Chico Kalahkan Anthony Ginting, Gregoria Mariska Kembali Tumbangkan Akane Yamaguchi

Lima dari tujuh wakil Indonesia yang bertanding di perempat final Malaysia Masters 2022 berhasil memetik kemenangan. Dua dari antaranya adalah Chico Aura Dwi Wardoyo dan Gregoria Mariska Tunjung.

Chico memenangi “perang saudara” atas Anthony Sinisuka Ginting. Pebulu tangkis kelahiran Jayapura, Papua, itu, menang rubber game 11-21, 21-16, 21-17.

“Di gim pertama, saya keduluan sama Aa Ginting secara tempo permainan. Dia langsung bermain cepat,” beber Chico melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Lebih lanjut, ia mengatakan dirinya coba mengimbangi tempo permainan Ginting di set kedua dan ketiga. Selain itu, ia merasa dirinya lebih siap secara mental.

“Di gim kedua dan ketiga, saya coba mengimbangi temponya dan sedikit memperlambat. Hari ini saya bisa fokus dan banyak dapat poin dari kesalahan Aa Ginting sendiri. Memang yang saya lebih siapkan adalah mental dan pikiran karena kalau teknik kita sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing,” sambungnya.

Ginting mengakui dirinya tak mampu mengontrol pikiran terutama di set kedua.

“Di gim pertama permainan saya masih enak dan bisa mengembangkan permainan dengan baik, sementara Chico juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Bola dia juga masih banyak ragu-ragu. Di gim kedua, mind set saya masih seperti gim pertama yang mudah dapat poin padahal dia sudah mulai lepas mainnya.”

Ginting yang lahir di Cihami, Jawa Barat mengakui kompatriotnya itu bermain lebih solid di set kedua.

“Kalau di gim pertama smes saya bisa langsung dapat poin, berbeda di gim kedua dia bisa balik-balik terus jadi saya terburu-buru malah mati sendiri,” sambung Ginting.

Ginting berusaha lebih sabar di set penentuan. Hanya Ginting perlu mengakui Chicho tampil baik dan lepas di laga ini.

“Perjalanan di gim kedua dan ketiga saya coba lebih sabar, hanya memang hari ini dia bermain bagus dan lepas.”

Chico akan menghadapi tunggal putra asal Hong Kong, Ng Ka Long Angus. Chico menegaskan dirinya ingin menampilkan permainan terbaik.

“Ada rasa bangga dan senang bisa melaju ke semifinal di sini, tapi tidak mau terlalu euforia karena besok masih pertandingan. Mau fokus kembali, set pikiran untuk besok dari awal lagi,” tegas Chico.

Sementara itu Gregoria Mariska Tunjung kembali membuat kejutan saat menghadapi pasangan nomor satu dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi. Usai memetik kemenangan pekan lalu di Malaysia Open, Jorji kembali menaklukkan Yamaguchi. Kali ini dalam tiga gim denga skor akhir 25-23, 15-21, 21-10 dalam waktu 50 menit.

“Hari ini yang pasti saya lebih siap. Tetapi saya tidak mau memberikan tekanan yang berlebihan di diri saya karena saya bisa menang minggu lalu di Malaysia Open,” tandas Jorji usai laga.

Selanjutnya Jorji akan menghadapi pemain ranking 4 BWF dari Korea Selatan, An Se Young di babak semifinal, Sabtu (9/7/2022).

“Perang Saudara” Ginting vs Chicho di Perempat Final Malaysia Masters 2022

Dua tunggal putra Indonesia harus saling jegal di babak perempat final Malaysia Masters 2022. Anthony Sinisuka Ginting akan meladeni kompatriotnya Chico Aura Dwi Wardoyo untuk memperebutkan satu tempat di babak semifinal turnamen Super 500 itu.

Pertandingan itu akan digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Jumat, 8 Juli 2022 hari ini.

Pertandingan ini menjadi ujian bagi keduanya untuk meraih tiket ke babak empat besar. Sebelumnya, Ginting mengalahkan Kashyap Parupalli dari India, 21-10, 21-15 dalam watu 34 menit.

