Praveen Jordan/Melati Daeva Tersingkir dari Olimpiade Tokyo, Sang Pelatih Bertanggung Jawab

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus angkat koper lebih awal dari ajang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020. Ganda campuran peringkat lima dunia itu terhenti di babak perempatfinal usai kalah dari pasangan China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dengan skor 17-21, 15-21.

Final Olimpiade Tokyo

Dalam laga yang digelar di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Rabu (28/7) pagi, Jordan/Melati sebenarnya bermain lebih baik dan ngotot dibanding saat fase grup tapi permainan Zheng/Huang sebagai unggulan pertama juga sangat baik.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

“Kalau dari segi permainan dan gregetnya sudah bagus dibanding di fase grup lalu, sampai terakhir mereka juga tidak menyerah,” ucap Nova Widianto, pelatih yang mendampingi seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Kekalahan ini memupus harapan ganda campuran Indonesia untuk mempertahankan medali emas Olimpiade yang mereka raih di Rio de Janeiro, Brazil tahun 2016. Kala itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses meraih medali emas pada ajang prestisius empat tahunan ini.

Kekecewaan sudah barang tentu menyelimuti Jordan/Melati. Tetapi Nova menegaskan bahwa kekalahan ini adalah tanggung jawabnya.

“Kecewa pasti karena mereka ditarget meraih medali, tapi saya melihat mereka sudah maksimal hari ini. Apapun hasilnya saya berterima kasih karena mereka sudah berjuang,” tutur Nova.

Lebih lanjut, Nova mengatakan setelah Olimpiade, Jordan/Melati masih direncanakan untuk mengikuti banyak turnamen termasuk Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Nova mewanti-wanti anak asuhnya itu untuk tetap bersemangat.

“Setelah ini Jordan/Melati kami fokuksan untuk turnamen-turnamen berikutnya. Masih banyak turnamen hingga akhir tahun, bahkan masih ada Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Saya rasa mereka bisa fokus ke sana,” kata Nova.

Nova juga memastikan bahwa akan ada pembenahan di sektor ganda campuran berkaca dari hasil yang diraih Jordan/Melati ini.

“Kendala Jordan/Melati itu kan inkonsistensi. Tetapi kalau saya menyimpulkan inkonsistensi itu berasal dari faktor teknis. Jordan/Melati hanya punya satu pola permainan saja dan itu sudah terbaca lawan-lawannya. Ketika mainnya tidak jalan, kita tidak punya alternatif lain. Jujur harus kita akui pemain putri kita sekarang agak lemah terutama di defense jadi boleh dibilang peran pemain putra sangat besar. 80:20,” ungkap Nova.

Nova menegaskan sejumlah kekurangan akan mereka benahi dalam setiap sesi latihan. Memperkuat pertahanan untuk pemain putri dan memperkaya pola permainan.

“Kita ingin nanti porsinya jadi 60:40, 60 untuk putra dan 40 untuk putri. Tapi kembali lagi program ini juga harus didukung dari individu masing-masing. Ini PR di ganda campuran,” pungkas Nova.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineQiuQiu Online Terpercaya.

Sempat Kalah di Fase Grup, Herry IP Tak Khawatir pada Marcus Gideon/Kevin Sanjaya

Disampaikan oleh Herry IP Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menutup laga fase grup cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 dengan menelan kekalahan. Mereka harus mengakui keunggulan pasangan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-Lin dalam drama rubber game 18-21, 21-15, 17-21 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Selasa (27/7) siang.

Sempat Kalah di Fase Grup, Herry IP Tak Khawatir pada Marcus Gideon/Kevin Sanjaya

Kekalahan ini langsung direspon pelatih ganda putra Herry IP (Iman Pierngadi). Sosok berjulukan Coach Naga Api ini mengatakan kekalahan Marcus/Kevin karena terbawa pola permainan lawan.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

“Tidak ada kaget (dengan permainan Lee/Wang) karena semua sudah dipersiapkan. Hanya tadi saya melihat, permainan Marcus/Kevin terbawa pola lawan. Main panjang-panjang seperti itu,” kata Herry IP seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Lebih lanjut pelatih yang dijuluki Naga Api itu mengakui Minions bermain kurang nyaman. Situasi ini berbeda dengan pertandingan sebelumnya. Selain itu kedua anak didiknya kerap melakukan kesalahan sendiri.

