12 Wakil Indonesia Tarik Diri dari Taipei Open 2022

Setelah menyelesaikan tur Asia Tenggara, agenda BWF World Tour pun berlanjut ke Taipei Open 2022. Turnamen ini masuk level Super 300.

Indonesia sedianya mengirim banyak wakil ke sana. Namun, belakangan menjelang hari H, pihak PBSI memutuskan menarik sebagian besar utusan. Terhitung ada 12 wakil yang ditarik.

Beberapa dari antaranya baru menyelesaikan Singapore Open 2022 dan keluar sebagai juara. Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berada dalam daftar pemain yang batal tampil di Taiwan. Padahal keduanya adalah juara pekan lalu di Singapura.

Selain itu, ada Chico Aura Dwi Wardoyo yang juga berjaya di seri Malaysia. Pihak PBSI melalui Rionny Mainaky selaku Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI membeberkan sejumlah alasan dibalik penarikan tersebut.

Fadia dikabarkan tengah mengalami masalah pada tumitnya sejak di Malaysia. Leo disebut masih merasakan sakit pada bagian pinggangnya.

“Kami menarik keikutsertaan Apri/Fadia dan Leo/Daniel dari Taipei Open 2022. Untuk Apri/Fadia, kakinya Fadia ada sedikit kendala sejak di Malaysia. Leo bagian pinggang yang baru sembuh kembali terasa, jadi diputuskan untuk fokus penyembuhan dahulu,” beber Rionny.

Rionny memastikan semua pemain yang minggu lalu tampil di Singapura dipastikan absen di Taipei Open kali ini.

“Kami juga menarik semua pemain dari Taipei yang sempat tampil di Singapore Open. Karena ada pemain dan pelatih yang sakit,” sambungnya.

Mantan pelatih tim nasional Jepang itu mengakui protokol kesehatan di Taiwan masih sangat ketat. Untuk itu, pihaknya tak mau ambil risiko.

“Di Taipei protokol kesehatan masih sangat ketat. Ada karantina, sistem bubble dan tes antigen setiap hari. Bila terpapar, karantina harus di rumah sakit. Kami tidak mau ambil risiko.”

Dengan mundurnya sebagai besar pemain, maka Indonesia hanya menyisahkan tiga wakil. Dua dari tunggal putra dan satu dari tunggal putri.

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dan Christian Adinata menjadi harapan di tunggal putra. Sementara sektor tunggal putri diwakili oleh Komang Ayu Cahya Dewi.

Berikut daftar lengkap pemain Indonesia yang mundur dari Taipei Open 2022:

Tunggal Putra

1. Chico Aura Dwi Wardoyo

Tunggal Putri

1. Putri Kusuma Wardani

Ganda Putra

1. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin

Baca juga:
Tahan Sakit di Final, Pengorbanan Siti Fadia Terbayar Gelar Juara
Ganda Putri

1. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti
2. Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani
3. Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi
4. Melani Mamahit/Tryola Nadia
5. Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari
6. Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose

Ganda Campuran

1. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari
2. Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati
3. Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela.

Indonesia Berjaya di Singapore Open 2022, Boyong 3 Gelar

Indonesia berjaya di Singapore Open 2022. Tim Merah Putih yang meloloskan empat wakil ke final berhasil membawa pulang tiga gelar juara, masing-masing dari sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri.

Gelar ganda putri diraih oleh Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang memenangi “perang saudara” atas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. “All Indonesian final” itu berakhir rubber game dengan skor 9-21, 21-14, 21-16.

Anthony Sinisuka Ginting menambah koleksi gelar Indonesia usai menaklukkan Kodai Naraoka dari Jepang. Ginting menang dua gim, 21-13, 17-21. Kemenangan atas pemain muda dari Negeri Sakura itu sekaligus mengakhiri puasa gelar Ginting dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Sementara itu, gelar ganda putri menjadi milik Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Apri/Fadia menginjak poin tertinggi usai membungkam Zhang Shu Xian/Zheng Yu. Kemenangan 21-14, 21-17 sekaligus membuat Apri/Fadia menjaga rekor sempurna dalam tiga pertemuan mereka.

bandar88 situs agen judi bola sbobet88 slot88 - 1bandar

Performa Apri/Fadia sungguh mentereng. Debut mereka ditandai dengan medali emas SEA Games 2021 di Vietnam pada akhir Mei lalu. Selanjutnya mereka berhasil merebut gelar Malaysia Open 2022 dan Singapore Open 2022 sebagai gelar ketiga mereka.

Pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian mengaku bersyukur melihat penampilan apik anak-anak didiknya itu.

“Bersyukur, Apri/Fadia bisa main baik dan juara,” beber Eng Hian.

Pelatih yang karib disapa Didi itu mengakui kemenangan kali ini tidak lepas dari strategi yang mereka terapkan.

“Dari awal, memang Apri/Fadia mengambil inisiatif menyerang dulu. Mereka memegang kendali permainan terus. Dampaknya, lawan selalu tertekan dan hanya mengikuti pola permainan yang dikembangkan Apri/Fadia. Lawan tak berkembang permainannya.”

Didi akan menekankan kepada Apri/Fadia agar tidak jemawa. Perjalanan mereka masih panjang. Masih ada target-target lain yang harus dicapai.

“Ke depan, mereka tetap harus lebih dipersiapkan lagi. Apalagi begitu banyak kejuaraan-kejuaraan besar menanti.”

Selain itu, keduanya harus semakin giat berlatih dan mematangkan diri sebab mereka akan menjadi target dari pasangan-pasangan lain.

“Sebagai pasangan yang tengah naik performanya, tentu bakal lebih diwaspadai dan dimonitor lawan-lawan,” tutupnya.

Berikut hasil lengkap final Singapore Open 2022, Minggu (17/7/2022):

WS – Pusarla V. Sindhu (India/3) vs Wang Zhi Yi (Cina): 21-9, 11-21, 21-15
XD – Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand/1) vs Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (Cina/3)
WD – Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Zhang Shu Xian/Zheng Yu (Cina/5): 21-14, 21-17
MD – Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4): 9-21, 21-14, 21-16
MS – Kodai Naraoka vs Anthony Sinisuka Ginting (4): 21-13, 17-21

Berita ini disponsori oleh 1Bandar SlotAsianbookie Bandar Bola.

Kalahkan Fajar/Rian, Leo/Daniel Juara Singapore Open 2022

Prestasi ditorehkan pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di Singapore Open 2022. Pasangan yang karib disapa The Babies ini tampil sebagai juara di turnamen Super 500 itu usai memenangi “all Indonesian final” di Singapore Indoor Stadium pada Minggu, 17 Juli 2022 petang.

Menghadapi senior mereka, The Babies mengukir “comeback” usai kalah telak di gim pertama. Tertinggal 9-21 di gim pembuka, The Babies berhasil bangkit dan membalikkan keadaan dengan merebut dua gim selanjutnya dengan skor 21-14 dan 21-16.

Ini menjadi pencapaian tersendiri bagi The Babies. Ini menjadi juara Super 500 pertama mereka. Sebelum ini, Leo sempat mengalami cedera pada pinggangnya sehingga harus absen dalam beberapa turnamen sebelumnya.

Usai mengunci gelar juara, Daniel tak henti-henti mengucap syukur. Ia mengakui kemenangan ini seperti mukjizat dari Tuhan.

“Kami ucap syukur kepada Tuhan, berkat mukjizatnya,” beber Daniel.

Daniel beralasan kemenangan mereka tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Leo sedang dalam kondisi belum sepenuhnya pulih. Namun, mereka bisa melewati ritangan sejak laga pertama hingga memenangi partai pamungkas menghadapi senior mereka yang sedang “on fire.”

“Leo Sedang cedera, tapi Tuhan memudahkan jalan sehingga kami sampai ke final,” sambungnya.

Kemenangan ini sekaligus menjadi cara mereka untuk lepas dari bayang-bayang para senior mereka mulai dari Fajar/Rian, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, hingga Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Daniel mengakui mereka terlibat persaingan sehat baik di Pelatnas maupun pertandingan resmi.

“Sebenarnya kami di pelatnas bersaing secara sehat. Walau kami lagi di bawah, kami mau bersaing lebih untuk jadi terbaik supaya kelak kami bertahan di peringkat atas,” pungkas Daniel.

Selamat The Babies!