Sementara itu, Chicho membungkam Kantaphon Wangcharoen asal Thailand. Pemain asal Jayapura, Papua itu harus bertarung tiga gim selama 60 menit dengan skor akhir 18-21, 21-11, 21-9.

Usai laga, Ginting mengatakan dirinya berusaha memegang kendali sejak awal pertandingan. Hal ini menempatkan lawannya dalam situasi tertekan sepanjang laga.

“Memang dari awal permainan sampai akhir, saya lebih mencoba dengan memegang tempo dan ritme permainan saja sih. Jadi lawan juga nggak bisa berkembang banyak dalam permainan tadi,” beber Ginting melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Lebih lanjut, pemain kelahiran, Cimahi, Jawa Barat itu mengakui ia berhasil menjalankan strateginya dengan benar.

“Jadi dalam pertandingan ini saya lebih bagaimana mempergunakan strategi yang tepat saja waktu berada di posisi kalah angin itu.”

Ginting menekankan pentingnya menyusun strategi yang tepat. Kondisi lapangan yang penuh tantangan jelas menuntut siasat tertentu.

“Terus terang, saat dalam posisi menang angin itu juga enggak banyak pilihan untuk menggunakan stroke. Jadi ya memang harus ada strategi yang tepat juga buat menyikapi kondisi seperti itu.”

Terkait pertandingan menghadapi juniornya, Ginting mengaku keduanya sudah saling mengenal. Mereka adalah partner latihan di Pelatnas Cipayung. Masing-masing sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan lawannya.

“Kalau besok lawan Chico, memang kita sama-sama sudah tahu satu sama lain, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi ya yang utama harus lebih siap saja besok. Harus lebih fokus juga dan mempersiapkan strategi apa yang tepat waktu di lapangan saja. Ya pastinya semoga bisa bermain dengan baik besok,” beber Ginting.

Sementara itu, Chicho mengatakan dirinya akan berusaha tampil tanpa beban. Ia sadar posisinya kurang diunggulkan di hadapan Ginting. Namun, ia berjanji menampilkan permainan terbaik.

“Pastinya saya ingin memberikan yang terbaik untuk pertandingan besok. Selain itu, saya akan bermain nothing to lose juga sih,” tegas Chico.

Apakah Ginting mampu melewati hadangan juniornya? Atau, Chicho justru bisa membuat kejutan?

Chico Aura Melaju, Jonatan Christie Terhenti

Hasil berbeda dialami dua pemain tunggal putra Indonesia di Malaysia Masters 2022. Chico Aura Dwi Wardoyo sukses memetik hasil positif saat menghadapi Lee Cheuk Yiu dari Hong Kong.

Tampil di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Rabu (6/7/2022), Chicho menang rubber game 21-16, 17-21, 21-19.

Usai pertandingan, pemain kelahiran Jayapura itu mengaku senang bisa memetik kemenangan ketiga atas pemain tahun itu sepanjang tahun ini.

“Tadi, Alhamdulillah main dengan baik dan tidak cedera juga sampai akhir,” bebernya melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Chico mengaku dirinya bisa mengontrol pertandingan dan menjaga fokus sepanjang laga.

“Secara keseluruhan bisa mengontrol permainan lawan, bisa fokus dan pegang bola depannya,” sambungnya.

Ia mengakui banyak belajar baik dari rekaman video maupun masukan dari para pemain senior tunggal putra tentang pemain asal Hong Kong itu.

“Saya sudah bisa lebih belajar dari video dan masukan kakak-kakak senior di tunggal putra juga pelatih tentang permainan dia. Itu sangat membantu saya jadi lebih enak untuk how to play-nya sudah lebih mengerti.”

Chico mengakui kepercayaan dirinya semakin baik dibanding saat tampil di Malaysia Open Super 750 pekan lalu.

“Permainan saya sudah jauh lebih baik daripada permainan minggu lalu. Saya lebih percaya diri soalnya dari suasana dan kondisi lapangan sudah tahu. Target bisa terus main bagus dan mengeluarkan semua yang sudah dilatih selama ini,” tutupnya.