“Selain itu, hari ini agak kurang in mainnya dibanding dua pertandingan sebelumnya. Banyak melakukan kesalahan sendiri,” tambahnya.

Masih menurut Herry, kekalahan itu tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Ia menilai di set kedua dan ketiga, Minions sejatinya sudah bisa menemukan pola yang baik.

“Kalau secara permainan di gim kedua dan ketiga sudah nemu polanya, hanya balik lagi tadi kurang in saja mainnya,” ujar Herry.

Apakah kekalahan ini membuat sang pelatih khawatir? Herry IP menegaskan dirinya sama sekali tak merasakan hal tersebut. Mereka masih memiliki kesempatan untuk evaluasi dan perbaikan sebelum pertandingan babak delapan besar.

“Saya tidak khawatir, besok ada waktu untuk evaluasi dan latihan lagi sebelum ke perempatfinal,” sahut Herry.

Dalam kesempatan yang sama, Herry juga mengungkapkan kondisi Ahsan/Hendra usai berhasil menyapu bersih kemenangan di fase grup. Ia menilai kondisi The Daddies semakin meningkat dari laga ke laga.

Selain itu ada aspek yang diubah dari permainan pasangan senior itu. Herry menegaskan mereka tak bisa lagi mengandalkan fisik tetapi fokus pada teknik dan taktik.

Herry melhat kondisi The Daddies semakin hari semakin meningkat. Yang perlu diubah adalah pola permainan agar bisa menyesuaikan dengan setiap lawan yang akan dihadapi.

“Kondisi Ahsan/Hendra kalau saya lihat semakin hari semakin meningkat. Memang dari sisi pola permainan ada yang kita ubah sedikit. Mereka sudah tidak bisa lagi bermain adu tenaga, pasti kalah sama yang muda-muda. Jadi mainnya kombinasi dengan ada pelannya, akurasi pukulan, tidak kencang terus. Dan ternyata sejauh ini berhasil,” jelas Herry.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineDaftar IDN Poker.

Praveen Jordan/Melati Daeva Terhenti di Perempat Final Olimpiade Tokyo

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akhirnya harus menghentikan langkahnya di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020. Jordan/Melati terhenti usai dikalahkan pasangan nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Final Olimpiade Tokyo

Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Rabu (28/7) pagi, Jordan/Melati menyerah dua gim langsung, 17-21, 15-21 dalam tempo 35 menit.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

Jordan/Melati menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kekalahan tersebut. Melati mengaku belum bisa memberikan hasil terbaik.

“Pertama kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, kami belum bisa memberikan hasil yang terbaik,” ujar Melati seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Lebih lanjut pemain kelahiran Tangerang itu merasa penampilan mereka lebih baik dibanding pertandingan sebelumnya. Mereka sudah mencoba semaksimal mungkin, hanya saja lawan yang dihadapi bermain lebih baik.

“Kami sudah mencoba tapi hasilnya kurang memuaskan. Kami juga merasa kami tampil cukup baik hari ini dibanding dua hari lalu. Tetapi mereka (Zheng/Huang) memang jauh lebih baik,” lanjut Melati.

Jordan/Melati juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan kepada mereka. Ia menegaskan komitmen mereka untuk terus mengasah kemampuan dan mempersiapkan diri lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya.

“Terima kasih untuk semua yang sudah selalu dukung dan mendoakan. Ke depan kami akan berusaha untuk lebih baik,” ujar Melati.

Sementara di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung memastikan lolos ke babak 16 besar usai menang atas Lianne Tan dari Belgia 21-11, 21-17.

Kemenangan ini membuat Gregoria menyapu bersih laga di grup M setelah sebelumnya juga menang atas wakil Myanmar, Thet Htar Thuzar.