“All Indonesian Semifinal” Lengkapi 6 Wakil Merah Putih dalam Perebutan Tiket Final Singapore Open 2022

Penampilan para pemain Indonesia di Singapore Open 2022 terus menunjukkan hasil positif. Tidak tanggung-tanggung, empat pasang ganda putra menciptakan “all Indonesian semifinal” di turnamen level Super 500 itu.

Selain empat pasang ganda putra, dua wakil lainnya dari sektor tunggal putra dan ganda putri kemudian melengkapi enam wakil Merah Putih dalam perebutan tiket final di Singapore Indoor Stadium pada Sabtu, 16 Juli 2022 siang WIB.

Empat pasang ganda putra Indonesia yang akan berebut dua tiket final adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Menariknya, “perang saudara” ini akan mempertemukan pasangan senior dan pasangan muda. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang dijuluki The Babies akan meladeni senior mereka Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang karib dijuluki The Daddies.

Sementara itu pasangan muda, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani akan menguji konsistensi juara Malaysia Masters 2022, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Dua wakil lainnya adalah ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Anthony Sinisuka Ginting.

Apri/Fadia yang adalah juara Malaysia Open 2022 akan menghadapi ganda Thailand Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul. Pertemuan sebelumnya tersaji di Malaysia Masters 2022. Saat itu Apri/Fadia menang dua gim langsung, 21-13 dan 21-10.

Sementara itu, Ginting akan menghadapi lawan berat. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu akan menantang satu-satunya harapan tuan rumah sekaligus juara dunia 2021, Loh Kean Yew.

Sebagai informasi, seluruh wakil Indonesia bermain di lapangan 1. Kita berharap mereka bisa kompak meraih hasil maksimal. Indonesia sudah dipastikan mendapat gelar dari sektor ganda putra. Semoga sektor tunggal putra dan ganda putri bisa melangkah ke laga pamungkas.

Berikut Jadwal Wakil Indonesia di Semifinal Singapore Open 2022:

Court 1

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Anthony Sinisuka Ginting vs Loh Kean Yew

Fajar/Raian, Juara Malaysia Masters 2022 Terus Melaju di Singapore Open 2022

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto masih mampu menjaga konsistensi. Langkah juara Malaysia Masters 2022 pekan lalu belum juga mendapatkan hambatan di Singapore Open 2022.

Fajar/Raian, Juara Malaysia Masters 2022 Terus Melaju di Singapore Open 2022

Pasangan ganda putra ini berhasil melewati tantangan di babak 16 besar turnamen Super 500 itu. Menghadapi pasangan China, Ren Xiang Yu/Tang Qiang, Fajar/Rian menang melalui pertarungan rubber game 21-12, 15-21, 21-13 di Singapore Indoor Stadium, Kamis (14/7/2022).

Walau melaju ke babak perempat final, Fajar/Rian mengakui perjuangan mereka tidaklah mudah. Rian mengakui lawan mereka mampu mengubah pola permainan di gim kedua sehingga mereka harus kehilangan peluang memangi laga dalam dua gim.

“Alhamdulillah bisa lancar sampai akhir gim dengan selamat dan menang. Untuk pertandingan tadi tidak mudah karena lawan mengubah permainan terutama di gim kedua,” beber Rian melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Hal senada dikatakan Fajar Alfian. Fajar mengaku bersyukur mendapat kemenangan. Kemenangan di gim pertama tidak lepas dari performa pasangan Negeri Tirai Bambu yang banyak melakukan kesalahan sendiri.

“Alhamdulillah bersyukur bisa lancar dan diberi kemenangan. Di gim pertama lawan banyak mati sendiri. Sementara di gim kedua mereka makin berkembang dan lebih percaya diri. Di gim ketiga kami tidak mau menyerah begitu saja, jadi terus berusaha menurunkan bola dan inisiatif menyerang duluan,” sambung Fajar.

Pasangan ini sudah menjalani turnamen secara beruntun dalam tiga pekan terakhir. Rian mengakui mereka harus bisa menjaga kondisi fisik dan fokus agar bisa tetap menampilkan permainan prima di lapangan pertandingan.

“Persiapan untuk besok mungkin lebih ke kondisi dan fokusnya saja. Karena itu yang sangat penting di pertandingan beruntun ketiga kami,” lanjut Rian.

Fajar/Rian akan menghadapi wakil tuan rumah di babak perempat final. Lawan mereka adalah Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean.