Hasil berbeda ditorehkan Jonatan Christie. Pemain yang karib disapa Jojo ini harus angkat koper di babak pertama setelah dikalahkan Wang Tzu Wei asal Taiwan dengan skor 21-16, 18-21, 25-27 dalam pertarungan 93 menit.

Jojo sungguh kecewa dengan hasil minor itu. Ia tak puas dengan kinerja perangkat pertandingan yang dinilai kerap merugikan dia dan membuat konsentrasinya terganggu.

“Secara permainan saya merasa semua sudah oke tadi. Tetapi memang ada beberapa keputusan perangkat pertandingan yang saya rasa merugikan saya. Wasit agak kurang tegas,” beber Jojo.

Lebih lanjut, pemain kelahiran Jakarta itu memberikan sejumlah contoh betapa buruknya kinerja sang pengadil pertandingan di laga itu.

“Seperti misalnya lawan beberapa kali mengulur waktu secara tidak wajar, tapi tidak pernah diperingatkan. Lalu ada beberapa keputusan hakim garis yang kurang tepat, juga keputusan wasit yang meng-overrule keputusan hakim garis yang menurut saya keliru. Ini yang membuat saya agak kesal dan kecewa. Sebenarnya saya coba untuk tetap main fokus, tapi ya hasilnya tidak sesuai dengan keinginan. Belum rezeki.”

Walau kalah, Jojo tidak ingin terpenjara. Ia mengaku berusaha mengambil hal positif dan bersiap menghadapi turnamen berikutnya.

 

Kembali Lewati Hadangan Tuan Rumah, Fajar Alfian/Rian Ardianto ke 16 Besar Malaysia Masters 2022

Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil melewati ujian pertama di Malaysia Masters 2022. Finalis Indonesia Open 2022 itu kembali melewati hadangan wakil tuan rumah, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin di babak 32 besar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Selasa (5/7/2022).

Fajar/Rian berhasil menutup pertandingan dalam dua gim, 21-14, 22-20. Pasangan yang sama dikalahkan Fajar/Rian pekan sebelumnya di babak semi final Malaysia Open 2022 juga dalam dua gim, 21-14, 21-12.

Fajar/Rian mengakui permainan lawan kali ini lebih meningkat ketimbang di pertemuan sebelumnya. Wakil tuan rumah itu tampil lebih berani terutama di gim kedua.

“Syukur Alhamdulillah, bisa menjalani pertandingan dengan lancar dan diberikan kemenangan. Di gim kedua Goh/Izzuddin bermain lebih berani, terutama di bola-bola depan, sementara kami banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang antisipasi,” beber Rian melansir siaran pers Humas PP PBSI.

“Di gim pertama start kami cukup bagus, sempat kaget juga karena di Malaysia Open biasanya lapangan kami menang angin tapi hari ini jadi kalah angin. Hanya jadinya enak buat kami,” sambungnya.

Sementara Fajar menilai di gim kedua keduanya tampil lebih tenang terutama di poin-poin kritis. Hal ini memungkinkan mereka bisa meraih kemenangan straight set.

“Di gim kedua itu kami bermain lebih tenang di poin-poin kritis, terutama saat tertinggal 19-20. Lebih rileks dan akhirnya bisa membalikkan keadaan,” sambungnya.

Rian menyumbang dua poin krusial di poin-poin kritis melalui servis. Terkait hal ini, Rian mengatakan tidak ada yang berubah dengan tekniknya.

“Saya tidak mengubah cara servis, tapi mungkin mereka terburu-buru ingin mematikan. Jadinya tidak terkontrol,” ungkap Rian.

Usai bertarung hingga final Malaysia Open, keduanya mengakui kondisi belum sepenuhnya bugar. Untuk itu mereka akan memaksimalkan waktu istirahat sehari sebelum memainkan babak 16 besar.

“Kondisi badan tidak bisa dipungkiri, masih capek ya karena baru main hari Minggu. Besok ada istirahat satu hari, kami akan full recovery. Semoga di babak 16 besar bisa lebih baik dari kondisi sekarang,” lanjut Fajar.

Nasib berbeda dialami junior Fajar/Rian, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Juara All England 2022 itu harus mengakui keunggulan wakil Malaysia, Goh V Shem/Low Juan Shen usai bertarung tiga gim dengan skor akhir 21-15, 14-21, 19-21 dalam waktu 51 menit.