Di babak 16 besar Gregoria sudah ditunggu penghuni juara grup N, Ratchanok Intanon asal Thailand. Tentu Intanon adalah pemain berpengalaman dan memiliki peringkat dunia lebih tinggi dari Gregoria.

“Hari ini saya bermain lebih enak dibanding pertandingan pertama. Kemenangan ini memberi saya motivasi lebih untuk pertandingan selanjutnya,” kata Gregoria.

Pemain yang karib disapa Jorji itu mengatakan dirinya siap memberikan yang terbaik untuk menghadapi siapapun lawan.  Ia tidak ingin membuang kesempatan yang ada di depan mata walau lawan yang dihadapi tidaklah mudah.

“Saya sudah siap memberikan yang terbaik siapapun lawannya, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini,” tukas Gregoria tentang pertemuannya dengan Intanon.

Sebagai catatan, Gregoria belum pernah menang dari Intanon dari tujuh kesempatan mereka saling bertemu. Apakah Jorji mampu mematahkan catatan buruk tersebut di panggung akbar Olimpiade Tokyo?

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineAgen Slot Online.

Unggulan Pertama dari China Tantang Praveen/Melati di Perempat Final Olimpiade Tokyo

Undian perempat final Olimpiade Tokyo cabang bulutangkis sektor ganda campuran rampung digelar pada Senin (26/7) malam. Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang menempati runner up grup C akhirnya harus bertemu juara grup A unggulan pertama asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Ini Kunci Kemenangan Praveen/Melati Atas Pasangan Denmark di Olimpide Tokyo

Jordan/Melati dan Zheng/Huang berada di pool atas bersama Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris Raya) yang akan berhadapan dengan Tang Chun Man/Tze Ying Suet (Hong Kong).

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

Sementara di pool bawah, unggulan kedua Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China) bertemu Seo Seung Jae/Choi Sol Gyu (Korea) dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) menghadapi Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

Jordan/Melati menanggapi hasil undian tersebut. Melati mengatakan siapapun lawan mereka harus siap menghadapinya.

“Lawan siapapun kami harus siap. Apalagi ini sudah perempatfinal, semua lawan berat jadi dari awal pun harus siap,” beber Melati seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Melati menambahkan bahwa faktor mental sangat berpengaruh pada performanya.

“Yang pasti harus siap secara mental. Karena itu berpengaruh ke semuanya terutama ke permainan kami. Kendala tadi kami tidak bisa keluar dari tekanan Beberapa kali dapat tapi akhirnya balik lagi kayak gitu. Hilang-hilangan. Itu yang tidak boleh terjadi lagi,” ungkap Melati.

Melati berharap mereka bisa bermain lebih lepas di pertandingan babak perempat final nanti.

“Lusa harapannya ingin bisa main lebih enjoy dan bisa memberikan permainan terbaik yang kami punya,” katanya lagi.

Di sektor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil mendulang kemenangan kedua di grup D. The Daddies, julukan mereka, menang atas pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua gim langsung 21-16, 21-19.

“Alhamdulilah kami bisa melewati laga hari ini, pertandingan yang cukup susah karena pasangan Malaysia juga tampil baik jadi kami bersyukur bisa menang di laga ini,” tutur Ahsan dikutip dari Tim Media NOC Indonesia.

Sudah memenangkan pertandingan dua kali belum memastikan Ahsan/Hendra lolos ke babak delapan besar.

Faktor kelolosan mereka akan ditentukan pada Selasa (27/7) esok kontra pasangan Korea Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae.

“Besok bukan laga yang mudah ya karena pasangan Korea juga merupakan pasangan yang hebat. Tapi, kita lihat saja gim besok seperti apa dan mau diskusi dulu dengan pelatih untuk strategi nya. Sekarang ini mungkin kami fokus recovery dulu,” papar Hendra.

“Mereka punya power yang bagus, pertahanan mereka juga cukup rapat,” tutup Ahsan.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlinePragmatic Slot.