Tidak hanya Fajar/Rian, dua pasang ganda putra Merah Putih juga memetik kemenangan. Mereka adalah Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Sabar/Reza berhasil membungkam pasangan Malaysia, Goh V Shem/Low Juan Shen, 21-11, 21-18. Sementara itu pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga membungkam wakil Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee. Hebatnya, pasangan senior yang karib disapa The Daddies itu menang straight set, 21-14, 21-15.

Hasil berbeda diraih pasangan ganda campuran Merah-Putih Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Finalis pekan lalu tak bisa melewati hadangan di babak 16 besar. Langkah keduanya dijegal pasangan Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie usai bertarung tiga gim dengan skor akhir 10-21, 21-18, 21-10.

Pitha mengaku kecewa dengan hasil negatif tersebut. Hanya saja, ia mengakui lawannya mampu menjaga fokus dan bisa mengembangkan permainan. Sementara ia dan Rinov justru terbawa pola permainan lawan.

Lebih lanjut, Pitha mengatakan ia mengalami kesulitan di gim ketiga saat lawan mencoba melakukan service cepat. Untuk mengambilnya, pingganggnya sampai bermasalah. Hal tersebut menjadi salah satu kendala mereka di set penentuan.

Berita ini disponsori oleh Slot88Agen Bola Online.

Febriana Kusuma/Amalia Cahaya Menangi “Perang Saudara” di Laga Pertama Singapore Open 2022

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi sukses memenangi “perang saudara” di babak pertama Singapore Open 2022. Pasangan ini berhasil lolos dari hadangan rekan senegara, Melani Mamahit/Tryola Nadia pada turnamen level Super 500 itu.

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi

Ana/Tiwi harus melakoni pertandingan ketat. Kedua pasangan bertarung selama 56 menit untuk merebut kemenangan tiga gim 21-17, 12-21, 21-19 pada turnamen yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura, Selasa (12/7/2022).

Ana, sapaan manis Febriana, mengatakan duel tersebut seru dan ketat. Kedua pasangan sudah saling mengetahui keunggulan dan kelemahan masing-masing.

“Ini pertandingan yang seru dan ketat. Ini karena kami sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing,” beber Ana melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Sementara itu, Tiwi mengatakan kedua pasangan sama-sama berjuang memenangi pertandingan. Tidak ada yang ingin angkat koper lebih awal. Tiwi menegaskan dirinya dan Ana ingin berjuang dan cukup menyayangkan undian yang harus mempertemukan mereka dengan rekan senegara.

“Dalam pertandingan tadi, kami sama-sama tidak mau kalah. Terus berusaha untuk dapat poin, terutama di poin-poin kritis di gim ketiga. Memang harus diakui, tidak mudah bertemu teman sendiri. Semuanya sudah tahu di mana kelemahan dan keunggulan masing-masing,” timpal Tiwi.

Ana sebenarnya mengharapkan keduanya tidak langsung bertemu kompatriot mereka. Lebih baik bersua pasangan dari negara lain ketimbang rekan sendiri. Namun demikian, mereka tidak bisa menolak bila memang harus saling berhadapan dengan rekan sendiri.

“Senang bisa menang, tetapi sangat disayangkan harus bertemu teman sendiri di babak awal. Meskipun begitu, kita tidak bisa berbuat apa-apa dengah hasil undian ini. Pokoknya, ketemu siapa saja, saya dan Tiwi harus bermain maksimal,” sambung Ana.

bonus member baru 1 bandar 300ribu

 

Tantangan tak mudah akan dihadapi Ana/Tiwi di babak kedua. Keduanya akan bertemu Pichamon Phatcharaphisutsin/Nannapas Sukklad. Wakil asal Thailand ini sukses menekuk unggulan ketiga, Stefani Stoeva/Gabriela Stoeva asal Bulgaria dengan 21-13, 17-21, 21-18 di babak pertama.

Walau menghadapi lawan tidak mudah, Ana menegaskan mereka harus siap. Keduanya berusaha tampil maksimal dan berjuang habis-habisan di lapangan.

“Lawan siapa saja, kami harus siap. Harus bermain maksimal dan mati-matian di tengah lapangan,” tutup Ana.

Berita ini disponsori oleh 1Bandar SlotBandar88 Login.