19 Wakil Indonesia Bertarung di Malaysia Masters 2022

Tak berselang lama seteah Malaysia Open 2022, di tempat yang sama, akan dilangsungkan Malaysia Masters 2022. Axiata Arena, Kuala Lumpur, akan menjadi venue bagi penyelenggaraan turnamen Super 500 itu sejak Selasa, 5 Juli hingga Minggu, 10 Juli nanti.

Indonesia pun tetap menyertakan wakil-wakilnya. Sebanyak 19 wakil Merah-Putih akan bertarung di turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar 360 ribu dolar AS itu.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky memberikan kabar positif terkait kondisi para pemain Indonesia.

“Di luar yang tampil di babak-babak akhir Malaysia Open, kondisi mereka cukup bagus. Persiapan dengan latihan rutin tetap dilaksanakan, baik itu teknik maupun fisik. Di Malaysia fasilitas sangat mendukung, jadi kami cukup terbantu,” beber Rionny melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Sementara itu bagi para pemain yang pekan lalu bertarung hingga partai final, saat ini fokus persiapan lebih pada pemulihan.

“Bagi yang masih bermain hingga babak akhir, terutama Apri/Fadia dan Fajar/Rian yang tampil di final, hari ini mereka kami fokuskan untuk recovery dulu,” sambungnya.

Mantan pelatih timnas Jepang itu berharap hasil di Malaysia Masters kali ini bisa lebih baik. Penampilan para pemain Indonesia bisa lebih maksimal.

“Hasil di Malaysia Open sudah bagus, kami dapat satu gelar dan satu runner up. Perkembangan beberapa pemain juga meningkat. Saya berharap di Malaysia Masters bisa lebih maksimal dan mendapat hasil yang lebih bagus.”

Jelang dimulai, Indonesia resmi menarik dua wakil yakni pemain tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Vito ditarik karena cedera betis yang dialami di babak perempat final Malaysia Open 2022, sementara Leo/Daniel belum 100 persen siap usai Leo mengalami cedera pinggang.

“Vito setelah diperiksa lebih lanjut memang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan di Malaysia Masters dan Singapore Open. Dia akan fokus pemulihan agar bisa berlaga di Kejuaraan Dunia nanti,” beber Rionny.

Sementara itu, ganda putra yang dijuluki The Babies itu belum sepenuhnya fit. Pasangan ini bari akan tampil pekan depan di Singapore Open 2022.

“Untuk Leo sudah mulai berlatih tapi belum siap 100 persen untuk turun di sini. Leo/Daniel akan siap di Singapore Open pekan depan.”

Ia juga mengomentari terkait banyaknya pemain yang mengalami cedera. Pihaknya akan melakukan evaluasi bersama pelatih teknik, pelatih fisik, dan tim medis.

Berikut daftar pemain Indonesia di Malaysia Masters 2022:

Tunggal Putra
1. Anthony Sinisuka Ginting
2. Jonatan Christie
3. Chico Aura Dwi Wardoyo
4. Tommy Sugiarto

Tunggal Putri
1. Gregoria Mariska Tunjung
2. Putri Kusuma Wardani
3. Fitriani
4. Ruselli Hartawan

Ganda Putra
1. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
2. Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri
3. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Ganda Putri
1. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti
2. Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani
3. Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi
4. Melani Mamahit/Tryola Nadia

Ganda Campuran
1. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari
2. Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati
3. Zachariah Josiahno/Hediana Julimarbela
4. Hafiz Faizal/Serena Kani

Takluk dari Pasangan Jepang, Fajar/Rian Runner-up Malaysia Open 2022

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal mencapai klimaks. Keduanya harus mengakhiri Malaysia Open 2022 sebagai runner-up.

Fajar/Rian tak bisa menumbangkan unggulan kedua dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pada pertandingan final yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 3 Juli 2022 petang WIB.

Fajar/Rian menyerah usai bertarung tiga gim dalam waktu lebih dari satu jam dengan skor akhir 24-22, 16-21, 21-9.

