari degradasi.
“Dengan sangat kecewa kami harus mengambil keputusan ini (memecat Pellegrini). Sudah sangat jelas bahwa perubahan harus segera dilakukan untuk mengembalikan West Ham ke jalur yang benar sesuai dengan ambisi kami,” beber Sullivan.
Lebih lanjut Sullivan mengatakan pihaknya harus segera mengambil keputusan tersebut agar di tangan pelatih baru timnya bisa keluar dari situasi sulit.
“Kami merasa penting untuk bertindak sekarang dan memberi kesempatan kepada pelatih baru nanti memenuhi target musim ini,” sambungnya.
Ambisi yang tak tercapai
Lebih lanjut sang bos mengatakan timnya sebenarnya memiliki ambisi tersendiri. Ia berharap di tangan sang pelatih, West Ham bisa meraih prestasi. Karena itu ia ingin memberikan kesempatan kepada pelatih baru untuk mewujudkan ambisi tersebut.
“Namun, jelas bahwa perubahan diperlukan untuk mengembalikan klub sesuai dengan ambisi kami musim ini. Kami merasa perlu bertindak sekarang untuk memberikan manajer baru sebanyak mungkin waktu untuk mencoba dan mencapai tujuan itu,” lanjutnya.
Pemecatan Pellegrini tak lama setelah timnya meraih hasil negatif di pekan ke-19 Liga Primer Inggris. Menghadapi Leicester City, West Ham United menelan pil pahit. Sekalipun tampil di kandang di Stadion Olimpiade London, West Ham menyerah dengan skor 1-2.
Kekalahan itu membuat West Ham tertahan di posisi ke-17 dengan raihan total 19 poin dari 19 pertandingan. West Ham hanya berjarak satu poin dari Aston Villa di zona degradasi.
Leicester pertahankan posisi
Sementara itu bagi Leicester City kemenangan ini membuat mereka tetap mempertahankan posisi kedua. Leicester kini mengemas total 42 poin dari 20 laga yang telah dijalani. Leicester unggul empat poin dari juara bertahan, Manchester City yang baru memainkan 19 pertandingan. Sementara itu posisi puncak ditempati Liverpool yang sudah mendulang total 52 poin dari 18 laga.
Kemenangan Leicester di laga ini tidak lepas dari kecerdikan sang pelatih, Brendan Rodgers dalam meracik strategi. Rodgers melakukan sejumlah perubahan, bahkan melakukan perubahan drastis dengan mengubah sembilan pemain utama yang diturunkan sejak menit awal. Sembilan pemain yang diturunkan di laga ini berbeda dengan saat menghadapi Liverpool beberapa waktu lalu.