Kembalinya Leo Rolly/Daniel Marthin

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin telah kembali. Setelah absen dalam beberapa pekan terakhir lantaran salah satu dari antaranya cedera, pasangan ganda putra ini langsung unjuk gigi di Singapore Open 2022.

Keduanya tampil mengesankan di partai pertama yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura. Leo/Daniel melibas pasangan Malaysia Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong dalam dua gim 21-18, 21-14 dalam tempo 30 menit.

Seperti diketahui, Leo sempat mengalami cedera pinggang saat berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta. Keduanya pun tak disertakan dalam dua turnamen di Malaysia yakni Malaysia Open dan Malaysia Masters yang digelar dua pekan beruntun sebelumnya.

Daniel mengatakan keduanya menargetkan tampil maksimal di Singapore Open. Tidak ada target spesifik yang dipatok. Mereka hanya mau fokus laga demi laga.

“Target kita di Singapura Open ini tentu ingin memberikan hasil yang terbaik. Cuma, kita tetap harus fokus menjalani satu per satu pertandingan dulu,” tandas Daniel melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Pasangan yang berjuluk The Babies ini sempat kesulitan di awal gim. Keduanya sempat tertinggal 12-16. Namun, mereka berhasil memperbaiki penampilan untuk mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul 18-16 hingga mampu merebut gim pertama dengan skor 21-18.

“Tadi pada awal gim, kita masih belum menemukan pola dan strategi permainannya yang pas. Tetapi setelah itu, di akhir gim pertama dan gim kedua, kita sudah menemukan pola yang tepat dengan lebih menekan dan menyerang. Dan itu berhasil,” beber Daniel.

Sementara Leo mengatakan keduanya tidak mudah kembali beradaptasi setelah absen di dua laga sebelumya. Selai itu, ada faktor angin dan kok yang cukup menantang.

“Meski menang, pertandingan tadi sebenarnya juga tidak mudah. Maklum, ini pertama kali kami main. Ada pengaruh angin yang berembus dan shuttlecock-nya juga kencang,” sambung Leo.

Berbekal kemenangan di gim pertama, Leo/Daniel makin yakin. Permainan menyerang yang mereka terapkan, tak mampu dibendung kawan. Apalagi, cedera pinggang Leo, juga sudah membaik. Mereka pun melaju ke babak kedua turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut usai menang 21-14 di gim kedua.

“Leo sudah lumayan fit. Tetapi, kata dia, masih agak terasa pegel-pegel sedikit sih. Jadi, ya pelan-pelan coba buat enjoy saja,” kata Daniel.

Terkait kondisinya, Leo mengakui masih mengalami rasa sakit. Kondisinya belum sepenuhnya pulih.

“Masih ada rasa sakitnya, belum 100 persen kondisinya. Tetapi kalau dibilang sakit juga tidak. Soalnya dibantu obat pereda nyeri juga,” tegas Leo.

Rinov Rivaldy/Pitha Mentari Tetap Bersyukur Walau Runner-up Malaysia Masters 2022

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus puas sebagai runner-up Malaysia Masters 2022. Andalan PBSI ini tak bisa berbuat banyak saat menghadapi unggulan dua dari China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Rinov/Pitha menyerah straight set 17-21, 12-21. Hasil ini bukan pencapaian yang buruk bagi Rinov/Pitha. Sejak menjadi tumpuan PBSI, keduanya harus berjuang hingga bisa menginjak final Super 500 pertama sepanjang karier mereka sebagai pasangan.

Pitha dalam keterangannya usai pertandingan mengaku bersyukur dengan hasil tersebut. Keduanya sudah mencoba mengeluarkan segenap kemampuan. Namun, pasangan China masih sulit dibendung.

“Alhamdulillah tetap mengucap syukur dengan hasil ini. Di pertandingan tadi kita sudah coba mengeluarkan seluruh kemampuan kita. Walau belum berhasil menang tapi paling tidak kita sudah berusaha,” beber Pitha melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Rinov mengaku keduanya mendapat banyak pelajaran dari pertandingan tersebut. Beberapa di antaranya bagaimana menjaga fokus dan kosentrasi, ketenangan, hingga ketahanan.

“Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari pertandingan tadi, seperti bagaimana menahan konsentrasi, menahan pola, dan ketenangan. Pastinya tetap bersyukur tapi kita belum puas. Hari ini pertama kali kita bertemu mereka, jadi sekarang tahu permainannya seperti apa. Sebisa mungkin kita harus mengejar mereka,” timpal Rinov.

Keduanya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah mendukung mereka. Mereka mengakui pencapaian ini tidak lepas dari sokongan banyak pihak.

“Terima kasih untuk semua dukungan buat kita. Jangan pernah pesimis dengan ganda campuran karena kita selalu meningkatkan kemampuan dan mencoba memberikan yang terbaik dan menikmati prosesnya,” ungkap Rinov.

Pitha mengakui tidak mudah bagi mereka untuk menginjak partai final Super 500. Ia menegaskan para pemain sebenarnya ingin memberikan yang terbaik untuk menjawab kepercayaan yang diberikan.

“Tidak mudah untuk sampai di sini, tidak mudah juga untuk mengalahkan mereka tapi saya dan Rinov juga teman-teman ganda campuran yang lain pasti mau memberikan yang terbaik selama diberi kesempatan,” imbuh Pitha.

Pitha mengakui lolos ke final membuat sejumlah beban mulai terurai. Hanya saja mereka sama sekali tidak ingin menjadikan berbagai harapan sebagai beban yang membelenggu.

“Dengan masuk final beberapa beban memang sudah lepas tapi belum semuanya. Hanya kita tidak mau menjadikan semua ini beban yang berlebihan. Kita anggap ini tantangan,” sambung Pitha.

Rinov berharap mereka bisa menjaga konsistensi. Jangan sampai di turnamen-turnamen selanjutnya performa mereka justru menurun.

“Harus tetap menjaga konsistennya, jangan sampai di pertandingan ini bisa bagus, yang selanjutnya hasilnya tidak bagus,” tutup Rinov.

Berikut hasil lengkap final Malaysia Masters 2022:

An Se-young (Korea Selatan) vs Chen Yu Fei (China) – 21-17 dan 21-15

Chico Aura Dwi Wardoyo vs Ng Ka Long Angus (Hong Kong) – 22-20 dan 21-15

Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) vs Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) – 21-11 dan 21-12

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) – 17-21 dan 12-21

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan – 21-12 dan 21-19

 

Tekuk The Daddies, Fajar Alfian/Rian Ardianto Juara Malaysia Masters 2022

Dua pasang ganda putra Indonesia bertarung di final Malaysia Masters 2022. Duel antara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menghadapi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (10/7/2022) petang WIB.

Fajar/Rian akhirnya keluar sebagai pemenang berkat kemenangan straight set 21-12, 21-19. Ini menjadi gelar ketiga pasangan ini di tahun 2022 setelah Swiss Open 2022 dan Indonesia Masters 2022.

Usai pertandingan pasangan ini tak bisa menutupi kegembiraan. Rian mengaku bersyukur bisa memetik kemenangan atas senior mereka.

“Pertama-tama mengucap syukur Alhamdulillah hari ini diberikan kelancaran dan kemenangan. Senang dan bangga, bukan hanya karena juara tapi karena bisa menang lawan senior kami apalagi sudah sangat berpengalaman. Gelar ini kami persembahkan untuk keluarga yang sedang merayakan Hari Raya Idul Adha, untuk PBSI, dan seluruh support system kami,” beber Rian melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Hal senada dikatakan Fajar Alfian. Ia mengakui hasil ini menebus kegagalan mereka di pekan lalu yang harus puas menjadi runner-up. Ia tak menampik kondisi fisik mereka sungguh terkuras.

“Alhamdulillah bersyukur bisa menang di pertandingan final hari ini. Minggu lalu kami menjadi runner-up dan hari ini kami bisa menjadi juara pastinya tidak mudah. Karena stamina sudah terkuras tapi kami bagaimana caranya untuk bangkit, untuk bisa lebih baik lagi,” sambung Fajar.

Pasangan nomor lima BWF ini belajar dari penampilan mereka pekan sebelumnya. Menghadapi partai final, keduanya benar-benar menyiapkan fisik dan menjaga fokus.

“Kami memang sudah siap di pertandingan hari ini. Kami tidak mau kekalahan minggu lalu terulang. Minggu lalu kami merasakan stamina kami terkuras, jadi kami lebih menyiapkan stamina dan fokusnya,” tandas Fajar.