Berbicara usai pertandingan, Rian mengakui keduanya mengawali pertandingan dalam situasi kurang ideal. Mereka selalu tertinggal dan sempat memperkecil ketertinggalan. Namun, banyaknya kesalahan sendiri memberi poin gratis kepada lawan.

“Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar walau hasilnya belum maksimal. Di gim pertama kami selalu tertinggal tapi kami terus berusaha mengejar, sayang tidak bisa menyelesaikan saat bisa ambil dua gim poin. Di gim kedua permainan kami membaik dan bisa menang. Di gim ketiga, start kami terlalu lambat, sementara mereka bisa langsung menemukan pola yang tepat,” beber Rian melansir siaran pers humas PP PBSI.

Sementara itu, di sisi lain, keduanya mengakui permainan lawan yang sangat solid. Pasangan dari Negeri Sakura itu memiliki stamina yang baik.

“Hoki/Kobayashi sangat padu. Mereka juga punya power yang kuat dan stamina yang baik. Hari ini mereka bermain sangat stabil,” sambung Fajar.

Fajar mengakui secara keseluruhan penampilan mereka belum maksimal. Keduanya kurang memanfaatkan momentum di akhir gim pertama.

“Kami tidak tampil maksimal hari ini, banyak melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu. Kuncinya mungkin tadi di gim pertama, sayang kami kurang berani saat dapat dua gim poin itu,” tandas Fajar lagi.

Selain itu, Rian mengakui stamina mereka menurun. Namun, hal ini bukan alasan utama dan pembenaran atas kekalahan itu.

“Stamina kami memang sudah menurun, tapi itu bukan alasan karena lawan juga pasti merasakan. Lebih ke kurang fokusnya saja,” lanjut Rian.

Saat ini mereka harus bisa memulihkan kondisi dengan cepat. Tak berselang lama, mereka akan terjun di Malaysia Masters 2022.

“Kami harus benar-benar pintar memulihkan kondisi karena kalau dibilang, badannya sudah remuk istilahnya. Jadi harus pintar dari segi pola makan, istirahat, dan vitamin,” sambung Fajar.

Rian menegaskan mereka akan berjuang maksimal agar bisa meraih hasil lebih baik di pekan kedua.

“Pastinya kami menatap ke depan lebih baik lagi. Walaupun di sini hasilnya belum maksimal, kami akan mencoba memperbaikinya lagi, mengevaluasinya lagi apa kurangnya,” tutup Rian.

Berikut hasil final Malaysia Open 2022:

Tunggal Putra
Viktor Axelsen (Denmark/1) vs. Kento Momota (Jepang/2), 21-4, 21-7

Tunggal Putri
Ratchanok Intanon (Thailand/8) vs. Chen Yu Fei (China/4), 21-15, 13-21, 21-16

Ganda Putra
Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang/2) vs. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia/6), 24-22, 16-21, 21-9

Ganda Putri
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia) vs. Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China), 21-18, 12-21, 21-19

Ganda Campuran
Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China/2) vs. Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand/2), 21-13, 21-18

Selangkah Lagi, Fajar Alfian/Rian Ardianto Raih Gelar Super 750

Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto hanya butuh satu kemenangan lagi untuk meraih gelar Super 750 pertama mereka. Keduanya akan bertanding di babak final Malaysia Open 2022 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia pada Minggu, 3 Juli 2022 siang WIB.

Fajar/Rian lolos ke final setelah menyingkirkan wakil tuan rumah Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dua gim langsung 21-14, 21-12.

Fajar dalam keterangannya usai pertandingan mengakui kemenagnan ini tidak mudah. Walau unggul jauh dalam rekor pertemuan, keduanya harus menghadapi tekanan dari luar lapangan.

“Alhamdulillah bersyukur karena ini pertandingan tidak mudah melawan tuan rumah dengan dukungan penonton yang begitu banyak. Walau rekor pertemuan kami menang, kalau sudah di lapangan saya rasa tidak ada pengaruhnya, seperti 0-0 lagi,” beber Fajar melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Lebih lanjut, ia mengatakan mereka berusaha mengendalikan pertandingan. Sementara pasangan tuan rumah tak bisa lepas dari tekanan sepanjang laga.