Bekuk Unggulan Pertama, Greysia/Apri Juara Grup

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil memuncaki grup A di klasemen akhir penyisihan grup cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini mereka raih usai mengalahkan pasangan Jepang nomor satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota lewat pertandingan panjang rubber game, 24-22, 13-21, 21-8.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Bertanding di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Selasa (27/7) pagi, Greys/Apri membuka laga dengan terus berkejaran angka dengan lawannya tersebut. Permainan sabar menjadi kunci kemenangannya.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

Selain itu, kondisi Yuki/Sayaka yang tidak fit 100% karena Sayaka mengalami cedera ACL di lutut kanannya, sehingga harus menggunakan penyangga sepanjang pertandingan, juga benar-benar dimanfaatkan ganda putri nomor enam dunia itu.

“Saya melihat Greys/Apri bermain normal saja, hari ini lawan mereka underperform karena kita semua tahu kondisi pasangan Jepang seperti apa. Di dua laga sebelumnya juga saya melihat lawan Greys/Apri bermain tidak normal seperti ada ketegangan,” tegas Eng Hian, pelatih yang menemani Greys/Apri seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Lebih lanjut Eng Hian mengatakan persiapan menghadapi pertandingan perempat final akan difokuskan pada aspek fisik dan Teknik. Ia akan membantu Greys dan Apri untuk menjaga kebugaran dan teknik.

“Untuk perempatfinal saya fokus ke penjagaan kondisi saja, menjaga kebugaran fisik dan teknik. Juga menjaga supaya tetap rileks dan kontrol ekspektasi. Perjalanan masih panjang,” tuturnya lagi.

Memuncaki klasemen grup A ternyata bukan fokus utama Greysia/Apriyani. Mereka hanya ingin lolos ke perempatfinal. Ia menegaskan yang mereka pikirkan hanyalah bisa lolos ke delapan besar.

“Puji Tuhan hari ini kami bisa menang. Kami tidak terlalu memikirkan itu (keluar sebagai juara grup A). Kami hanya ingin lolos ke perempatfinal dan kami masih mengeluarkan 100% kemampuan kami tadi,” ungkap Greys.

“Tapi kami bersyukur akhirnya bisa jadi juara grup. Sekarang tinggal menanti siapa lawan kami selanjutnya,” lanjutnya.

Laga perempatfinal ganda putri akan digelar pada Kamis (29/7) dengan undiannya dilangsungkan malam ini.

Berbeda dengan Greys/Apri, di sector ganda putra, tepatnya di grup A, wakil Indonesia lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga memastikan diri lolos sebagai juara grup meskipun di laga terakhir harus menelan kekalahan dari pasangan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-Lin 18-21, 21-15, 17-21.

Sama-sama mengoleksi dua kemenangan dengan Lee/Wang dan juga pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. The Minions, julukan mereka, unggul jumlah gim 5-2 (3) dibanding dua lawannya itu. Lee/Wang kumpulkan 5-3 (2) dan Rankireddy/Shetty 4-3 (1). Dengan demikian Marcus/Kevin berhak menyandang status juara grup ditemani Lee/Wang di posisi runner up.

“Mereka bermain bagus, cepat dan tidak membuat banyak kesalahan sendiri. Sementara kami memulai pertandingan dengan lambat dan banyak melakukan kesalahan. Kami sudah mencoba yang terbaik tetapi mereka lebih bagus hari ini”, tutur Marcus.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineIDN Slot.

Pebulutangkis Indonesia Sapu Bersih Laga Pertama Olimpiade Tokyo

Tim bulutangkis Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 meraup hasil memuaskan di hari pertama ini. Dari lima wakil yang bertanding, semuanya menang.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Lima wakil tersebut adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Jonatan Christie, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

Nama terakhir yang disebut menutup kegemilangan skuad Garuda lewat kemenangan meyakinkan atas pasangan Kanada, Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura, 21-12, 21-11.

Langsung in dalam pertandingan menjadi kunci kemenangan Ahsan/Hendra hari ini.

“Alhamdulilah bisa menang, bersyukur juga bisa lewati laga pertama. Hari ini kami main cukup enak dan bisa langsung in tapi untuk pertandingan berikutnya harus lebih sip lagi, lebih siap lagi, lebih bisa keluar karena selanjutnya lawan tambah berat,” ucap Ahsan usai pertandingan seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Sementara itu Hendra mengatakan di pentas akbar seperti ini setiap pemain harus mempersiapkan diri dengan baik. Tidak boleh lengah adalah salah satu syarat.