Lebih lanjut, Fajar mengatakan keduanya tetap menunjukkan semangat juang tinggi meski yang dihadapi adalah rekan senegara. Bagi mereka, saat berada di lapangan, yang dihadapi tetaplah lawan.

“Kami tidak terlalu memikirkan siapa lawan kami, walau lawan teman sendiri tapi kalau sudah di lapangan tetap namanya lawan. Kami juga kan mau titel untuk menambah kepercayaan diri.”

Ini menjadi gelar ketiga dari enam kali final sepanjang tahun 2022. Keduanya pun mematok target selanjutnya yakni Kejuaraan Dunia 2022. Rian menegaskan keduanya belum juga merasa puas. Mereka masih haus untuk mengukir prestasi-prestasi selanjutnya.

“Tetap banyak evaluasinya walau sudah dapat tiga gelar dan tiga runner up. Kami tetap tidak mau mudah puas karena masih banyak turnamen di depan yang ingin kami raih. Salah satunya Kejuaraan Dunia,” ungkap Rian.

Sementara Fajar mengatakan sebelum menatap Kejuaraan Dunia, mereka akan tampil di Singapore Open yang dimulai pekan ini. Ia berharap mereka bisa tampil konsisten hingga sanggup menginjak podium tertinggi.

 

Rinov/Pitha dan Chico Aura Pertama Kali Tampil di Final Super 500

Dua wakil Indonesia menorehkan catatan tersendiri di Malaysia Masters 2022. Untuk pertama kali mereka berlaga di partai final Super 500.

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Chico Aura Dwi Wardoyo akan berjuang menggapai klimaks setelah tampil meyakinkan sejak pertandingan pertama.

Rinov/Pitha ke final usai menumbangkan wakil Thailand, Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran dalam pertarungan tiga gim 18-21, 21-10, 21-15.

“Hari ini kita main tidak begitu bagus performanya, tapi kita mencoba melakukan yang terbaik. Lawan juga kurang baik bermainnya jadi kita ambil kesempatan itu,” aku Rinov usai laga melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Pasangan peringkat 20 dunia mengaku bersyukur bisa menginjak final Super 500 untuk pertama kalinya. Rinov mengakui hal ini tidak lepas dari perjalanan mereka melewati berbagai rintangan.

“Final Super 500 pertama pasti bersyukur, tapi memang kita sudah diberikan banyak pertandingan dan pengalaman, harusnya memang di sini targetnya. Jangan cepat puas dulu,” tandas Rinov.

Pitha mengatakan tugas mereka belum selesai. Masih ada pertandingan final yang harus mereka hadapi.

“Alhamdulillah yang pasti bersyukur banget bisa menjalankan turnamen ini dari babak pertama sampai sekarang hasilnya oke Tapi masih belum puas karena masih ada tugas besok di final,” tegas Pitha.

Rinov/Pitha akan menantang unggulan kedua dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Zheng/Huang harus bekerja keras melewatkan pertandingan tiga gim menghadapi pasangan Taiwan, Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang, 20-22, 21-16, 22-20.

Sementara itu Chico Aura Dwi Wardoyo lolos ke laga pamungkas usai menekuk pemain China, Lu Guang Zu.

Pemain kelahiran Jayapura, Papua melewatkan 88 menit untuk menyudahi laga dengan skor 20-22, 23-21, 21-19.

Chico yang berusia 24 tahun mengakui ada beberapa catatan dari penampilannya. Di set pertama ia salah menerapkan strategi.

“Alhamdulillah, bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik. Di gim pertama saya ada beberapa kesalahan strategi. Sementara di gim kedua dan ketiga saya sudah lebih enjoy bermain. Saya fokus di poin-poin kritis di gim kedua dan gim ketiga,” aku Chico.

Lebih lanjut, Chico mengatakan ia berusaha mengubah pola permainan di set kedua dan ketiga. Selain itu, ia berusaha tampil konsisten meraih poin demi poin.

“Di gim kedua dan ketiga saya juga coba mengubah pola permainan, lalu konsisten di poin demi poin. Saya tidak memikirkan sedang unggul atau sedang tertinggal, saya terus berusaha sampai pertandingan berakhir,” pungkas Chico.