“Hari ini kami berusaha mengendalikan permainan depan karena kalau sudah pegang bola depannya, akan sangat enak untuk menyerang. Di gim pertama dan kedua, terlihat sekali lawan tidak bisa keluar dari tekanan,” sambungnya.

Ini merupakan final Super 750 pertama mereka. Usai menjuarai Swiss Open Super 300 dan Indonesia Masters Super 500, saatnya FajRi menambah koleksi gelar mereka.

“Rasanya senang dan bersyukur, tapi belum cukup sampai di sini, masih ada partai besok (Minggu, 3/7 –Red.), partai final. Kami tetap mau menampilkan yang terbaik untuk Indonesia,” ungkap Fajar.

Rian menegaskan mereka akan mempersiapkan diri dengan baik, terutama memulihkan kondisi guna menghadapi lawan yang sangat tangguh dari Jepang.

“Besok kami akan menyiapkan fisik dan mental, full recovery yang utama. Turnamen kan sudah beruntun terus, stamina dan fokus pasti terkuras. Jadi harus lebih disiapkan lagi,” tegas Rian.

Pasangan nomor tujuh dunia itu akan meladeni unggulan dua Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.

Sementara itu, satu wakil Merah-Putih di babak semifinal yakni Jonatan Christie gagal melangkah ke final. Jojo bertekuk lutut di hadapan unggulan pertama dari Denmark, Viktor Axelsen.

“Karena dia pemain tinggi dengan jangkauan yang baik, itu yang membuat dia bisa men-cover lapangan dengan hanya satu langkah saja. Itu salah satu kelebihan dia yang menyulitkan saya,” aku pemain yang karib disapa Jojo itu setelah perandingan.

Walau demikian, pemain kelahiran Jakarta itu tetap senang bisa menghadapi Viktor di pertandingan ini.

“Tapi di luar hasil dan permainan, saya senang bisa bertemu Viktor hari ini. Ingin juga ketemu Momota, tapi memang belum bisa.”

Selanjutnya Jojo akan mempersiapkan diri menghadapi turnamen di pekan berikutnya yakni Malaysia Masters 2022.

Presiden PSG Beri Kode Bakal Jual Neymar?

Saat ini Neymar Junior tengah digosipkan sedang tidak nyaman di Paris Saint-Germain (PSG). Posisi pemain asal Brasil di skuad Les Parisien dikabarkan goyah. Hal ini seperti diisyaratkan Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi belum lama ini.

Presiden PSG Beri Kode Bakal Jual Neymar?

Pengusaha asal Timur Tengah itu seperti memberi kode mereka bakal melepas mantan pemain Barcelona itu.

“Kemungkinan menjual Neymar musim panas ini? Yang bisa saya katakan kepada Anda adalah kami berharap semua pemain melakukan lebih banyak dari musim lalu. Lebih banyak lagi!”

bonus member baru 1 bandar 300ribu

Nasser yang kecewa lantaran PSG belum juga meraih gelar Liga Champions Eropa menekankan perlunya kerja keras dari semua pihak untuk kemajuan klub asal Prancis itu.

“Mereka semua harus 100 persen. Jelas, kami tidak cukup baik untuk melangkah jauh di musim lalu. Musim depan, tujuannya jelas, bekerja setiap hari dengan 200 persen untuk memberikan semua yang pemain miliki untuk jersey ini.”

Tidak hanya itu, Nasser juga menyoroti sikap para pemain. Baginya setiap pemain harus menjaga sikap untuk menjadi rendah hati. Hal ini penting untuk menghindari cedera, sanksi, dan pelanggaran yang tidak perlu.

“Pemain harus menjadi rendah hati lagi. Pemain harus berubah untuk menghindari cedera, skorsing, dan pelanggaran yang mengubah permainan,” tegasnya.

Meski tidak menyebut nama secara jelas, pernyataan sang bos dianggap mengarah pada Neymar.

Sebelum itu, Nasser menekankan pentingnya komitmen para pemain pada klub.

Ia mengharapkan para pemain memelihara dalam diri mereka semangat juang pantang menyerah. Baginya mentalitas seperti itu perlu dipertegas dan menyebar dalam tim tersebut.