“Karena ini Olimpiade ya memang kami harus siap dari awal, tidak boleh lengah. Saya juga melakukan banyak pemanasan. Jadi masuk lapangan sudah panas,” tambah Hendra.

Terkait penampilan mereka, Hendra mengaku puas. Hanya saja masih ada beberapa hal yang akan diperbaiki di pertandingan selanjutnya.

“Kami puas dengan permainan hari ini walau masih ada yang harus diperbaiki. Kira-kira sudah 80% tadi,” kata Hendra lagi.

Bagi Ahsan/Hendra yang sudah mengikuti Olimpiade sebanyak tiga edisi merasa tidak ada yang berbeda dari ajang Olimpiade Tokyo 2020 walau digelar dalam kondisi pandemi virus Covid-19 dan tanpa penonton.

“Atmosfer sama saja dengan Olimpiade sebelumnya walau tidak ada penonton. Saya masuk lapangan tadi agak tegang,” tutur Hendra.

Ahsan mengatakan atmosfer pertandingan tetap berbeda sekalipun tidak dihadiri para penonton.

“Pas masuk ke lapangannya itu memang beda rasanya dari turnamen lainnya. Walau tida ada penonton tetap berasa ini Olimpiade,” sahut Ahsan.

Pada laga berikutnya di grup D hari Senin (26/7) nanti, The Daddies, julukan mereka, akan ditantang wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Chia/Yik sendiri baru saja mengalahkan pasangan Korea Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae dua gim langsung 24-22, 21-15.

“Kami belum memikirkan partai selanjutnya karena masih lusa bermainnya. Besok mau latihan dulu baru diskusi sama pelatih untuk strategi,” kata Hendra.

Memiliki waktu istirahat sehari, Ahsan mengatakan keduanya tidak akan berhenti beristirahat. Hal ini penting untuk menjaga feeling.

“Walau besok kami tidak bertanding tapi waktunya akan kami pakai latihan soalnya kalau libur sehari total gitu feelingnya pasti berubah. Kami belum mau memikirkan hitung-hitungan lolos, kami mau fokus dulu ke pasangan Malaysia,” jelas Ahsan.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineGame Domino Online.

Ini Kunci Kemenangan Praveen/Melati Atas Pasangan Denmark di Olimpide Tokyo

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di ambang lolos ke babak perempatfinal Olimpade Tokyo 2020. Hal ini mereka dapatkan usai memetik kemenangan kedua dalam lanjutan kualfikasi grup C.

Ini Kunci Kemenangan Praveen/Melati Atas Pasangan Denmark di Olimpide Tokyo

Jordan/Melati menang dua gim langsung atas pasangan Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje dengan skor 24-22, 21-19.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

“Hari ini kami main lebih lepas daripada kemarin. Sudah tidak tegang dibanding kemarin. Jadi lebih yakin dengan pukulan dan pola main kami juga,” kata Melati selepas pertandingan seperti dilansir dari badmintonindonesia.org

Walau menang dua gim, Jordan/Melati dipaksa bekerja keras dalam laga ini.

Di gim pertama, usai unggul 11-4 di interval, Jordan/Melati malah disamakan 14-14 sebelum berkejaran angka hingga poin 22-22. Beruntung juara All England 2020 itu menutupnya dengan kemenangan 24-22.

Di gim kedua, Jordan/Melati yang sempat tertinggal 16-18 mendapatkan kembali momentumnya usai pengembalian Melati bergulir di net dan jatuh ke bidang permainan lawan. Mereka pun menang 21-19.

“Lengah sih tidak ya, tapi setiap bertemu mereka kan ramai. Poinnya mepet-mepet. Mereka memang pemain yang bagus, sangat kompak,” ujar Jordan.

Melati mengatakan mereka sedikit diuntungkan di set kedua sehingga akhirnya bias memetik kemenangan.

“Di gim kedua lucky ball itu sepertinya yang bikin kita bisa balikin momentum lagi. Alhamdulillah akhirnya menang straight game,” sahut Melati.

Penampilan lebih baik Jordan/Melati hari ini rupanya dipengaruhi sang pelatih kepala Richard Mainaky. Richard yang tidak ikut mendampingi Jordan/Melati ke Tokyo ternyata tetap memberikan nasihat-nasihat.

“Jadi kemarin saya ada chat dengan Kak Icad (panggilan akrab Richard), dia bilang kami sangat tegang,” ungkap Melati.

“Terus dia kasih masukan dan nasihat, mungkin karena itu juga kami jadi lebih tenang,” lanjutnya.

Berpeluang besar lolos ke babak perempatfinal membuat Jordan/Melati bertekad untuk terus memperbaiki performanya. Melati menegaskan mereka harus lebih fokus di laga-laga selanjutnya.

“Harus lebih fokus lagi untuk ke depannya dan jangan banyak buat kesalahan sendiri. Errornya mesti dikurangi,” terang Melati.

Jordan menegaskan lawan yang dihadapi di laga-laga selanjutnya akan semakin sulit. Untuk itu mereka harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus semakin termotivasi untuk tampil maksimal.

“Lawannya makin ke sini akan makin berat jadi harus jaga motivasinya dan lebih enjoy mainnya,” ucap Jordan menutup pembicaraan.

Jordan/Melati akan menutup laga di grup C pada Senin (26/7) esok kontra Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Selain itu, Marcus/Kevin, Greysia/Apriyani dan Ahsan/Hendra juga akan kembali bertanding.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlinePoker IDNPLAY.

Jonatan Christie Tanpa Hambatan di Laga Pertama Olimpiade Tokyo

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie hanya memerlukan waktu 30 menit untuk menyudahi perlawanan Aram Mahmoud di laga pembuka grup G Olimpiade Tokyo 2020. Jojo, sapaan akrabnya menang straight game 21-8, 21-14.

Jonatan Christie

Aram Mahmoud adalah pebulutangkis asal Suriah yang bergabung dengan Tim Pengungsi IOC kali ini. Pemain jangkung tersebut diakui Jojo mempunyai serangan yang bagus.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

“Dia pemain yang punya serangan  bagus. Tadi di gim kedua saya sempat kecolongan karena dia banyak mengubah pola ke menyerang. Saya agak kurang siap mengantisipasinya jadi poinnya sempat ketat,” tutur Jojo seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Jojo mengatakan bahwa dia sudah merasa bermain baik di laga kali ini.

“Ini kan serba pertandingan pertama, pertandingan pertama di Olimpiade dan pertandingan pertama sejak All England lalu,” ucap Jojo.

Lebih lanjut pemain kelahiran Jakarta itu mengakui masih ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian di pertandingan selanjutnya. Beberapa di antaranya terkait pergerakan kaki, kecepatan, hingga ketenangan.

“Tapi sejauh ini saya merasa sudah ok walau masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dari pergerakan kaki, kecepatan dan ketenangannya juga. Itu yang harus ditingkatkan di laga selanjutnya. Untuk di lapangan paling tinggal menyesuaikan kalah atau menang anginnya untuk penentuan strategi,” terang Jojo.

Sementara wakil ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus bertarung rubber gim sebelum menang atas pasangan Australia, Simon Leung Wing Hang/Gronya Somerville. Jordan/Melati menang dengan skor 20-22, 21-17, 21-13.

Jordan/Melati yang berada di grup C sebenarnya bisa meraih kemenangan lebih awal ketika sudah unggul 20-14 di gim pertama. Sayang, kelengahan membuat mereka tersalip 20-22.

“Hari ini saya mainnya belum enak. Tadi sudah leading 20-14 terus jadi kebalik karena saya agak tegang, lengah, dan akhirnya panik ketika sudah tersusul,” ujar Melati.

Jordan mengatakan keduanya tampil kurang meyakinkan. Salah satu sebabnya adalah pencahayaan yang kurang baik membuat mereka merasa sedikit silau.