“Kami ingin pemain yang mencintai klub, yang suka bertarung, yang suka menang. Dan kami ingin mentalitas ini menyebar ke seluruh klub.”

Patut diakui, walau bertabur bintang, klub tersebut belum juga meraih mahkota Liga Champoions Eropa.

Gelandang PSG, Ander Herrera menilai timnya seharusnya memiliki kesempatan untuk mengakhiri paceklik Liga Champions Eropa dua tahun silam.

“Karena dua tahun lalu kami melewatkan peluang melawan Bayern di Lisbon, dalam sebuah final yang harusnya kami menangkan,” beber mantan pemain Manchester United itu.

Herrera mengatakan situasi saat ini tidak mudah. Walau mereka mampu mendominasi pertandingan, pada akhirnya Madrid berhasil membuat perbedaan sehingga langkah mereka musim ini terhenti di babak 16 besar.

“Lalu, karena sepakbola itu rumit, seringkali dua tambah dua tak sama dengan empat, Musim ini kami superior melawan Madrid selama 160 menit, tapi mereka membutuhkan 20 menit bermain bagus untuk menyingkirkan anda. Itulah sepakbola,” tegasnya.

Apakah PSG mampu mencapai klimaks musim depan? Kita lihat saja nanti.

Berita ini disponsori oleh 1BandarLink Alternatif SBOBET.

Usai Menjegal Unggulan Pertama, Gregoria Mariska Tersandung di Hadapan Wakil China

Sepak terjang Gregoria Mariska Tunjung di Malaysia Open 2022 akhirnya terhenti di babak 16 besar. Setelah menyingkirkan unggulan pertama dari Jepang, Akane Yamaguchi di babak pertama, Jorji tak mampu melanjutkan tren positif itu saat menghadapi Wang Zhi Yi dalam perebutan tiket perempat final.

Jorji harus mengakui keunggulan jawara Asia 2022 saat bertarung di Axiata Arena, Kuala Lumpur pada Kamis, 30 Juni 2022. Jorji takluk dalam dua gim, 19-21 dan 13-21.

Jorji mengaku dirinya sudah mengawali pertandingan dengan baik. Namun, ia kemudian banyak melakukan kesalahan sendiri. Situasi tersebut sungguh dimanfaatkan oleh lawan.

“Tadi sebetulnya saya sudah merasa enak bermainnya, terutama di awal-awal gim. Hanya karena lawan itu punya pola balik serang, jadinya kadang sudah dapat kesempatan tapi saya seperti terlalu banyak berpikir untuk ambil keputusan, seperti saya dapat bola enak dan harus mati nih, padahal tidak harus. Bisa saja diolah dulu, bisa sabar dulu,” beber Jorji melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Juara Dunia Junior 2017 itu mengakui setelah perolehan poinnya dijekar lawan, ia pun menjadi goyah. Ia mulai merasa ragu dengan strategi yang akan diterapkan.

“Lalu setelah terkejar dan poinnya mepet malah tidak yakin dengan pola yang diterapkan, tidak percaya diri,” sambungnya.

Jorji sudah pernah bertemu dengan Wang sebelumnya. Namun, pertemuan itu terjadi lima tahun lalu di Kejuaraan Dunia 2017 yang akhirnya membawanya ke podium juara.

Menurut Jorji, pertemuan lima tahun lalu itu tidak bisa menjadi patokan untuk pertandingan kali ini. Banyak hal sudah berubah dari kedua pemain.

“Pertemuan pertama saya dengan dia sudah terjadi lima tahun lalu, tidak bisa dijadikan patokan. Namun, dari segi pola permainan dia tidak banyak berubah, hanya kualitasnya memang sudah di atas,” beber Jorji.

Hal lain yang membuat Jorji gagal melaju ke babak delapan besar adalah ketidaksiapannya untuk menerapkan pola permainan yang tepat.

“Sementara saya tadi masih cari-cari cara bagaimana mematikan dia, pola yang buat dia tidak enak bagaimana.”

Jorji menyadari dirinya masih harus bekerja keras. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan, terutama dalam hal non-teknis.