“Kami main kurang in hari ini. Lampu di lapangan memang agak silau tapi itu semua merasakan jadi bukan alasan. Kami memang belum terlalu bagus saja. Beruntung kami bisa memenangkan pertandingan,” sahut Jordan.

Jordan/Melati mengaku kepanikan dan ketegangan masih mereka rasakan ketika gim kedua dimainkan tapi beruntung di pertengahan gim pelan-pelan mereka bisa keluar dari tekanan.

“Di awal-awal gim kedua kami masih kepikiran gim pertama jadi mainnya makin tidak enak dan poinnya tertinggal,” kata Melati.

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlinePokerslot88.

Jelang Laga Pertama Olimpiade Tokyo, Pelatih Ganda Campuran: Kondisi Jordan/Melati Sudah Sangat Bagus

Tim Indonesia terus mengejar persiapan akhir dalam dua hari jelang berlangsungnya cabang olahraga bulutangkis di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Salah satunya adalah wakil ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva OktaJordan-Melati

 

Jordan/Melati yang akan mengawali laga kontra wakil Australia, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville pada Sabtu (24/7) ini, diakui pelatihnya Nova Widianto hanya tinggal menguatkan faktor mental.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

“Kondisi Jordan/Melati sejauh ini sudah sangat bagus. Latihannya sudah banyak ke teknik, latihan fisiknya sudah dikurangi. Di dua hari terakhir ini tinggal menyiapkan dan menguatkan mental saja. Yang terpenting sekarang mentalnya harus siap,” tutur Nova seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Lebih lanjut, Nova mengatakan bahwa masa persiapan di Tokyo sangatlah berbeda dengan saat pemusatan latihan di Kumamoto karena terbatasnya waktu yang diberikan panitia.

“Memang tidak seperti di Kumamoto ya, di sini waktunya dibatasi baik di practice court ataupun di main hall, jadi kami harus pintar-pintar mengatur program. Sparring juga hanya ada Fajar/Rian, jadi saling bergantian,” ujar Nova.

Selain Simon/Gronya, Jordan/Melati juga bergabung bersama Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) dan Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark) di grup C. Nova mengungkapkan tidak menyiapkan strategi khusus untuk calon lawan anak asuhnya ini. Nova hanya fokus pada kesiapan Jordan/Melati di setiap laganya.

“Bertemu pasangan Australia di partai pertama harusnya jadi keuntungan bagi Jordan/Melati. Asal tidak lengah mereka bisa memanfaatkan ini sebagai langkah awal untuk masuk ke suasana pertandingan sebelum bertemu lawan yang sepadan,” ucap Nova.

Nova yang bersama Liliyana Natsir menyumbang medali perak pada ajang Olimpiade Beijing 2008 juga membagi pengalaman saat itu untuk dijadikan inspirasi bagi Jordan/Melati.

“Saya bilang ke Jordan/Melati, pengalaman saya main di Olimpiade itu jangan terlalu banyak dipikirin, tidak harus dijadikan beban… Yakin boleh tapi kita tidak boleh takabur,” pesan Nova.

Berikut jadwal pertandingan wakil Indonesia di hari Sabtu (24/7):

07.00 WIB – Lapangan 2
Penyisihan Grup A Ganda Putri
Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia)

09.00 WIB – Lapangan 2
Penyisihan Grup G Tunggal Putra
Jonatan Christie (7) vs Aram Mahmoud (IOC Refugee Olympic Team)

09.40 WIB – Lapangan 2
Penyisihan Grup C Ganda Campuran
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (4) vs Simon Wing Hang Leung/Gronya Sommerville (Australia)

10.20 WIB – Lapangan 2
Penyisihan Grup A Ganda Putra
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (1) vs Ben Lane/Sean Vendy (Inggris Raya)

16.00 WIB – Lapangan 2
Penyisihan Grup D Ganda Putra
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2) vs Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura (Kanada)

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineAgen Poker Terpercaya.

Richarlison Hattrick, Brasil Sikat Jerman di Matchday 1 Olimpiade Tokyo

Brasil memetik kemenangan telak di matchday pertama cabang sepak bola Olimpiade Tokyo. Menghadapi Jerman di Yokohama International Stadium pada Kamis, 22 Juli 2021 malam WIB, Tim Samba menang dengan skor 4-2, di mana Richarlison berhasil Hattrick dalam laga ini.