“Saya harus perbaiki fokus di otak saya, tadi saya banyak melakukan kesalahan karena di otak saya banyak berpikir kekurangan saya. Saya juga sudah konsultasi dengan psikolog dan semoga faktor ini bisa teratasi walau saya tahu perlu waktu,” tandasnya.

Nasib malang Jorji serupa dua pasang ganda campuran yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Rehan/Lisa takluk dair peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 asal China, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dengan skor 19-21, 11-21.

Sementara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari tak bisa melewati unggulan enam dari Hong Kong , Tang Chun Man/Tse Ying Suet. Rinov/Pitha kalah straight set 13-21, 10-21.

 

Nasib Lukaku Mirip Hernan Crespo

Romelu Lukaku baru saja resmi kembali ke Inter Milan. Ia kembali ke Italia dengan status pemain pinjaman dari Chelsea selama satu musim. Setelah musim baru berakhir, Lukaku akan kembali ke Stamford Bridge lantaran tidak ada opsi pembelian permanen dalam kesepakatan mereka.

Romelu Lukaku Resmi Kembali ke Chelsea

Merunut perjalanan Lukaku, membuat kita teringat akan Hernan Crespo. Mantan pemain timnas Argentina itu memiliki riwayat karier yang tak jauh berbeda dengan Lukaku.

Crespo pernah meraih kesuksesan di Italia bersama Inter Milan. Ia lantas diboyong Chelsea. Namun, alih-alih berkilau, karier Crespo di Inggris justru meredup. Alhasil, Crespo pun kembali ke Italia sebagai pemain yang dipinjam AC Milan dan Inter Milan, sebelum resmi dipermanen Inter Milan pada 2007.

Crespo pun turut angka bicara terkait Lukaku. Menurutnya, Crespo sungguh dihargai di Inter Milan, berbeda halnya saat berseragam Chelsea.

bonus member baru 1 bandar 300ribu

“Lukaku memutuskan kembali – di Inter dia merasa seperti seorang raja, di Chelsea dia tidak merasa begitu. Jadi itu masalah rasa cinta dan hati. Dan ketika menyangkut hati, hampir semuanya berakhir dengan baik,” beber Crespo.

Pria yang kini berusia 46 tahun itu mengingat kembali masa lalunya. Ia sempat merasa nyaman di Italia, namun alasan tertentu membuatnya harus meninggalkan kemapanan itu. Ternyata, kehidupan di luar Italia tidak seindah harapannya.

“Saya juga memutuskan kembali ke Italia karena saya merasa nyaman di Serie A, lebih daripada Premier League. Ketika itu saya sudah jatuh cinta dengan Milan, dengan sepakbola Italia, dengan Serie A. Dan kemudian bagi seorang pesepakbola, Milan adalah yang terbaik, ada gairah yang unik di sana.”

Crespo sempat kembali ke Italia bersama AC Milan. Setelah gagal menjuarai Liga Champions setelah kalah dari Liverpool di Istanbul, Crespo pun kembali ke Chelsea.

“Setelah musim di Chelsea, Ancelotti menginginkan saya di Milan: Saya cepat-cepat ke sana. Tapi di akhir musim, dan sedih karena kekalahan di final Istanbul, saya kembali ke Chelsea,” tutup Crespo.

Inter mengeluarkan 8 juta euro atau sekitar Rp 124 miliar sebagai biaya peminjaman Lukaku.

Internazionale Milan pun akan menggaji lukaku yang dibayar Chelsea sebesar Rp 5,8 miliar per pekan. Namun, Inter dikabarkan akan memangkas gaji Lukaku sebesar 35 persen.

Lukaku mengaku senang bisa kembali ke Inter. Ia menilai perjalanan ini seperti kembali ke rumah.

“Ini seperti pulang ke rumah. Saya dan keluarga saya sangat bahagia di sini berkat orang-orang, para penggemar, dan rekan satu tim saya,” beber Lukaku.

Lukaku mengatakan dirinya mendapat bantuan sejak hari pertama di Inter. Ia pun tak sabar untuk segera merumput bersama Inter.

Berita ini disponsori oleh 1BandarAgen Bola.