Brasil Sikat Jerman di Matchday 1 Olimpiade Tokyo

Richarlison tampil gemilang di pertandingan ini. Pemain yang merumput di Eropa itu mencetak hattrick alias tiga gol. Satu gol lainnya dicetak oleh Paulinho di menit ke-90+5. Sementara itu sepasang gol Jerman dicetak oleh Amiri di menit ke-57 dan Ache di menit ke-84.

clubpokeronline - situs judi online terpercaya

Gol pertama Richarlison terjadi saat pertandingan baru berjalan lima menit. Richarlison berhasil memanfaatkan tepisan tidak sempurna kiper Jerman, Florian Mueller.

Gol ini membuat Brasil semakin dominan. Pemain yang sama kembali mencatatkan namanya di papan skor di menit ke-22. Berawal dari skema serangan balik cepat, Richarlison sukses menuntaskan umpan crossing Guilherme Arana dengan tandukan mematikan.

Richarlison memiliki kesempatan untuk mencetak gol tak lama berselang. Namun sepakan jarak dekatnya berhasil ditepis Mueller. Richarlison akhirnya mencetak gol ketiganya di menit ke-30 setelah menuntaskan umpan Matheus Cunha dengan sepakan melengkung ke tiang jauh.

Brasil sejatinya mampu menambah satu gol lagi sebelum babak pertama berakhir. Handball Benjamin Henrichs di kotak terlarang memaksa wasit menunjuk titik putih. Sayangnya, eksekusi Matheus Cunha masih mampu digagalkan Mueller.

Setelah jeda, Jerman langsung bangkit. Buktinya, di menit ke-57, Nadiem Amiri berhasil menuntaskan bola liar di area pertahanan Brasil. Santos yang berada di bawah mistar gawang Selecao tak mampu mengamankan gawangnya.

Jerman semakin meningkatkan intensitas serangan. Apalagi setelah Ragnar Ache berhasil menuntaskan bola sepak pojok di menit ke-84. Gol ini cukup mengejutkan pasalnya sejak menit ke-63, Jerman harus bermain dengan 10 pemain setelah sang kapten, Maximilian Arnold mendapat kartu kuning kedua.

Dalam keadaan tertekan, Brasil akhirnya mampu mencetak gol tambahan di menit ke-95. Sebelum bubaran, Paulinho berhasil menuntaskan serangan balik cepat untuk mengunci kemenangan timnya.

Kemenangan ini membuat Brasil sementara ini memuncaki grup D dengan tiga poin. Brasil unggul selisih gol atas Pantai Gading yang mengalahkan Arab Saudi, 2-1.

Di pertandingan selanjutnya Brasil akan menghadapi wakil Afrika, Pantai Gading pada 25 Juli mendatang. Sementara itu Jerman akan berduel dengan Arab Saudi.

Susunan Pemain Brasil versus Jerman:

Brasil (4-2-3-1): 1-Santos; 13-Dani Alves, 15-Nino, 3-Diego Carlos, 6-Guilherme Arana; 5-Douglas Luiz, 8-Bruno Guinmares; 11-Antony (7-Paulinho 74′), 20-Claudinho (17-Malcom 65′), 10-Richarlison (19-Reinier 74′); 9-Matheus Cunha

Pelatih: Andre Jardine

Jerman (4-3-3): 1-Florian Mueller; 2-Benjamin Henrichs, 5-Amos Pieper (15-Jordan Torunarigha 46′), 4-Felix Uduokhai, 3-David Raum; 13-Arne Maier, 17-Anton Stach (16-Keven Schlotterbeck 81′), 8-Maximilian Arnold; 7-Marco Richter (18-Eduard Louewen 69′), 10-Kruse Max (6-Ragnar Ache 68′), 11-Nadiem Amiri (9-Cedric Teuchert 74′)

Pelatih: Stefan Kuntz

Berita ini disponsori oleh ClubpokeronlineAgen Poker Online.